Pameran bukanlah hal yang asing ditelinga kita. Berbagai produk dan koleksi sering kita lihat diberbagai acara/kegiatan pameran. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Pameran adalah pertunjukan (hasil karya seni, barang hasil produksi, dsb). Sedangkan menurut Wikipedia, Pameran merupakan suatu kegiatan penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan sehingga dapat diapresiasi oleh masyarakat luas.
Jika berdasarkan apa yang kita lihat diberbagai pameran, pengertian pameran menurut Wikipedia agaknya lebih tepat. Karena sejatinya pameran merupakan upaya mengkomunikasikan produk atau karya kepada pengunjung pameran sehingga pengunjung dapat mendapatkan informasi yang diperlukan dari produk atau karya yang dipamerkan. Sebagai contoh jika ada pameran produk IT atau komputer tentu saja yang diharapkan dari stand/produsen produk konsumen dapat mengetahui keunggulan produknya dibandingkan dengan produk lain sehingga kemudian muncul keinginan membeli. Berbeda dengan pameran karya seni, karya yang dipameran diharapkan bisa dipahami maknanya oleh pengunjung.
Tujuan dari pameran itu sendiri tidak mungkin tercapai tanpa melihat aspek-aspek pendukung berhasilnya suatu pameran diantaranya penyiapan karya, produk atau koleksi unggulan, kemudian memilih karya, produk atau koleksi sesuai tema, persiapan perlengkapan pendukung pameran juga tidak bisa dilepaskan serta publikasi atau promosi pameran.
Sedangkan keberhasilan mengkomunikasikan karya, produk atau koleksi yang dipamerkan lebih kepada teknis penyajiannya. Sebesar apapun bobot materi informasi yang ingin disampaikan atau sepenting apapun nilai informasi yang ingin diberikan, hal itu tidak akan memberikan makna apapun pada pengunjung jika salah dalam menyajikannya. Artinya perlu dipahami benar sejauh mana bobot materi informasi yang akan disajikan, media yang digunakan dan unsur pendukung apa saja yang dibutuhkan untuk menyajikan informasi tersebut. Termasuk perlunya sentuhan seni dalam menyajikan materi pameran.
Komunikasi yang dimaksud dalam pameran bukan hanya sekedar tukar menukar informasi saja tetapi komunikasi adalah proses mengubah perilaku orang lain. Untuk itu perlu adanya desain komunikasi visual dalam penyajian pameran tujuannya agar jangan sampai cara penyajiannya tidak dapat ditangkap maknanya oleh pengunjung. Sebagai contoh, karena ingin terlihat mewah maka tata pamer disajikan secara modern, padahal dilihat dari segi materi, informasinya tidak perlu disajikan dengan cara tersebut.
Kesimpulannya, keberhasilan suatu pameran bukan hanya dilihat dari banyaknya pengunjung namun bagaimana pesan dari pameran tersebut dapat merubah perilaku pengunjung yang datang. Untuk menyampaikan informasi kepada pengunjung tidak harus mengeluarkan biaya yang mahal, namun lebih dibutuhkan kreativitas, seni dan inovasi dalam penyajian pameran sehingga pesannya dapat ditangkap oleh pengunjung. (Eti Kurniasih)