KATAKAN TIDAK PADA ROKOK

I66m.blogspot.com
                  I66m.blogspot.com

Berbagai macam cara telah dilakukan untuk mengurangi agar orang tidak merokok, seperti menyertakan kalimat yang terjadi diakibatkan rokok. Ternyata mencegah orang mengkonsumsi rokok sangat susah, sebab dari berbagai iklan, pamflet, demo anti rokok,  sampai dibungkus rokok terdapat sebuah tulisan atau pesan yang disampaikan bahwa merokok dapat menyebabkan penyakit kanker, serangan jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan dan janin bahkan yang terakhir ini sebuah jargon kalimat lugas “merokok membunuhmu”, larangan iklan rokok di televisi,  tidak boleh menampilkan rokok secara langsung, juga dengan peraturan bahwa iklan rokok di televisi hanya boleh tayang saat pukul 21.00 keatas, sampai menerapkan kawasan bebas rokok ternyata belum juga  cukup efektif.

Data dari BBKPM Solo, 60 % penyakit yang ditangani lembaga tersebut bermula dari kebiasaan merokok dari pasien. Usia penderita Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) dari tahun ketahun trennya makin muda dan mayoritas mereka yang terkena penyakit PPOK berakibat penurunan kemampuan  bernafas, dan penyakit ini sangat sulit untuk diobati.

Merokok seolah telah menjadi budaya di Indonesia, mayoritas pengkonsumsi rokok 47 persen dari pria dan 12 persen dari wanita dengan berbagai kategori umur dengan latar belakang merokok bermacam-macam.

Bahaya rokok terhadap manusia mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki, tidak hanya bagi mereka perokok (aktif) bahkan bagi mereka yang tidak merokok (pasif).

Rokok mengandung zat yaitu 50 persen diantaranya telah diklasifikasikan sebagai zat yang memiliki dampak buruk bagi kesehatan manusia. Bahan yang terkandung didalamnya adalah radioaktif Polonium-201, Acetone (bahan dalam cat), Amonia (pembersih toilet), Naphthalence, DDT (pestisida), dan racun arsenic lainnya.

Ketika rokok dibakar, rokok mengeluarkan gas hydrogen sianida. Jika pembakaran rokok tidak sempurna dapat menghasilkan gas karbon monoksida (CO) yang membuat darah sulit untuk mengambil oksigen dari paru-paru. Zat lain yang berbahaya adalah Tar dan Nikotin. Tar adalah satu kesatuan dari empat puluh tiga bahan yang menyebabkan kanker. Sedangkan Nikotin adalah zat yang dapat merangsang saraf dan otak sehingga dapat menimbulkan efek kecanduan. Hal ini dapat membuat seorang perokok sering sulit melepaskan diri dari jeratan rokok, dari kasus penyakit jantung yang terjadi pada manusia, 25 persen akibat dari merokok.

Jumlah kematian akibat penyakit dari kebiasaan merokok mencapai 300 ribu orang  pertahun. Hampir 60 persen kematian di Indonesia disebabkan oleh penyakit tidak menular yang disebabkan oleh rokok seperti hipertensi, stroke, dan penyakit jantung.

Penyakit yang disebabkan oleh rokok, diantaranya adalah:Kanker kandung kemih, kanker lambung usus dan colon, kanker mulut tekak dan esophagus, kanker hati dan pankreas, kanker payudara, kanker mulut rahim, kanker paru-paru. Kanker bronkhitis dan infeksi saluran pernafasan kronis, pengeroposan tulang, penurunan kesuburan kemandulan, keguguran bahkan melahirkan bayi yang cacat, lemah otot, penyakit gusi, dan kerusakan pada mata.

Perokok yang merokok di tempat  umum adalah orang egois, tidak mempedulikan kesehatan orang lain.  Karena orang yang tidak merokok (perokok pasif) namun berinteraksi dengan perokok rentan terserang berbagai penyakit, hal ini disebabkan asap rokok mengandung zat berbahaya seperti: mengandung nikotin dua kali lebih banyak; mengandung karbon monoksida lima kali lebih banyak; mengandung tar lima kali lebih banyak; meningkatnya zat kimia berbahaya bagi kesehatan.

Berhenti merokok bukanlah perkara mudah, lebih-lebih lagi bagi mereka yang kecanduan, tetapi bukan berarti tidak bisa, bila  diniatkan dengan sungguh-sungguh dan usaha yang terus menerus disamping terus dicamkan bahaya  merokok tidak hanya berbahaya  bagi diri sendiri tetapi juga orang lain, termasuk orang yang kita sayangi juga ikut menderita.

Semoga langit biru yang bebas dari kepulan asap rokok bukan sekedar isapan jempol belaka. Selamat memperingati Hari tanpa tembakau Sedunia  31 Mei 2014.

Message Us on WhatsApp