Koran Tjahaja India yang terbit pada hari Kamis tanggal 6 Juli 1882 adalah Majalah berbahasa melayu pada masa kolonial terbit setiap hari Senin dan Kamis.

Imam no.1 dari mesjid besar di Mekah adalah judul yang mewarnai halaman pertama dalam surat kabar Tjahaja India. Berdasarkan Al Qur’an Orang Islam diwajibkan pergi haji ke Mekah. Pergi haji ini selain karena diwajibkan oleh agama juga bertujuan agar umat Islam dari seluruh dunia bisa saling kenal satu sama lain karena tiap-tiap umat islam adalah bersaudara. Kemudian tidak diijinkan bagi orang non muslim untuk memasuki Mekah karena disana pengamanan sangat ketat. Seorang kolonel dari Mesir yang bernama Sadik Bey mengambil foto di Masjidil Haram Mekah, Masjid Nabawi di Madinah dan gunung Ararat. Foto-foto itu dikirim ke Eropa agar orang-orang Eropa tau keadaan disana. Kolonel itu juga mengambil foto Kepala Imam masjidil Haram yang duduk didampingi para budaknya yang berkebangsaan Moor, Mesir.

Berita dari berbagai daerah salah satunya dari Semarang pada tanggal 26 Juni 1882 pukul tujuh pagi seorang Regent Semarang yang bernama Kanjeng Mas Adipati Ario Poerbaningrat melakukan khitanan putra pertamanya yang bernama Raden Mas Soediono yang dihadiri tamu para bangsawan dari Brebes, Salatiga, Jepara, Demak, Temanggung dan lainnya. Dari Surakarta dikabarkan pada tanggal 27 Juni 1882 ada tontonan menarik di Astana atau rumah Kanjeng Pangeran Ario Hangabehi. Nama Rumah tersebut adalah Langen Asmoro. Wayang orang yang ditampilkan mengambil cerita dari surat Menak mulai Menak Laree beserta urutannya. Dari Boyolali tanggal 11 Juni 1882 di kamar Bolah Merapi anak-anak Ollanda membuat suatu uji coba. Di Ampel pada tanggal 17 Juni tuan Dezentjee menikahkan anak perempuannya dengan seorang dokter asli Semarang. Di Betawi turunnya harga beras yang disambut gembira oleh rakyat miskin, persediaan beras didalam negeri kini telah mencukupi.

Hari Kamis tanggal 28 Januari seorang perempuan di kampung Srenganan bernama Mina sedang duduk melukis kain batik di rumahnya menggunakan lampu minyak. Kemudian datang tetangganya seorang wanita. Ketika duduk wanita tersebut tidak sengaja menyenggol lampu minyak hingga lampunya mengenai Mina. Mina berteriak minta tolong karena tubuhnya terbakar. Mina selamat walaupun akhirnya seluruh tubuhnya mengalami luka bakar cukup parah.

Demikian kilasan berita dari Majalah Tjahaja India.

Penulis : Eti Kurniasih

Catatan : Untuk isi lengkapnya bisa dibaca di layanan Epaper Monumen Pers Nasional.