Museum sebagai tempat untuk memamerkan benda-benda bersejarah atau menggambarkan peristiwa sejarah sangat bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi anak-anak. Namun hanya sedikit sekali anak-anak yang mencintai museum. Mereka menganggap museum hanyalah tempat barang-barang lama, tidak berarti dan membosankan. Kurangnya dukungan dari orang tua mengajak anak-anaknya berwisata ke museum menjadi salah satu faktor anak semakin tidak mengetahui manfaat dari museum. Orang tua lebih memilih untuk mengajak anak-anaknya pergi ke mall atau tempat-tempat hiburan lainnya yang lebih menarik daripada museum.

Anak-anak sangat suka membayangkan sesuatu, berkhayal, dan mengeluarkan ide-ide kreatifnya yang disebut imajinasi. Pengalaman dan pengetahuan yang didapat dari museum mampu menumbuhkan imajinasi dan membuat anak menjadi pemikir yang cerdas. Sebagai contoh misalnya, saat kita mengajak anak ke Sangiran di Kabupaten Sragen, kita bisa mengenali pada anak tentang peradaban manusia di masa lampau. Anak akan terbawa imajinasinya ke masa lalu tentang bagaimana bentuk manusia purba serta hewan-hewan raksasa pada masa itu. Lain halnya dengan Museum Dirgantara, didalamnya terdapat koleksi pesawat terbang. Disini anak bisa melihat dari dekat dan diperbolehkan menaiki pesawat-pesawat milik TNI Angkatan Udara. Hal seperti ini mampu menghidupkan imajinasi mereka saat berada didalam pesawat bahkan seolah-olah menjadi seorang pilot.

Sumber foto: djangkarubumi.com
Sumber foto: djangkarubumi.com

Bagi museum itu sendiri perlu juga dicermati apakah museumnya sudah bisa menarik perhatian anak-anak dan mampu mengatasi kebosanan pada anak-anak atau belum. Benda-benda koleksi yang unik, penataan yang menarik dilengkapi dengan permainan interaktif serta didukung pemandu yang baik berperan penting dalam menumbuhkan semangat anak-anak untuk mengunjungi museum. Selain itu tentu saja peran orang tua untuk memperkenalkan anak pada museum juga sangat dibutuhkan. Semangat cinta museum perlu ditumbuhkan sejak dini agar tumbuh pula kecintaan terhadap sejarah negeri ini. (Eti Kurniasih)