Direktur Jendral Informasi & Komunikasi Publik (Dirjen IKP), Rosalita Niken Widiyastuti kunjungi Monumen Pers Nasional Sabtu, 16/7. pada kunjungan tersebut, didampingi Sesditjjen IKP, Hendra Purnama, Plt Direktorat Komunikasi Publik Sumiyati dan, Kabag Keuangan Jaya Hudaepi.
Dalam pengarahannya Niken Widiyastuti mengatakan, Monumen Pers Nasional adalah tonggak sejarah Pers Nasional, peristiwa masa lalu yang terekam dalam bentuk dokumentasi baik fisik maupun didigitalkan, Monumen Pers Nasional harus menjadi the leaving museum, monumen yang hidup sehingga dapat memberikan kontribusi dan proses pembelajaran tentang sejarah dan perkembangan pers kepada generasi muda.
Lebih lanjut ia menandaskan, Monumen Pers Nasional harus jemput bola, melakukan terobosan agar lebih dikenal oleh masyarakat luas, diantaranya dengan menyelenggarakan lomba-lomba mulai dari tingkat TK sampai Perguruan Tinggi. Untuk TK dan SD misalnya dengan lomba mewarnai dan menggambar, sedang SMP sampai Perguruan Tinggi dengan menyelengarakan lomba penulisan naskah tentang peristiwa tertentu yang dikaitkan dengan hari besar nasional, juga dengan melakukan Diskusi Panel , Workshop, Seminar bekerjasama PWI, Media baik Cetak maupun Elektronik, Perguruan Tinggi dan Instansi terkait tentang Sejarah Pers, Jurnalistik, pada prinsipnya Dirjen IKP siap mendukung pendanaan yang diperlukan.
Disamping itu ia menambahkan agar dibuat sebuah sirkulasi tentang proses produksi informasi mulai dari hunting hingga informasi tersebut dapat disuguhkan ke masyarakat luas.
Ka. Monumen Pers Nasional Suminto Yuliarso mengatakan siap merealisasikan masukan yang diberikan dengan kekuatan yang ada, disamping itu mohon agar lift yang selama ini tidak berfungsi karena rusak sejak tahun 1990-an dapat dilakukan penggantian dengan yang baru guna mendukung dan meningkatkan kualitas kegiatan pelayanan kepada masyarakat.
Setiap bulannya rata 1000-1500 orang pengunjung datang ke Monumen Pers Nasional yang terdiri dari Pelajar, Mahasiswa maupun Masyarakat Umum untuk melihat, membaca, meneliti dan mencari data tentang peristiwa yang dimuat berbagai surat kabar yang ada di Indonesia.
Yuliarso menegaskan Monumen Pers Nasional bukan cuma sekedar UPT Dirjen IKP didaerah, tetapi merupakan wajah, garda terdepan Kementerian Komunikasi RI. dalam menjalankan tugas pelayanan Informasi dan Komunikasi di daerah kepada masyarakat luas.