Asosiasi Museum Indonesia (AMI) kembali menggelar silaturahmi dan pertemuan museum seluruh Indonesia, di Kuta Paradiso Hotel, Badung, Bali, tanggal 4 hingga 6 Juni 2022. Pertemuan pertama yang dilaksanakan pasca pandemi ini dihadiri oleh hampir 200 pengurus museum dari seluruh Indonesia. Monumen Pers Nasional, sebagai salah satu museum yang dimiliki oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika, turut pula berpartisipasi dan menghadiri acara insan permuseuman Nusantara ini.

Dalam pidato pembukaan acara yang mengambil tema “AMI Melangkah Maju untuk Penguatan Kebudayaan Bangsa dan Peradaban Dunia”, Ketua Umum AMI, Putu Supadma Rudana mengatakan bahwa kegiatan yang digelar kali ini merupakan bagian dari pemulihan kepariwisataan Indonesia khususnya Bali yang telah cukup lama terpuruk.

Bali sendiri merupakan salah satu daerah yang menjadi destinasi utama pariwisata nasional yang merasakan dampak dari pandemi covid 19. Putu Rudana juga mengaku bahwa kegiatan kali ini  merupakan salah satu momentum langka dalam upaya membangun kembali kejayaan dan kemuliaan warisan budaya Nusantara.

Ketua AMI Putu Supadma Rudana memberi sambutan dalam pembukaan acara

“Yang membanggakan dalam pertemuan ini, dihadiri secara fisik oleh museum – museum dari seluruh Indonesia, untuk bersama bersinergi bangkit dan melangkah maju menggaungkan kembali kemuliaan dan kejayaan warisan budaya Nusantara. Disinilah peran penting AMI untuk mengawal, mengkonsolidasikan dan mengkoordinasikan museum-museum di Indonesia,” ujarnya.

Putu berharap pertemuan ini dapat merumuskan berbagai inovasi pengelolaan, dan layanan museum yang semakin sejalan dengan kebutuhan masyarakat dan tantangan zaman. Di sisi lain, melalui pertemuan ini juga diharapkan mampu menggaungkan kembali semangat cinta museum yang membuat setiap insan mengetahui, memahami dan merasakan akan tak terhingganya nilai kekayaan bangsa Indonesia.

“AMI juga memiliki semangat “dari, oleh, dan untuk” anggota, demi mencapai kesatuan komitmen komunikasi, koordinasi dan konsolidasi, sehingga dapat lebih maksimal mewujudkan segala cita-cita luhur yang ingin dicapai,” tandasnya. Dia juga mengungkapkan, AMI yang mengabdi memuliakan kebudayaan melalui museum-museumnya, terus melakukan segala sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak baik pemerintah pusat dan daerah, institusi pendidikan dan para akademisi, komunitas seni budaya, segenap masyarakat khususnya generasi muda, untuk bersama memajukan permuseuman Indonesia, merevitalisasi jati diri dan kepribadian bangsa Indonesia. Semangat untuk saling bersinergi ini merupakan pondasi utama AMI untuk terus mendorong nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa.

Sebelumnya, Ketua Panitia Yiyo T Herlambang menyampaikan pertemuan ini digagas oleh DPP AMI, setelah terakhir diadakan pertemuan museum nasional pada tahun 2017 yang difasilitasi Kemendikbud. Tujuan dari pertemuan ini untuk membahas kebijakan dan dinamika terkait permuseuman, termasuk mendorong terwujudnya undang-undang permuseuman. Yang membedakan pertemuan kali ini dengan pertemuan-pertemuan sebelumnya adalah, bahwa pertemuan tahun 2022 ini merupakan hasil dari swadaya dari anggota AMI.

Sementara itu dalam sambutan tuan rumah, Ketua AMI (HIMUSBA) Provinsi Bali, Anak Agung Gde Rai mengatakan, Bali wilayahnya kecil, namun memiliki cukup banyak museum. Kurang lebih 32 museum, dan Gianyar terbanyak museum baik negeri maupun swasta. Bahkan di Ubud, museumnya sangat banyak. “Di sepanjang jalan banyak ada museum. Dan terbukti, museum telah mampu meningkatkan perekonomian masyarakat kita,” ujarnya.

Dalam silahturahmi kali ini, hadir juga melalui daring  Pimpinan Komisi X DPR RI dari Fraksi Demokrat, Dede Yusuf dan Anggota Komisi X DPR RI fraksi Golkar, Ferdiansyah. Dede Yusuf mengatakan bahwa pemanfaatan teknologi informasi baru dan juga teknologi audio visual harus diterapkan dalam museum yang ada di Indonesia, karena museum adalah bagian dari peradaban manusia, jadi harus berkembang pula bersama perkembangan teknologi ini. (Andi Prabowo)