Text
RAKYAT BUKAN TUMBAL KEKERASAN & KEKUASAAN
Rakyat bukanlah benda, melainkan manusia. Sebagai manusia, rakyat memiliki pesona. Saying, pesoa rakyat sering kali dirusak oleh kekuatan kekuasaan dan kekerasan yang tidak berpihak pada rakyat. Dengan mudahnya rakyat menjadi objek janji elit kekuasaan saat mereka membutuhkan dukungan rakyat. Namun, setelah dukungan diberikan setulus hati tanpa pamrih, di mata pemegang kekuasaan, rakyat tak lebih dari sebatas debu yang habis manis sepah dibuang. Janji tinggal janji, tanpa realisasi.
Sudah dibuang, rakyat masih kerap menjadi objek kekerasan. Setiap terjadi kekerasan, rakyatlah yang pertama-tama dan terutama menjadi korban. Rakyat bagai benda yang bisa ditebas, dipotong, dicincang, diciduk, dipanggang dan.... hilang! Rakyat lantas harus selalu siap menjadi tumbal kekuasaan dan kekerasan dari rezim yang ke satu ke rezim yang lain, dari zaman ke zaman. Dalam perspektif nurani mana pun, tak seorang pun setuju bila rakyat dijadikan tumbal kekuasaan dan kekerasan. Namun, itulah yang terjadi dan kerap mencoreng wajah negeri ini.
Refleksi itulah yang ditawarkan melalui buku ini, bahwa kita tidak pernah rela dan tidak pernah setuju bila rakyat dijadikan tumbal kekuasaan dan kekerasan. Melalui buku ini, penulis mengundang pembaca untuk berani membela rakyat sebagai subjek yang mesti dihargai, dihormati, dan dilayani.
B011469-mpn | 361.1 Alo r.c1 | RUANG PERPUSTAKAAN | Tersedia |
B011470-mpn | 361.1 Alo r.c2 | RUANG PERPUSTAKAAN | Tersedia |
B011471-mpn | 361.1 Alo r.c3 | RUANG PERPUSTAKAAN | Tersedia |
B011472-mpn | 361.1 Alo r.c4 | RUANG PERPUSTAKAAN | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain