Museum Nasional Jakarta bekerja sama dengan Museum Jawa Tengah Ronggowarsito selenggarakan workshop konservasi kayu dimuseum Ronggowarsito Jawa Tengah Semarang. Kegiatan yang berlangsung 7 – 8 Agustus 2015 diikuti museum anggota AMIDA Jawa Tengah dari berbagai daerah antara lain: Museum Masjid Agung JawaTengah, Museum Lawang Sewu , Museum Nyonya Mener, Museum Mandala Bhakti dari Semarang; Museum Batik Pekalongan, Museum Glagah Wangi Demak, Museum Kretek Kudus, Museum Widayat Magelang, Museum Kartini Rembang, Museum Ukir Jepara, Museum Samudra Raksa Tegal, Museum Purbalingga, Museum Pendidikan Slawi, Museum Purworejo, Museum Pati Ayam Museum Radya Pustaka dan Monumen Pers Nasional Solo serta Museum Ronggowarsito selaku tuan rumah, selain itu diikuti juga oleh dinas instansi terkait dari beberapa kota / kabupaten.
Kepala Museum Nasional Intan Mardiana Napitulu, konservasi kayu merupakan salah satu rangkaian kegiatan Pekan Budaya Jawa Tengah yang berlangsung mulai tanggal 5 – 10 Agustus 2015.
Lebih lanjut ia mengatakan kegiatan konservasi kayu merupakan salah satu yang cukup penting, karena hampir sebagian besar koleksi museum terbuat dari kayu, diharapkan peserta dapat memahami dan mengantisipasi sedini mungkin segala permasalahan yang berkaitan dengan koleksi dari kayu.
Ita Yulita, Kasie Konservasi Museum Nasional mengatakan untuk prinsip pelaksanaan konservasi kayu diperlukan persamaan persepsi, misal: apakah penanganan koleksi memakai cara tradisional atau modern, karena dengan perbedaan penanganan bisa jadi justru akan merusak koleksi.
Pada kesempatan itu Ketua Amida Jawa Tengah, Pudji Joharnoto, menyampaikan ucapan terimakasih atas pelaksanaan kegiatan ini dan berharap Museum Nasional dapat menularkan kemampuan dalam menangani konservasi ke museum lainnya terutama yang berada didaerah, masalah konservasi tidak dapat dipandang sebelah mata sangat karena akan sangat mempengaruhi, usia, keawetan dan kelestarian benda-benda koleksi.
Kegiatan konservasi kayu ditutup dengan melakukan kunjungan ke anjungan rumah adat kudus ditaman puri maero koco PRPP Jawa Tengah sekaligus melakukan praktek konservasi; pendeteksian dini hama kayu, pengaturan cahaya, suhu udara dll. (Supardi, SSos)