Pertemuan Nasional Museum se Indonesia di Tanjung Pinang

Monumen Pers Nasional Surakarta mengikuti Pertemuan Nasional Museum se Indonesia  dan AMI 2014,  yang berlangsung  tanggal 21 – 24 Mei dihotel Aston Tanjung Pinang Provinsi Kepulauan Riau. Pertemuan yang  diselenggarakan oleh Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, Direktur Jenderal  Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengusung tema: “Standarisasi Museum menuju Museum Indonesia Yang Berkualitas”.

Tarian Selamat Datang pada acara pembukaan
Tarian Selamat Datang pada acara pembukaan

Dalam laporannya Hary Widiyanto selaku ketua Panitia mengatakan Museum berperan penting sebagai sarana pendiddikan non formal melalui program-program edukatif kultural tiga pilar permuseuman  yaitu : Mencerdaskan bangsa; Kepribadian bangsa dan: Ketahanan nasional dan wawasan nusantara. Lebih lanjut ia menjelaskan pertemuan museum 2014 bertujuan : menginformasikan pelaksanaan kegiatan standarisasi museum di indonesia 2014; Mendiskusikan isu-isu terbaru permasalahan museum; mengevaluasi program GNCM dan Revitalisasi Museum serta kelanjutannya pada tahun 2014 -2019 serta mendukung Musyawarah Nasional AMI 2014.

Pertemuan ini dihadiri tidak kurang dari 328 peserta dari berbagai unsur diantaranya : Pengelola Museum se Indonesia termasuk Monumen Pers Nasional Surakarta, Pengurus AMI, Dit .Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, Komunitas Historya Indonesia, dan berbagai dinas terkait.

Dirjen Kebudayaan, Kacung Marijan (kiri) sebagai Keynote Speaker
Dirjen Kebudayaan, Kacung Marijan (kiri) sebagai Keynote Speaker

Dirjen Kebudayaan, Kacung Marijan  dalam sambutannya menyampaikan agar seluruh peserta dapat memanfaatkan  ajang pertemuan tahunan ini semaksimal  mungkin untuk saling bertukar informasi dan berkomunikasi terhadap segala permasalahan permuseuman didaerah masing-masing sekaligus mencarikan solusi yang tepat untuk jalan keluarnya. Pemerintah telah menggelontorkan dana yang cukup besar untuk revitalisasi museum yang diharapkan tidak hanya mengubah penampilan museum secara fisik saja tetapi diikuti dengan peningkatan SDM pengelolanya sehingga dapat memberiakan pelayanan prima kepada  masyarakat menjadikan museum sebagai destinasi wisata yang unggul sebagaimana daerah tujuan wisata yang lain.

Suasana diskusi
Suasana diskusi

Tampil sebagai pembicara pada pertemuan tersebut : Dirjen Kebudayaan Kacung Marijan sebagai Keynot Speaker;  Hary Widiyanto Dit. PCBM dengan  Judul Pelaksanaan Stadarisasi Museum 2014; Kresno Yulianto Universitas Indonesia dan Yuni Astuti Ibtahim Dit. PCBM, Tinjauan Perubahan Paradigma Pemerintah tentang Museum; Mansyur Ramly BAN PT Kemdikbud. Akreditasi Museum, Mekanisme dan Prosedurnya; Rina Museum Satwa Batu Malang, Manajemen Museum Modern; Dwi Cahyono Museum Malang Tempo Doeloe, Kiat dan Strategi Mengelola Museum; A Tuti Rusmiati UKMP3 Kemdikbud, Evaluasi: Target, Capaian, Outcome dan kelanjutannya serta Sri Hartini,  Museum Prov. Sumatera Utara, Pengaruh GNCM dan Revitalisasi Bagi Permuseuman di Indonesia

Pada akhir pertemuan berhasil disepakati beberapa draft/  rumusan permasalahan yang perlu menjadi perhatian bagi pengelola museum  yaitu:

  1. Membangun Komunitas
  2. Kebijakan Pengelolaan Museum
  3. Museum sebagai lembaga Konservasi Budaya
  4. Museum mendukung Anti Narkoba, Anti Pornografi Dan Pelindungan Anak
  5. Sosialisasi Salam Museum Dihatiku
  6. Museum bekerjasama dengan BNN
  7. Duta Museum
  8. Minimnya Sumberdaya Museum
  9. Program Pelatihan yang diselenggarakan Museum
  10. Mengembangkan Program Relawan
  11. Tempat berinteraksi masyarakat
  12. Menyediakan fasilitas bagi pengunjung; Kids corner
  13. Membangun suasana nyaman di Museum
  14. Melaksanakan program diluar museum: Museum Masuk Sekolah
  15. Menguasai informasi tentang koleksi
  16. Menguasai lingkungan sosial
  17. Mengenali sasaran pengunjung
  18. Memanfaatkan Media Komunikasi
  19. Museum wajib memiliki kurator

Penulis : Supardi, SSos

Message Us on WhatsApp