WEBINAR KEPUSTAKAWANAN – Malang, Jawa Timur.

Selasa, 28 Juni 2022 perpustakaan Monumen Pers Nasional kembali menyelenggarakan Webinar Kepustakawanan yang bertema “Turn Into Smart Library” yang dilaksanakan secara hybrid. Dihadiri oleh 25 peserta luring dan 522 peserta daring, acara webinar berjalan dengan baik dan sukses. Menghadirkan dua narasumber dari Universitas Brawijaya Malang dan Perpustakaan Nasional, Webinar Kepustakawanan Turn Into Smart Library sukses menarik banyak peserta baik dari kalangan mahasiswa perpustakaan, pustakawan, dan pengelola perpustakaan.Di era digital saat ini dimana layanan perpustakaan terus bertransformasi dari layanan konvensional menjadi layanan digital, Perpustakaan Monumen Pers Nasional turut aktif memberikan pemahaman mengenai konsep penyelenggaraan perpustakaan berbasis Smart Library kepada penyelenggara perpustakaan melalui acara webinar kali ini.

PUSTAKAWAN BERPERAN DALAM PROSES INFORMATION RETRIEVAL

Pada pembukaan acara Kepala Monumen Pers Nasional menyampaikan pentingnya peran pustakawan dalam proses temu kembali informasi. Monumen Pers Nasional memiliki koleksi buku, majalah, dan ratusan ribu surat kabar yang selalu diakses oleh pengunjung. Pustakawan diharapkan untuk terus meningkatkan kemampuan dan kompetensi dalam memenuhi kebutuhan pengunjung.

DISKUSI ASIK TENTANG KONSEP SMART LIBRARY

Acara webinar kali ini Perpustakaan Monumen Pers Nasional mengundang Pustakawan Ahli Madya dari Perpustakaan Nasional yaitu Bapak Arief Wicaksono dan Dosen FIA-UB Bapak Muhammad Rosyihan Hendrawan sebagai narasumber.

Pada sesi pertama yang diisi oleh Bapak Muhammad Rosyihan Hendrawan dari Universitas Brawijaya Malang. Beliau menyampaikan materi tentang Konsep, Dimensi, dan Aspek Fundamental “Smart Library” dan pada sesi kedua diisi oleh Bapak Arief Wicaksono dari Perpustakaan Nasional yang menyampaikan materi tentang Pengelolaan Perpustakaan Berbasis Smart Library.

Simpulan dalam webinar kali ini adalah dalam penyelenggaraan perpustakaan berbasis Smart Library yang paling utama adalah kualitas sumber daya manusia yaitu pustakawan yang memiliki kemampuan dan kompetensi berbasis teknologi informasi, diikuti oleh koleksi digital yang merupakan koleksi dari berbagai perpustakaan, teknologi yang digunakan, dan dukungan anggaran.

Dengan terintegrasinya beberapa hal tersebut maka dapat mendukung proses bisnis perpustakaan dengan efektif, memudahkan pemustaka dalam mengakses informasi dan membangun pengetahuan, serta menjadi salah satu solusi dalam membangun masyarakat digital dengan berbagai permasalahannya.

(Hajar Laila)