Monumen Pers Nasional kembali menerima kunjungan dari siswa-siswi sekolah. Setelah sebelumnya ratusan siswa Sekolah Menengah Atas (SMA), kali ini puluhan siswa-siswi Sekolah Dasar (SD) Negeri Pucangsawit Surakarta mengunjungi Monumen Pers Nasional pada Senin (18/6/2012) kemarin.
Kunjungan tersebut diadakan dalam rangka studi wisata atau pembelajaran di luar kelas yang diikuti anak-anak kelas III dan IV. Siswa-siswi yang berjumlah 53 itu didampingi beberapa guru dan wali murid. Rombongan tiba di Monumen Pers Nasional pukul 09.00 WIB dan diterima oleh staf Seksi Pelayanan Informasi Monumen Pers Nasional, Tri Octory Rustiana.
Salah seorang pendamping yang juga guru agama di SD N Pucangsawit, Siti Chomariyah mengatakan kegiatan ini adalah tugas mata pelajaran IPS untuk mengajak anak-anak belajar di luar kelas. Melalui kegiatan ini anak-anak diharapkan mampu belajar mengamati dan mencatat apa yang telah mereka temukan untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan. Selain itu kegiatan ini juga sekaligus wisata bagi anak-anak.
Kegiatan siswa-siswi di Monumen Pers Nasional ini diawali dengan melihat video profil MPN bersama-sama untuk memberi gambaran mengenai MPN. Setelah itu mereka diajak berkeliling melihat koleksi MPN. Dimulai dari Gedung Induk dengan melihat diorama kemudian pemancar radio kambing dan patung perintis pers Indonesia. Setelah itu para siswa mengamati berbagai koran dan majalah kuno yang dipajang di Balai Budaya. Sebagian siswa antusias mengamati dan bertanya mengenai perangkat microfilm. Dengan seksama mereka mengamati kemudian mencatat apa yang mereka lihat.
Menurut Siti Chomariyah, studi wisata ini merupakan kegiatan yang diadakan setiap tahun oleh SD N Pucangsawit. Pesertanya tiap tahun selalu berbeda, jika kali ini kelas III dan IV maka tahun depan diikuti kelas lain. Tempat yang dikunjungipun juga biasanya berbeda-beda. Untuk kegiatan kali ini Monumen Pers Nasional adalah tempat pertama yang dikunjungi siswa-siswi tersebut. “Setelah dari Monumen Pers Nasional, anak-anak akan kami ajak mengunjungi Keraton Kasunanan kemudian dilanjutkan ke Bandara Adi Soemarmo,” ujarnya. (Tri Octory Rustiana)
