Tinggal menghitung hari Pilpres 9 Juli 2014 akan segera digelar. Pilpres yang menghadirkan kandidat putera-putera  terbaik Indonesia diharapkan dapat memberikan solusi semua permasalahan yang melanda negeri ini. Pilpres merupakan kelanjutan Pemilu legislatif yang dilangsungkan 9 April yang lalu

Hingar bingar kampanye baru saja berakhir, setiap kandidat telah menyampaikan visi dan misinya tentu saja dengan segenap janji-janji yang ditebar sedemikian rupa untuk mempengaruhi pemilih agar menjatuhkan pilihan dengan mencoblos tanda gambar yang telah ditetapkan panitia pemilih (KPU).

Peran media dalam menyemarakan suasana menjelang pesta demokrasi  terasa begitu kental, bahkan boleh dibilang medialah yang memegang peranan penting dalam menyampaikan informasi, mempengaruhi pemilih untuk menentukan pilihannya.

blog.kompasiana.co
blog.kompasiana.co

Melalui Televisi KPU memberikan ruang kepada kedua kandidat untuk menyampaikan visi dan misi serta program mereka sekaligus mempertajamnya  dalam rangkaian debat yang cukup menarik dalam lima kali penampilan.

Keberpihakan media, baik elektronik, cetak maupun media sosial begitu kentara terhadap salah satu kandidat, TV misalnya para pemirsa sudah cukup tahu kemana arah kecenderungan stasiun TV tersebut, begitu juga dengan media cetak yang tak mau ketinggalan memanfaatkan momen lima tahunan ini baik melalui iklan maupun pemberitaan. Bahkan yang lebih terengginas lagi media sosial melalui facebook, twiiter dll memberikan sumbangsihnya untuk memanaskan persaingan dengan bahasa yang cukup vulgar menghangatkan suasana.

Sesungguhnya para pemilih yang mendukung salah satu kandidat biasanya telah menentukan pada hari H siapa yang akan dicoblosnya, tapi bukan berarti ia tidak akan berubah setelah mendapatkan berbagai informasi yang menambah wawasannya, apalagi masa mengambang (floating mass) yang cukup besar jumlahnya, sebagian diantara mereka adalah pemilih pemula yang belum menentukan pilihannya.

Pesta demokrasi Pilpres 2014 adalah momen yang sangat menentukan perjalanan bangsa ini kedepan, satu suara pemilih akan sangat berpengaruh terhadap hasil akhir penghitungan suara, sudah seyogyanyalah mereka yang mempunyai hak pilih menggunakan hak suaranya dengan cerdas dan bertanggung jawab tidak golput. Karena golput tidak akan pernah memberikan solusi bahkan menjadi beban sejarah bagi bangsa ini.

Siapapun nanti yang menjadi pemenangnya merupakan kemenangan bangsa Indonesia karena telah menyalurkan aspirasinya , ibarat sebuah perlombaan lari sprint 100 m, diharapkan tidak terjadi body contact (kontak fisik), sehingga tidak seperti pertandingan sepakbola yang  memancing saling sikut, saling tendang, diving, provokasi dsbnya. Karena peserta lomba tetap berada di jalurnya masing-masing sampai memenangkan lomba tersebut.

Marilah kita sambut Pilpres 2014 dengan penuh kegembiraan dan pengharapan agar bagi pemenang nantinya tidak “umuk” . Karena dibalik keberhasilan  tersebut terdapat amanah ratusan juta rakyat Indonesia yang harus diemban dan akan dipertanggungjawabkan kepada rakyat dan Tuhan yang Maha Esa. Sebaliknya bagi yang belum berhasil tidak perlu “ngamuk” karena ketidak berhasilan tersebut dapat dijadikan untuk bermuhasabah (instropeksi) diri .

Semoga Pilpres 2014 berlangsung lancar, aman dan damai, jauh dari gejolak dan menghasilkan pemimpin yang mumpuni yang mampu menghantarkan rakyat Indonesia kepintu gerbang kesejahteraan yang adil dalam kemakmuran dan makmur dalam keadilan,  gemah ripah loh jinawe, baldatun thoybatun wa robun ghofur. Selamat menggunakan hak pilih anda. (Supardi,SSos)