SOLO – Hingga empat tahun terakhir Monumen Pers Nasional (MPN) Surakarta sudah menyelesaikan proses pemotretan (digitalisasi) 100-an koran terbitan berbagai daerah di Indonesia. Saat ini petugas konservasi MPN sangat sibuk menyelesaikan pemotretan koran Harian Umum Bernas Yogyakarta.
Mahendra, salah satu petugas MPN yang bertanggung jawab dalam proses digitalisasi mengatakan, proses pengalihan sebuah koran dari versi cetak ke versi digital membutuhkan waktu yang cukup lama.
Mengingat proses pemotertan dilakukan per lembar, dan harus dipindahkan ke format JPEG atau PDF.
”Sehari membutuhkan waktu 3-4 jam untuk pengambilan foto koran lembar demi lembar. Dalam sehari bisa 200 lembar koran yang dipotret,” katanya, Senin (26/1).
Proses konservasi yang memeras tenaga dan konsentrasi ini, mengandalkan bantuan teknologi canggih seperti kamera Digital Single-Lens Reflex (DSLR) dan program pengelohan data di komputer. Prosesnya sederhana, yakni lembaran koran/majalah dipajang di atas meja dengan penyinaran lampu, lalu kamera yang dipasang di tempat khusus memotret melalui tombol tertentu.
Bagian Tervital
Objek yang sudah terekam di memori kamera itu lalu dipindahkan ke sistem komputer dan diolah ke dalam program Adobe Photoshop dan disimpan dalam sebuah file/folder tertentu. Setelah dinamai sesuai nama koran/majalah, karya dalam bentuk digital ini bisa diakses ke publik.
”Di MPN terdapat tiga meja beserta peralatan komplet yang disediakan untuk digitalisasi ini,” katanya.
Kepala Monumen Pers Nasional Surakarta, Suminto Yuliarso menambahkan, digitalisasi koran merupakan bagian tervital dan paling diutamakan di monumen ini. Seluruh koran yang pernah terbit di Indonesia dari Sabang sampai Merauke sebagian terdokumentasi di monumen ini.
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika pun mengirimkan surat khusus kepada pengelola MPN untuk terus melakukan proses digitalisasi untuk memenuhi tuntutan MPN sebagai rujukan pers nasional.
”Sampai detik ini sudah 100-an koran baik yang sudah tidak terbit lagi maupun yang masih terbit berhasil didokumentasikan. Terbitan koran yang terdigitalisasi paling baru adalah tahun 2013,” imbuhnya. (J5-26)
Sumber : http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/empat-tahun-100-an-koran-selesai-didigitalisasi/