Tjokroaminoto merupakan seorang keturunan ningrat dari bangsawan Jawa, yang menentang feodalisme. Beliau menuntut kesetaraan bangsa Hindia dengan bangsa Belanda. Dalam menggerakkan perjuangannya, Tjokroaminoto memilih untuk bersikap kooperatif dengan bangsa Belanda dengan maksud untuk membesarkan Sarekat Islam. Sarekat Islam yang semula merupakan organisasi saudagar batik pribumi menjadi gerakan politik yang besar dan kuat. Empat tahun setelah didirikan, Sarekat Islam memiliki lebih dari 180 cabang dengan 700 ribu anggota. Tjokroaminoto dikenal juga sebagai bapak para pendiri bangsa. Pidato-pidatonya menumbuhkan semangat kebangsaan dan harapan. Selain itu, tulisan-tulisannya mengisi halaman depan surat kabar Sarekat Islam. Tjokroaminoto merupakan guru dan sekaligus mertua dari Ir. Soekarno.