Pernahkah anda menitip saudara atau teman untuk dibelikan barang-barang (sepatu, tas, gadget) yang anda inginkan dari teman yang sedang pergi keluar negeri atau keluar kota? atau menjadi freelancer desainer kaos untuk dijual secara online? atau bagaimana caranya agar tidak terjebak macet saat anda bepergian di kota besar? dan bagaimana-bagaimana yang lain. Dari pertanyaan-pertanyaan sederhana itu, terkadang jadi pemicu munculnya kreatifitas anak-anak muda untuk mencari solusi dan penyaluran inovasi yang akhirnya terwadahi dalam bentuk sebuah “startup” seperti bistip.com, lewatmana.com, gantibaju.com dan lain-lain.
Saat ini mungkin tidak banyak orang tahu apa itu Startup. Dari definisi penulis, Startup adalah sebuah perusahaan skala mikro yang umumnya berbasis teknologi informasi (TI) yang terlahir dari inovasi-inovasi anak-anak muda tersebut. Facebook, Yahoo dan Google yang sekarang berdiri sebagai perusahaan besar dunia juga berawal dari sebuah startup. Di kota-kota besar Indonesia saat ini juga mulai muncul berbagai startup atau sering disebut startup lokal. Sebuah startup umumnya digawangi oleh beberapa anak muda atau karyawan profesional yang memiliki kesamaan visi. Tidak melulu semua startup yang ada selalu berkecimpung di bidang teknologi informasi, ada yang bergerak di bidang jasa penitipan barang, penunjuk jalan, portal berita teknologi yang semuanya memanfaatkan dan memaksimalkan teknologi informasi sebagai sarana pendukungnya. Ada dua macam orientasi startup pada awal kemunculannya, ada yang langsung berorientasi profit dan ada yang non profit pada awalnya seperti hobi, pencarian solusi masalah atau problem sehari-hari. Kreatifitas untuk mencari sebuah solusi inilah yang biasanya melahirkan startup–startup lainnya. Sebuah startup yang populer secara otomatis akan mengundang investor-investor dari dalam dan luar negeri yang mereformasinya dari sebuah startup kecil menjadi perusahaan besar yang akan menghasilkan keuntungan.
Tidak sedikit kendala yang harus dilalui sebuah startup menjadikannya gulung tikar sebelum berkembang. Dari kurang kuatnya komitmen para pendirinya, strategi pemasaran yang salah, pelanggaran hak paten, inovasi yang mentok, hingga masalah klasik seperti modal usaha. Beberapa kota besar di Indonesia kini sudah mulai memiliki komunitas startup. Dari komunitas tersebut setiap startup dapat berbagi informasi dan dukungan sehingga mereka dapat bertahan. Di Jakarta, salah satu komunitas startup yang menanungi nya adalah startuplokal.org, di Yogyakarta ada bancakan.org, fowab.org di Bandung, suwec.com di Surabaya dan lain-lain. Mereka umumnya mengadakan event-event lokal yang digunakan untuk berbagi info dan tips hingga sekedar promosi dari dan kepada tiap-tiap startup lainnya agar dikenal publik dan menarik minat investor.
Tak jarang pula berbagai inovasi teknologi muncul dari perusahaan startup, hal ini yang biasanya menarik minat beberapa perusahaan besar untuk mengakuisisi. Motif di balik proses akuisisi tersebut ada beberapa macam. Bisa jadi perusahaan induk yang mengakuisisi hanya ingin mengambil dan memanfaatkan hak paten teknologi yang ditemukan oleh perusahaan startup tersebut, setelah teknologi atau paten yang ditemukan berada dalam genggaman, tidak segan perusahaan induk akan “membunuh” eksistensi startup itu karena berpotensi mengancam kelangsungan bisnis mereka. Motif lainnya adalah menjadikan salah satu produk startup tersebut menjadi salah satu produk unggulan perusahaan induk dan membantu pengembangannya demi menambah keuntungan, popularitas dan menjaring lebih banyak konsumen dari para pengguna produk startup sebelum mereka akuisisi. Semakin banyak paten teknologi yang dimiliki dari startup yang mereka akuisisi serta digunakan oleh banyak perusahaan pesaing lainnya, semakin banyak pula uang royalti yang dibayarkan oleh perusahaan pemakai terkait paten teknologi yang digunakan. Perusahaan induk juga akan memiliki posisi yang lebih kuat dan lebih populer di antara para pesaingnya apabila memiliki koleksi hak paten teknologi yang lengkap. Semakin populer sebuah perusahaan akan berbanding lurus dengan meningkatnya nilai saham perusahaan tersebut yang artinya akan semakin banyak dana yang masuk ke dalam perusahaan.
Dengan banyaknya kemunculan startup–startup di Indonesia, tidak membuat pemerintah berdiam diri. Kehadiran startup–startup ini membuat depresi tingkat pengangguran yang ada di indonesia dan dapat membuka banyak lapangan kerja. Imbas dari berkurangnya pengangguran ini adalah peningkatan pertumbuhan ekonomi negara ke arah yang lebih positif. Pertumbuhan ekonomi negara yang positif, akan menambah kepercayaan investor-investor luar negeri yang akan berbondong-bondong melakukan investasinya di Indonesia. Keberadaan investor-investor ini akan membantu Indonesia untuk lebih cepat berkembang dan meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya. Banyaknya investor yang datang secara langsung akan lebih banyak lagi membuka lapangan-lapangan kerja baru. Pihak pemerintah dan para perusahaan swasta lainnya mulai membuka mata dan aktif memantau serta berpartisipasi untuk turut mendukung kegiatan startup tersebut, hal itu ditandai dengan diselenggarakannya penghargaan INAICTA (Indonesia ICT Award), SparxUp Awards dan lain-lain. Penghargaan ini dimanfaatkan untuk ajang promosi tingkat nasional dan internasional serta merangsang para calon inovator-inovator muda kita untuk terus berkarya.
Penulis: Christianto Haryo Nugroho, A.Md.