ciputat_4

Pemilihan kandidat Quick Wins merupakan program percepatan reformasi birokrasi kementerian tahun 2016, dan seluruh unit kerja di lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika wajib mengadakan pemetaan Quick Wins. Selanjutnya dari berbagai kandidat yang diusulkan akan menjadi Quick Wins Kementerian.

Demikian disampaikan Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal, Kementerian Kominfo, Basuki Yusuf Iskandar pada akhir Februari  di Jakarta (24/2/2016).

Basuki yang juga sebagai Ketua Kelompok Kerja Pemetaan Quick Wins di Kementerian Kominfo, menurutnya, Idealnya kandidat yang diusulkan ada tiga program untuk kementerian, namun untuk tahapan ini Pokja akan mengusulkan sembilan kandidat untuk dibahas dengan Bapak Menteri Kominfo.

Salah satu dari sembilan kandidat program yang lolos untuk menjadi kandidat Quick Wins Reformasi Birokrasi Kementerian Kominfo adalah usulan Monumen Pers Nasional.

Kepala Monumen Pers Nasional, Suminto Yuliarso mengatakan salah satu program Monumen Pers, yakni “Peningkatan Kualitas Layanan Penyajian Benda Bersejarah”, diusulkan untuk kandidat Quick Wins Kementerian.

“Secara keseluruhan ada sembilan kandidat yang diusulkan, semuanya merupakan program kerja dari seluruh unit kerja di lingkungan Kominfo,” kata Suminto.

Suminto Menjelaskan bahwa Pemetaan Quick Wins Reformasi Birokrasi, merupakan inisiatif yang mudah dan cepat yang bisa dicapai untuk mengawali suatu program besar dan sulit.

“Quick wins adalah aktivitas nyata dan harus bisa dirasakan manfaatnya secara cepat oleh pemangku kepentingan, baik secara eksternal maupun internal di lingkungan Monumen Pers Nasional,” tandas Suminto.

“Sebenernya ada dua kandidat yang menjadi quick wins monument pers, yakni satu lagi adalah penyebaran informasi melalui event, karena salah satu persyaratan quick wins adalah manfaat perbaikan dan perubahan dapat dirasakan secepatnya kurang dari 12 bulan,” kata Suminto.

Suminto berharap, dua kandidat yang kini menjadi quick wins reformasi birokrasi Monumen Pers Nasional, akan mendapatkan dukungan penuh seluruh aparatur di jajaran unit kerjanya. Mengingat quick wins salah satu strategi untuk percepatan reformasi birokrasi di setiap kementerian.***