SUBRATA : MANTAN DIRJEN PEMBINAAN PERS DAN GRAFIKA SAMBANGI MONUMEN PERS NASIONAL

subrata

Selasa, 9 Agustus 2016 – Solo mendapat berkah, dalam rangkaian Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke 21  bertempat di  Universitas Sebelas Maret Jalan Ir. Sutami 36 A, Surakarta,  pameran kali ini dibuka oleh Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir juga dalam perbincangan dengan awak media mengatakan dan sekaligus menegaskan bahwa tenaga nuklir  aman digunakan di Indonesia dan juga akan dikembangkan pembangkit listrik tenaga nuklir.  Dalam kesempatan itu, hadir pula dalam rombongan yang sempat mengunjungi ke Monumen Pers Nasional Surakarta yaitu mantan Direktur Jenderal Pembinaan Pers dan Grafika di era Departemen Penerangan yaitu Drs. Subrata dan Dirjen Kekayaan Intelektual Kemenkumhan.RI.  Prof Dr AHMAD M RAMLI, S.H., M.H FCBArb, pada saat kunjugan ke Monumen Pers Nasional disambut  di ruang kerja Kepala Monumen Pers Nasional, Plt. Kepala Subbag Tata Usaha Monumen Pers, Pejabat  Pembuat Komitmen, Kepala Cabang Perusahaan Rekaman Lokananta,  Miftah Zubir dan  Kepala Cabang Perum Percetakan Negara Republik Indonesia (PNRI) Lokananta Surakarta, Pendi Heryadi,

Subrata mengingatkan dan juga menyampaikan rasa bangga dan haru terhadap Monumen Pers gedung cagar budaya dan serta isi dalam monumen pers koran-koran kuno yang terabadikan walau sudah berubah warna tetap masih utuh dan baik serta peninggalan para wartawan yang terawat dengan baik pula, disela kunjungan ke Monumen Pers Nasional beliau menitip pesan agar  di era pers digital   berteknologi tinggi sekarang ini tetap menjaga marwah idealisme dan memberikan pelayanan yang prima serta menjaga kebersamaan.

 Tak hanya itu, dia juga berpesan supaya tetap menjaga kesatuan dan persatuan untuk  kepentingan rakyat dan menekankan supaya etos kerja, dalam penuturannya Subrata sangat kagum dengan adanya Monumen Pers Nasional di solo dan bangga dengan keberadaan ini sehingga tonggak sejarah Kongres Persatuan Wartawan Indonesia pertama kalinya sejak dibentuknya Republik Indonesia, pada tanggal 9 Februari 1946 di Gedung Monumen Pers Nasional.

Dan beliau juga adalah seorang wartawan senior yang  merintis Monumen Pers Nasioanal kala itu, pada saat itu beliau juga mantan penyiar TVRI, dan rencananya akan  memberikan sumbangan untuk di dokumentasikan di Gedung Monumen Pers Nasional. (Yuliarso)

Message Us on WhatsApp