Monumen Pers Nasional Solo melaksanakan kunjungan kerja ke Pekanbaru-Riau 21-24 Agustus 2016. Kunjungan kerja dalam rangka pemetaan bukti terbit media cetak dan penelusuran sejarah pers di provinsi Riau dilaksanakan oleh Kepala Monumen Pers Nasional , Suminto Yuliarso beserta beberapa pegawai: Supardi, Seksi Konservasi dan Preservasi dan M.Taufiqurohman, Kuncoro MS dari Sub. Bag TU.
Selama kunjungan kerja tersebut didampingi oleh sekretaris PWI Prov. Riau, Eka Putra Nazir yang dengan ikhlas berkenan menjadi pemandu.
Kunjungan ke Riau Pos yang beralamatkan di gedung Graha Pena Riau Pos, tim disambut oleh Wk. Manager Bidang Redaksi M. Nazir Fahmi dan Wapemred Furqon LW, pada prinsipnya Riau Pos menyambut positif kunjungan Monumen Pers Nasional dan akan menindaklanjuti kerjasama dalam bentuk pengiriman Riau Pos ke Monumen Pers Nasional, sedang teknis pengiriman nanti akan dibicarakan lebih lanjut . Pada kesempatan tersebut Riau Pos memberikan buku Seperempat Abad Riau Pos (1991-2016) dan terbitan Khusus Riau Pos, 28 Oktober 2015 yang tercatat rekor MURI, sebagai terbitan dengan terbanyak sejumlah 280 halaman.
Kantor PWI yang terletak di jalan Arifin Ahmad berdiri megah dengan mengambil model pena tersebut bernilai 9 milyar rupiah, saat ini kondisi gedung kurang terurus karena tiadanya biaya pemeliharaan. Tim Monumen Pers Nasional pada kesempatan tersebut disambut oleh Ketua Dewan Kehormatan Daerah , Fachrunnas MA Jabbar dan Penasehat/ Tokoh Pers Riau, Hotman Simanjuntak, sedang ketua PWI Riau mewakilkannya kepada sekretaris PWI karena ada keperluan yang tidak dapat ditinggalkan. Dalam diskusi singkat tersebut terungkap bahwa sejarah pers Riau sudah berlangsung lama sejak dimulai dari kerajaan melayu yang ada di Kep. Riau, sementara mengenai tokoh pers dan benda pers bersejarah PWI akan melakukan pendekatan dan inventarisir lebih lanjut.
Tribun Pekanbaru merupakan suratkabar Kompas-Gramedia group beralamatkan dijalan Harapan Raya no. 383 Pekanbaru, Pemred RHR Dody Sarjana diruang sidang redaksi menyambut antusias kunjungan Monumen Pers Nasional dan siap mengirimkan terbitan Tribun Pekanbaru baik fisik maupun digital, Tribun Pekan baru telah berkiprah 9 tahun di Pekanbaru, Dodi mengemukakan, kendati sejak dua tahun terakhir pasar pembaca media cetak cenderung menurun, Tribun tidak kehilangan pembaca setianya. Sajian berita yang lugas dan independen menjadi standar Tribun untuk terus mendapatkan kepercayaan masyarakat luas.
Tribun juga memiliki strategi untuk mengantisipasi turunnya minat masyarakat membaca media cetak, dengan mengusung konsep multi platform media atau crossmedia melalui media on line dan e- paper, Dody Sarjana pernah tinggal di Solo ketika memimpin Kompas Biro Solo pada tahun 1990an. (Supardi)