Tegal – sebanyak 15 museum peserta pamerkan benda-benda bersejarah koleksi dalam pameran kesejarahan 2016, di kota tegal  yang berlangsung di gedung mulya dana  alun-alun kota tegal, di mulai tanggal , 25 – 29 agustus 2016. Masing-masing stand pameran menampilkan dan men visualisasikan koleksi benda-benda sejarah dari daerah masing-masing ternama. Yang dikuti oleh peserta pameran dari berbagai daerah yaitu jawa tengah, jogya dan njakarta  : monumen pers nasional surakarta, museum sandi yogyakarta, museum perumusan naskah proklamasi jakarta, dan museum kepresidenan republik indonesia  di bogor, museum sekolah di slawi, museum susilo sudarman cilacap, museum benteng vredenburg yogyakarta, museum ronggowarsito jawa tengah, museum kartini jepara, museum sandi jogyakarta lalu museum mandala bakti semarang, museum sumpah pemuda,  museum pengabdian pangeran di ponegoro kota magelang , balai pelestarian nilai budaya yogyakarta, kemudian museum bumi putra kota tegal,  museum glagah wangi kabupaten demak, dan museum perumusan naskah proklamasi jakarta.

Stand Monumen Pers Nasional
Stand Monumen Pers Nasional

Pada pembukaan hari pertama pameran mendapat respons baik dari pelajar maupun masyarakat kota tegal dan juga dari pemerintah kota tegal dan ini yang ingin mereka ketahui  sejarah bangsa indonesia yang berada dimuseum masing-masing, pameran kesejarahan 2016 di peruntukan agar masyarakat mengetahui dan menarik minat terutama generasi muda dalam mendalami dan belajar sejarah serta mengulas kembali beradaban sejarah dari berbagai daerah.

Pameran di buka  secara resmi oleh kepala bidang kebudayaan dan pariwisata provinsi jawa tengah  djoko nugroho witjaksono,kamis (25/8)  didampingi kepala bidang  kebudayaan  dan pariwisata (dinporabudpar) kota tegal kasnudi,  dia mengemukakan dalam pembukaan pameran kesejarahan di depan para undangan dan masyarakat  baik  itu dihadiri oleh kepala museum atau yang mewakili dari 15 museum serta kepala dinas pemuda  olah raga  kebudayaan dan pariwisata serta skpd jajaran dikota tegal, djoko mengatakan , pameran dengan tema “merajut sejarah perjuangan bangsa indonesia”  ngak perlu keliling indonesia disini  lewatpameran  museum ini bisa melihat banyak sejarah terkait juga soal benda-benda jaman dahulu yang dipakai pejuangan kemerdekaan seperti pangeran di ponegoro katanya.

Para siswa pengunjung pameran berfoto didepan stand Monumen Pers Nasional
Para siswa pengunjung pameran berfoto didepan stand Monumen Pers Nasional

Salah satu pelajar siswa smk kota tegal  mengatakan datang ke pameran kesejarahan ini setelah mendapat informasi dari pihak sekolah dan juga didampigi oleh para guru. Dan dia datang bersama sejumlah siswa dan siswinya untuk mengetahui sejarah dari berbagai benda dan fhoto yang ditampilkannya disetiap museum.

Datang di stand  monumen pers nasional sejumlah siswa dan fhoto bersama dengan kepala monumen pers nasional surakarta dalam pameran tentang berita dalam koran rubrik monumen pers nasional  (yuliarso)