Pameran berjudul “Gema Perjuangan” dengan tema “Merajut Nilai-nilai Kejuangan Dalam Pengokohan Jati Diri Bangsa” di Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, menggaungkan kembali semangat para pendahulu bangsa Indonesia. Pameran yang dibuka Senin (19/11) hingga Minggu (25/11), mengangkat tinggalan berupa benda-benda dan bangunan-bangunan bersejarah serta dokumentasinya agar generasi muda dapat mengenal sejarah awal mula bangsanya dan memahami jati diri bangsanya.

Acara tersebut diikuti oleh sejumlah museum di Indonesia, yaitu Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, Museum Perjuangan Rakyat Jambi, Museum Negeri Provinsi Sumatra Barat Adityawarman, Museum Nasional Jakarta, Museum Bahari Jakarta, Museum Kebangkitan Nasional Jakarta, Museum Lukis Basuki Abdullah, Monumen Pers Nasional, Balai Pelestarian Nilai Budaya Yogyakarta, Balai Pelestarian Cagar Budaya Gorontalo, Balai Pelestarian Cagar Budaya Makasar,  Balai Pelestarian Cagar Budaya Ternate, serta Balai Pelestarian Cagar Budaya Jambi.Kepala Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, Sri Ediningsih, mengatakan pameran bersama ini berusaha menggali “gema perjuangan” para pendahulu bangsa agar dapat didengar oleh generasi muda. “Melalui materi pameran yang terdiri dari koleksi-koleksi peserta pameran, masyarakat pengunjung museum, khususnya generasi muda dapat menemukan nilai-nilai kejuangan di balik materi pameran” jelasnya.

Sri Ediningsih berharap, pameran tersebut dapat menjadi media bagi pengelola museum untuk saling berbagi dalam inovasi kegiatan sehingga ke depan museum kita semua akan lebih baik dalam melayani masyarakat. Dan bagi masyarakat, kegiatan pameran ini dapat memberikan nilai lebih dalam meningkatkan pengetahuan, khususnya sejarah perjuangan bangsa.

Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Daerah Istimewa Yogyakarta, R. Kadarmanta Baskara Aji, mengatakan pihaknya menyambut baik diselenggarakannya pameran tersebut. “Perjuangan para pahlawan, baik dalam merintis, mencapai, mempertahankan dan mengisi kemerdekaan, gaungnya perlu digemakan kembali, jangan sampai pemuda yang di masa depan akan menjadi pemimpin, tidak mendengar lagi gema perjuangan para pendahulunya,” tambahnya.

Stand Monumen Pers Nasional dalam Pameran “Gema Perjuangan”
dipadati pengunjung

Sebagian besar pengunjung pameran yang berlangsung dari pukul delapan pagi hingga sembilan malam tersebut adalah kalangan pelajar dan mahasiswa. Seorang pedamping rombongan dari SD Lempuyangwangi Yogyakarta, Catur Pertiwi, mengungkapkan acara pameran sudah bagus, dan sebaiknya sekolah-sekolah diwajibkan datang berkunjung ke pameran, agar siswa-siswanya dapat mengetahui bagaimana perjuangan para pendahulu kita dalam merebut kemerdekaan.

Di samping kegiatan pameran, juga diadakan berbagai kegiatan pendukung, diantaranya talkshow ceria bersama budayawan dan sejarawan, sepedaan jelajah monumen bersejarah, apresiasi nilai perjuangan dalam kesenian bersama pelajar dan komunitas seni Yogyakarta, dan lomba foto serta lukis. (Tri Octory Rustiana)