museum-goes-to-campus3Monumen Pers Nasional (MPN) mengikuti pameran Museum Goes to Campus (MGtC) yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri sebelas Maret (UNS). Pameran yang direncanakan di Auditorum UNS berlangsung  8 – 13/ 11 mendatang.

 “ Monumen Pers Nasional  menampilkan salah satu master piece kami, “ Pemancar Radio Kambing” kata Suminto Yuliarso, Ka. Monumen Pers Nasional pada acara press release , di gedung Nakula Perpustakaan UNS 4/11. Pemancar Radio ini memiliki rekam jejak sejarah panjang penyiaran di Indonesia, salah satunya  pernah digunakan untuk  memancarkan suara gamelan yang ditabuh dan dipancarkan dari Solo untuk mengiringi putri Mangkunegoro, Gusti Nurul menarikan tari bedaya srimpi pada pernikahan ratu Juliana di Denhaag Belanda  pada tanggal  7 Januari 1937.

Pemancar Radio Kambing
           Pemancar Radio Kambing

Penamaan Pemancar Radio Kambing diperoleh pada peristiwa Class ke II tahun 1948-1949, RRI Solo dibombardir oleh sekutu sehingga pemancar radio ini terpaksa diungsikan pada malam hari ke daerah perbukitan timur Solo yaitu desa  Balong, Kec .Jenawi, Kab. Karanganyar ( kl. 52 km dari Solo) yang tidak dapat dideteksi agar dapat tetap bisa mengudara mengumandangkan semangat dan motivasi kepada para pejuang untuk mempertahankan kemerdekaan. Saat angkasawan menyiarkan tersebut ditingkahi oleh suara kambing yang ikut sampai  kependengar, kebetulan studio tempat suara dipancarkan berada  dekat kandang kambing, dan julukan tersebut melekat sampai saat ini.

Dekan FIB UNS (tengah) didampingi Agus Sutomo (kiri) memberikan keterangan pers
Dekan FIB UNS (tengah) didampingi Agus Sutomo (kiri) memberikan keterangan pers

Ketua panitia pelaksana Agus Sutomo, sekaligus koordinator tali sejarah menginformasikan pameran ini diikuti 24 peserta dari berbagai museum dan lembaga yang berkaitan dengan kesejarahan yaitu: Museum Nasional Indonesia, Museum Sumpah Pemuda, Museum Basoeki abdullah, Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Museum Bank Mandiri, Perpustakaan Nasional dari Jakarta, Museum Kepresidenan Bogor, Museum Pendidikan UNY, Museum Beteng Vredeburg, Museum Dirgantara Mandala, Museum Monumen Yogya Kembali, Museum Pendidikan Indonesia UNY dari Yogyakarta, Museum Sangiran Sragen, Museum Proklamator Blitar, Museum Radya Pustaka , Museum Keris Surakarta dan Bratasura, Monumen Pers Nasional, Museum Batik Danar Hadi, Javanologi, Laboratorium Sejarah Prodi Sejarah FIB, Laboratorium FKIP, Perpustakaan UNS dan Solo American Jeep dari Surakarta  serta Laboratorium Sejarah Universitas Sukoharjo.

Pameran yang mengambil tema “ Menjaga Memori Kolektif Bangsa” diharapkan dapat mengangkat nilai kebangsaan, kebudayaan  dan menggugah kesadaran sejarah bangsa demikian disampaikan Dekan Fakultas Ilmu budaya , Prof. DR. Riyadi Santoso, selanjutnya diharapkan dengan pameran ini akan lebih mendekatkan museum kepada masyarakat luas. Untuk menyemarakkan  pameran didukung dengan berbagai kegiatan antara lain: Seminar, Fokus Grup Discusion, Kuliah Umum, Diskusi, Pentas seni  dan Lomba Fotografi,  Lomba Dongeng Nusantara,  terbuka untuk umum , pukul 09.00- 17.00 Wib.

 Pada kesempatan itu Riyadi mengungkapkan pameran ini merupakan cikal-bakal pendirian Museum dilingkungan UNS dan direncanakan pula penyelenggaraan pameran akan dijadikan kalender tahunan, karena telah mendapat dukungan penuh dari Rektor UNS dan Walikota Surakarta.