Jumat (17/5/2013), Monumen Pers Nasional menerima rombongan kunjungan siswa siswi berseragam putih-biru berjumlah 80 anak. Rombongan tersebut merupakan  siswa siswi kelas VIII SMP Insan Cendekia Al Mujtaba Sukoharjo. Pukul 13.15 WIB rombongan tiba di Monumen Pers Nasional dengan didampingi kurang lebih sepuluh pengajar. Rombongan langsung diterima di Gedung Induk Monumen Pers Nasional oleh seksi Pelayanan Informasi  dan diputarkan video profil.

            Dalam keterangannya, Slamet Widodo selaku staf Seksi Pelayanan Informasi, menjelaskan pada siswa siswi bahwa Monumen Pers Nasional merupakan pusat dokumentasi pers di Indonesia. Sebagai pusat dokumentasi pers, Monumen Pers Nasional mengoleksi berbagai judul media cetak berupa koran yang terbit di Indonesia dari jaman penjajahan Belanda sampai saat ini. Sebagian media cetak tersebut telah didigitalisasi untuk menyelamatkan konten maupun mempermudah pengunjung untuk mengakses koran melalui komputer layar sentuh.

Siswa Melihat Koleksi Buku di Perpustakaan MPN
Siswa Melihat Koleksi Buku di Perpustakaan MPN

Setelah diputarkan video profil Monumen Pers Nasional, rombongan dipersilakan untuk melihat dan mengamati berbagai koleksi baik benda pers bersejarah maupun koran kuno. Para siswa cukup terkesima dengan koleksi beberapa mesin ketik kuno yang rata-rata diproduksi tahun 1920-1930an. Selain itu ada benda yang menarik perhatian para siswa maupun para pengajar yaitu sebuah gramophone yang merupakan koleksi baru yang dipajang di ruang pamer permanen Monumen Pers Nasional. Para siswa tersebut terkesan karena usia gramaphone  yang terbilang kuno, gramophone tersebut masih dapat berfungsi untuk  memutar piringan hitam yang dipasang walaupun hasil suaranya kurang begitu jelas. Beberapa siswa juga cukup antusias mengamati seperangkat alat mikrofilm yang merupakan sumbangan Wakil Presiden RI yang ketiga, Adam Malik, sekitar tahun 1980. Perangkat mikrofilm tersebut dahulu digunakan untuk memindai obyek berupa koran dan majalah kuno dan diubah ke dalam bentuk negatif film berukuran mikro untuk kemudian didokumentasikan.

            Menurut salah seorang pendamping, Rahmat Afriyanto, kunjungan para siswa ke Monumen Pers Nasional ini merupakan rangkaian kegiatan studi kolaboratif. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pembelajaran pada siswa dengan mengenalkan siswa secara langsung ke obyek yang dikunjungi. Pada hari yang sama selain ke Monumen Pers Nasional, para siswa juga diajak mengunjungi Solo Technopark untuk mengenal dan mengamati produk-produk yang dihasilkan oleh  siswa siswi SMK. Diharapkan kunjungan ini dapat memberikan pengetahuan maupun inspirasi pada siswa siswi ke depannya. (Arnain Dian Agustin)