Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian: 2022

Nama: Harian Jogja
Tipe: Koran
Tanggal: 2020-08-26
Halaman: 12

Konten


12 Harian Jogja RABU WAGE, 26 AGUSTUS 2020 JOGJA ISTIMEWA DINAS KEBUDAYAAN KUNDHA KABUDAYAN) DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Sewindu Keistimewaan DIY Menghadapi Dunia Baru digelar macapat spesial keistimewaan dan keroncong. Rangkaian kegiatan berlanjut pada pertunjukan dengan lakon Panji Remeng Mangunjaya yang menampilkan dalang Ki Slamet Haryadi dari Gunungkidul. Lalu dilanjutkan pada 5 September dengan pertunjukan Cakil Squad, Jazz dari Huaton Dixie. Tak hanya itu, dimana pada tanggal 5 September juga akan ada acara Teaterikal oleh Komunitas Djogjakarta1945, dengan judul teaterikalnya yakni Jogja Benteng Proklamasi. Semua pertunjukan ini digelar secara online. Cakil Squad dalam pertunjukan itu menampilkan karya Manunggal Nyawiji/Golong Gilig Nyawiji, yang merupakan karya tari yang terinspirasi dari keberagaman masyarakat Jogja, di mana terbagi menjadi empat kabupaten dan satu kota yang masing- masing memiliki ciri khas kebudayaan. Karya ini akan mengkolaborasikan seni daerah keunggulan masing-masing. Dalam karya ini juga terkandung semangat kebesaran hati Sang Raja yang yang rela melebur menjadi satu untuk NKRI. Jogja dan NKRI menjadi bukti nyata semangat persatuan untuk menjaga keharmonisan seluruh rakyat. Di tengah karya juga akan dimunculkan narasi yang menjelaskan proses Jogja menjadi daerah Istimewa dan ergabungnya Jogja ke dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia pekan pasca Proklamasi Kemerdekaan, 5 September 1945, menandai dukungan Sri Sultan HB IX beserta seluruh rakyat Jogja terhadap kedaulatan NKRI sekaligus mengabdikan jiwa dan raganya untuk Tanah Air. Memperingati momen penting ini, Dinas Kebudayaan DIY menggelar rangkaian kegiatan mulai 24 Agustus hingga 29 September mendatang. Berdasarkan (NKRI) dua September, dengan Wayang 1 Beber PERINGATAN AMANAT 5 SEPTEMBER 1945 (PEM BACAAN AMANAT S SEPT 1945) Day "SARA PENT AN catatan Kraton Ngayogyakarto Hadiningrat, ketika NKRI baru lahir pada 17 Agustus 1945, dengan dikumandangkannya proklamasi oleh Soekarno dan Moh. Hatta, Sri Sultan HB IX segera mengambil sikap. Dua hari setelah proklamasi, beliau mengirim telegram ucapan selamat kepada para proklamator. Sikap ini ditindaklanjuti pada 5 September 1945, beliau bersama Paku Alam VIII, mengeluarkan Peringatan Keistimewaan DIY 2019. maklumat yang menyatakan bahwa daerah Jogja adalah bagian dari wilayah Republik Indonesia. Adapun isi maklmumat tersebut meliputi pertama, bahwa Negeri Ngayogyakarto Hadiningrat yang bersifat Kerajaan adalah daerah istimewa dari Negara Republik Indonesia. Kedua, Bahwa Kami sebagai Kepala Daerah memegang segala kekuasaan dalam Negeri Ngayogyakarto Hadiningrat, dan oleh karena itu berhubung dengan keadaan dewasa ini, segala urusan pemerintahan Ngayogyakarto Hadiningrat mulai saat ini berada di tangan Kami dan Kraton, meliputi gaji Presiden-Wakil Melestarikan kekuasaan-kekuasaan lainnya Kami Presiden, staf, operasional TNI hingga Mengukuhkan Keistimewaan Dalam kan webinar dengan tema Refleksi Macapat Spesial pegang seluruhnja. Ketiga, bahwa perhubungan antara delegasi-delegasi yang dikirim ke luar digelar dengan menerapkan protokol pembicara Djoko Suryo dari Fakultas Negeri Ngayogyakarto Hadiningrat negeri. dengan Pemerintah Pusat Republik Indonesia bersifat langsung dan kami pernah mengungkit berapa jumlah 24 Agustus hingga 29 September. dimeriahkan dengan lomba menulis bertanggung jawab atas negeri kami yang sudah dikeluarkan. Baginya, Rangkaian dimulai dengan Roadshow esai kesejarahan tentang Keistime- langsung kepada Presiden Republik hal ini sudah merupakan bagian dari Kesejarahan spesial Keistimewaan Indonesia. Dengan maklumat itu, Jogja dengan memberi amanat kepada penerusnya digelar di lima titik, meliputi Krambil demikian resmi memasuki abad untuk tidak menghitung apalagi Sawit, Saptosari, Gunungkidul; sama modernnya, di mana Jogja bukan lagi meminta kembali harta Kraton Monumen Bibis, Pajangan, Bantul; dengan sebuah entitas negara sendiri, tetapi yang diberikan untuk NKRI. Hal ini Monumen Plataran, Kalasan, Sleman; Sejarah Universitas PGRI Jogja. terhadap pengakuan Keistimewaan bagian dari NKRI. Sebelum Jogja bergabung, tidak ada ia kirim dua hari setelah proklamasi, dan Panjatan, Kulonprogo. satu pun kerajaan ataupun negara- bahwa ia 'sanggup berdiri di belakang negara bentukan Belanda yang pimpinan Paduka Yang Mulia'. menyatakan bergabung dengan NKRI. Dengan demikian, bergabungnya Peringatan Keistimewaan Jogja menjadi momentum strategis karena merupakan jawaban telak atas Indonesia mengesahkan Undang di Monumen Perjuangan Plataran, Agustus, dengan digelar Sarasehan bisa berdiri sendiri, namun dengan pertanyaan Belanda terkait dengan Undang Keistimewaan DIY. Dengan Kiyudan, wilayah konkret dari Indonesia yang melihat latar sejarah ini, peristiwa Sleman. Lanjut tanggal 12 September DIY dengan tiga tema, Pemikiran mengambil sikap untuk mendukung baru saja menyatakan kemerdekaan. Dukungan pada tanah Ibu Pertiwi dan peran Jogja selama masa awal ini di kemudian hari dibuktikan kemerdekaan telah menjadi penanda Bantul. Tanggal 13 Sept 2020 di Dukuh Pengembangan Kebudayaan; Sinergi keharmonisan seluruh masyarakat dengan pengabdian total. Ketika yang harus selalu dimaknai oleh Temanggal, Wijimulyo,Nanggulan, Seluruh Pemangku Kepentingan Jogja dan Indonesia. negara yang baru lahir inimenghadapi generasi mendatang. Untuk itu, Kulonprogo, Dan tanggal 19 September dalam Meneguhkan Keistimewaan tekanan dari pemerintah kolonial Pemerintah Daerah DIYmelalui DInas 2020 di Depok,Panjatan, Kulonprogo. DIY; Refleksi Sewindu Pemeliharaan yang datang kembali, Sri Sultan HB Kebudayaan DIY rutin menggelar IX mengundang para tokoh bangsa peringatan Keistimewaan DIY setiap dilaksanakan untuk pindah ke Jogja. Sri Sultan tahun. Tahun ini, peringatan digelar Kesejarahan tersebut di antaranya antaranya Paniradya Pati, Paniradya berubah tentunya, adab, kebiasaan HB IX menyatakan bahwa Jogja siap cukup spesial karena masih berada lomba lukis, sarasehan dan gelar Keistimewaan DIY; Kepala Dinas dan tatanan hidup, tapi tidak meng- menjadi Ibu Kota NKRI. Peran Jogja terhadap republik juga ditunjukkan melalui dukungan kebudayaan DIY, I Gede Adi Atmaja, pandemi Covid-19, maka kami digelar secara online, disiarkan besar bagi Jogja sekaligus menjadi Sarasehan Readihou Fesejaraha. Sarasehan Keadshon Kesgarahan Kejatan Pembin san dan engenl Ke apa saja sumbangsih Jogja untuk NKRI hingga saat ini. Di samping rangkaian kegiatan ini, peringatan Sewindu Keistimewaan DIY juga dimeriahkan dengan Foto: (Istimewa) Dalam Negeri Roadshow Kesejarahan di Dukuh Karanggunung, Krambil Sawit, Saptosari, Gunungkidul, Senin (24/8). Lalu pada 27 Agustus dilangsung- beberapa kegiatan lainnya seperti Keistimewaan biaya perjalanan dan akomodasi Tatanan Baru. Rangkaian kegiatan Sewindu Keistimewaan DIY dengan pada 24-28 Agustus, Wajib Kunjung Kebudayaan, dan Museum sebanyak sembilan kali dari kesehatan. Ilmu Budaya UGM, Iqbal Birsyada 25 Agustus sampai 29 September. Sri Sultan HB IX sendiri tidak Rangkaian kegiatan dimulai dari dari Sejarah UPY. Webinar ini juga Bersama Menghadapi Dunia Baru Plt Kepala Dinas Kebudayaan DIY, waan DIY dengan peserta siswa SMA, Sumadi, mengatakan Peringatan perjuangan. Bahkan Sri Sultan HB IX pada 24 dan 29 Agustus, yang SMK dan MA se-DIY. Sewindu Keistimewaan DIY Lomba ini merupakan kerja merupakan peringatan disahkannya DIY UUKeistimewaan DIYdanmerupakan Pendidikan wujud apresiasi masyarakat DIY Dinas kebudayaan Program sesuai dengan pesan telegram yang Temanggal, Nanggulan, Kulonprogo; Pengumpulan esai dalam rentang DIY yang mengatur beberapa aspek 15 Agustus hingga 15 September. kehidupan masyarakat. Tanggal 24 Agustus Karang di "Lomba ini menjadi salah satu wujud Semangat persatuan yang luhur Padukuhan Karanggunung, Krambil pembinaan komunitas, dengan kata dia, telah diteladankan oleh Sri Sultan HB DX yang menyatakan Jogja bergabung dengan NKRI. 2cm Sawit, Sedangkan tanggal 29 Agustus karya tulis esai," ujarnya. 2020 AGSI dan MGMP Sejarah 1 saptosari Gunungkidul. membiasakan para siswa membuat 31 Agustus 2012, Pemerintah Puncak peringatan jatuh pada 31 Meski waktu itu sebenarnya Jogja Selomartani, Kalasan Peringatan Sewindu Keistimewaan kebesaran hati Sri Sultan HB IX bergabungnya Jogja dengan NKRI 2020, AGSI DIY dan MGMP Sejarah Dewan kebudayaan DIY Tanah Air. Bersama berjuang untuk mempertahankan 2020- 2 di Monumen Bibis, Bibis , Kasihan, 2022 Dalam Pemeliharaan dan menjaga dan "Momentum sewindu keistime- waan menjadi salah satu pencapa- Sejumlah kegiatan yang akan dan Pengembangan Kebudayaan DIY. ian DIY khususnya dalam hal tatan- an dunia yang baru. Banyak yang dalam Roadshow Narasumber sarasehan ini di teaterikal. "Biasanya kami melibatkan Kebudayaan DIY; dan Ketua Dewan hilangkan khas Jogja sebagai daerah dalam suasana pandemi Covid-19. Kepala Seksi Sejarah Dinas sekolah, tapi karena saat ini sedang Kebudayaan DIY. Sarasehan akan istimewa. Hal ini menjadi tantangan finansial. Selama pemerintahan menjelaskan peringatan sewindu melibatkan karang taruna di sekitar langsung dari Dinas kebudayaan DIY asa untuk kedepannya, dalam meng- republik berada di Jogja, segala UU Keistimewaan DIY mengangkat lokasi dengan peserta dibatasi 30 melalui kanal Youtube Taste of Jogja hadapi dunia yang baru," ujarnya. urusan pendanaan diambil dari kas tema besar Memaknai Kemerdekaan, orang," ungkapnya. Disbud DIY. Dalam acara ini juga akan (ADV) tasteofJogja.org f Kebudayaan diy tasteofjogja O jogjabudaya www Color Rendition Çhart