WORKSHOP PENGELOLAAN IKLIM RUANGAN DI MUSEUM ( MANAGING INDOOR CLIMATE RISKS )

Workshop Pengelolaan Iklim Ruangan Museum dilaksanakan di Benteng Vredenburg Yogyakarta pada tanggal 20 sampai dengan 26 Oktober 2013 yang dilaksanakan atas kerjasama Direktorat Pengelolaan Cagar Budaya dan Permuseuman, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Universitas Gajah Mada dan The Cultural Heritage Agency of Netherland.

            Workshop dibuka oleh Direktur Pengelolaan Cagar Budaya dan Permuseuman DR. Harry Widianto, mewakili Direktur Jenderal Kebudayaan, dengan peserta sebanyak 35 (tiga puluh lima) orang. Peserta merupakan hasil seleksi dan hasil penunjukan yang  terdiri dari Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Kebudayaan, Museum-museum yang ada di Indonesia, Ayala Museum Philipina, dan Brunei Department.

Peserta workshop sedang mengikuti pemaparan dari narasumber
Peserta workshop sedang mengikuti pemaparan dari narasumber

Materi workshop berupa pemaparan dari para narasumber antara lain DR. Harry Widianto dari Direktorat Pengelolaan Cagar Budaya dan Permuseuman, DR. Daud Aris Tanudirjo, MA dari Universitas Gajah Mada, DR. Bart Ankersmit, Marc H.L.Stappers, M. Sc. dan Martijn de Ruijter dari The Cultural Heritage Agency of Netherlands. Juga narasumber dari Universitas Islam Indonesia yaitu Yulianto P. Prihatmaji, Ph. D.

Sedangkan para pengajar lainnya dari Universitas Gajah Mada yaitu DR. Mahirta, MA, DR. Widya Nayati, MA, Sektiadi,SS, MA dan Dra. D.S. Nugrahani.

Makalah yang disampaikan yaitu Museum People in Indonesia a Reflection on the Condition of Human Resources (Masyarakat Museum di Indonesia sebuah refleksi tentang sumber daya manusia), Climate Standards for Museums (iklim standar museum), Psychrometric Chart, Climate Risks ( Resiko Iklim ), Looking at Climate Data

 ( Data Iklim ), Lost in Value ( Hilangnya Nilai Sebuah Koleksi ), Scoring Risk Schenarios ( Scoring Skenario Resiko ), dan Cost Benefit ( Keuntungan Pembiayaan ), dan Indonesian Traditional Architercture  (Arsitektur Rumah Tradisional Indonesia ).

Peserta workshop melakukan studi kasus  di Museum Sono Budoyo, Yogyakarta
Peserta workshop melakukan studi kasus
di Museum Sono Budoyo, Yogyakarta

Dalam pelaksanaan workshop ini peserta dibagi menjadi  beberapa kelompok dengan anggota kelompok terdiri dari berbagai museum yang berbeda.  Selain mendengar pemaparan dari para narasumber, peserta workshop juga melakukan case study (studi kasus) yang berkaitan dengan iklim ruangan yang diambil dari lingkungan Benteng Vrederbug dan Museum Sono Budoyo. Kemudian studi kasus ini dipaparkan oleh masing-masing kelompok pada akhir pelaksanaan.

Peserta workshop mengunjungi Museum Gula  dan  Pabrik Gula Gondang Winangun, Klaten
Peserta workshop mengunjungi Museum Gula
dan Pabrik Gula Gondang Winangun, Klaten

Di sela-sela pelaksanaan kegiatan workshop para peserta juga mengadakan kunjungan ke Museum Gula dan pabrik gula Gondang Winangun Klaten, untuk melihat proses pembuatan gula pasir dan melihat koleksi peralatan perkebunan yang dimiliki Museum Gula Gondang Winangun serta beberapa contoh standar hasil gula super sebagai acuan bagi pabrik gula lainnya di Indonesia. Peserta juga diajak  mengunjungi laboratorium Benteng Vrederburg untuk melihat proses peng-ovenan silica gel dan beberapa bahan laboratorium lainnya untuk merawat koleksi museum.  ( Mediari )

Message Us on WhatsApp