Memperingati Hari AIDS, 1 Desember 2012

WASPADA HIV / AIDS,  Dengan Perilaku dan Pola Hidup Sehat

Salah satu penyakit yang mematikan dan sampai saat ini belum ditemukan obatnya adalah HIV / AIDS, merupakan penyakit fenomenal yang mampu menyita perhatian orang banyak. Virus ini menyerang kekebalan tubuh secara perlahan tapi pasti menghantarkan penderitanya kegerbang pintu kematian.

Sumber gambar : http://blekko.com/ws/hiv+/images

Penyakit HIV/AIDS  pertama kali ditemukan pada tahun di muka bumi ini pada tahun 1981, dan kasus pertama AIDS di Indonesia terjadi pada tahun 1987,  dan  setiap tahunnya penderita AIDS  mengalami peningkatan signifikan.

Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi mengatakan risiko penyebaran HIV dan AIDS di Indonesia masih tinggi. Nafsiah menjelaskan jumlah kasus HIV-AIDS dalam lima tahun terakhir cenderung meningkat. Pada 2009, jumlah penderita HIV mencapai 9.793 dan AIDS 3863. Angka ini meningkat pada 2010 dengan penderita HIV 21.591 dan AIDS 5.744. Kemudian pada 2011 menjadi HIV 21.031 dan AIDS 4.162. Pada 2012, kata Nafsiah, angka ini bisa terus meningkat jika masalah seks berisiko tidak segera diatasi. Hingga Mei 2012, jumlah penderita HIV tercatat 5.991 dan AIDS 551. 

Sejak pertama kalinya  seseorang terinfeksi virus HIV, maka virus tersebut akan hidup dan berkembang dalam tubuhnya, dalam waktu dekat  orang tersebut seperti tidak menunjukkan terkena penyakit, terlihat sehat, aktif, produktif seperti biasa. Namun  gejala seseorang  terkena AIDS baru kelihatan  setelah berlangsung kurang lebih 3 bulan,  dengan gejala – gejala sebagai berikut: Berat badan turun drastis, demam yang berkepanjangan dan tidak turun-turun (lebih dari 38 derajat C), pembesaran kelenjar dileher, ketiak, lipatan paha tanpa sebab fisik; diare dalam waktu yang lama; sesak nafas dan batuk terus menerus dan sariawan yang tak kunjung sembuh. Bila gejala tersebut berlangsung dalam waktu yang cukup lama akan berakhir dengan kematian.

HIV (Human Immuno–Devesiensi) adalah virus yang hanya hidup dalam tubuh manusia, yang dapat merusak daya kekebalan tubuh manusia.

AIDS (Acguired Immuno–Deviensi Syndromer) adalah  kumpulan gejala menurunnya gejala kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit dari luar.

Jadi penyakit HIV /AIDS Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang merusak sistem pertahanan tubuh (sistem imun) sehingga kemampuan untuk mempertahankan diri dari serangan penyakit menjadi berkurang.

Virus HIV membutuhkan sel-sel kekebalan kita untuk berkembang biak. Secara alamiah sel kekebalan kita akan dimanfaatkan, bisa diibaratkan seperti mesin fotocopy. Namun virus ini akan merusak mesin fotocopynya setelah mendapatkan hasil copy virus baru dalam jumlah yang cukup banyak. Sehingga lama-kelamaan sel kekebalan menurun drastis sedang jumlah virus menjadi sangat banyak. HIV berada terutama dalam cairan tubuh manusia. cairan yang berpotensial mengandung virus HIV adalah darah, cairan sperma, cairan vagina dan air susu ibu.

Proses penularan penyakit HIV/ AIDS lebih banyak disebabkan pola hidup yang tidak sehat, seperti melakukan hubungan sex dengan sembarang orang baik secara normal maupun abnormal, bisa juga dikarenakan transfusi darah yang mengandung virus HIV, pemakaian alat suntik, akupunktur, tato. alat tindik yang dipakai oleh seseorang yang mengidap virus HIV serta hubungan pranatal antara ibu yang mengidap virus AIDS dengan janin yang dikandungnya.

Beberapa kelompok yang bersiko tinggi terkena serangan HIV/AIDS diantaranya : Mereka yang sering melakukan hubungan seksual diluar nikah, seperti wanita dan pria tuna susila dan pelanggannya; mereka yang mempunyai banyak pasangan seksual misalnya : homo seks ( melakukan hubungan dengan sesama laki-laki ), biseks ( melakukan hubungan seksual dengan sesama wanita ), waria\, penerima transfusi darah; bayi yang dilahirkan dari Ibu yang mengidap virus AIDS dan pecandu narkotika suntikan; serta pasangan dari pengidap AIDS.

Sumber gambar : http://blekko.com/ws/hiv+/images

Penyakit HIV/AIDS seperti syndroma gunung es karena dengan ditemukannya HIV melalui pemeriksaan darah secara efidemilogi penyebaran HIV dimasyarakat akan menjadi lebih banyak 100 -1000 kali. Sedangkan ditemukan satu AIDS berarti sudah ada 100-8000 orang yang tertular. Dari data yang ditemukan, HIV/ AIDS dapat terkena pada siapa saja, baik orang miskin, orang kaya, berpendidikan tinggi ataupun  rendah, laki-laki maupun wanita dan sebagainya.

Saat ini infeksi AIDS pada wanita meningkat dengan cepat, karena wanita merupakan kelompok yang rentan dan mudah terinfeksi tanpa disadari. Sedangkan anak yang lahir dari ibu yang mengidap HIV, setelah usia 2 tahun sudah mulai menunjukkan HIV terbesar antara 30-40 %.

Menurut data Badan PBB untuk penanganan AIDS (UNAIDS), saat ini setidaknya ada 34,2 juta orang di dunia hidup dengan virus HIV  dan 2,5 juta di antaranya baru terinfeksi tahun lalu, kematian akibat AIDS pada 2011 tercatat 1,7 juta orang,

Menteri Kesehatan (Menkes) dr Nafsiah Mboi SpA MPH di awal masa kerjanya membuat  gebrakan  yang mengejutkan banyak pihak dan sempat menimbulkan dari pro –kontra, yaitu program kampanye penggunaan kondom secara besart-besaran bagi kelompok seks berisiko, termasuk kepada remaja dan masyarakat, guna mencegah kehamilan beresiko, menurunkan angka aborsi  juga sebagai salah satu  antisipasi penyebab meningkatnya penyakit penyakit HIV /AIDS.

Terlepas dari semua itu yang lebih penting lagi bagaimana mensosialisasi bahwa seks bebas bukanlah perilaku yang baik dan bemoral, disertai dengan akibat yang ditimbulkan sehingga tidak tergoda untuk melakukannya.

Wabah HIV/ AIDS yang melanda dunia dan negeri kita seharusnya menjadi keprihatinan kita bersama, sebagaimana pepatah mengatakan mencegah lebih baik dari pada mengobati, dengan antisipasi melakukan perilaku pola hidup yang sehat, menjalankan kaidah dan aturan agama sesuai dengan yang dianut akan dapat mengeliminir kemungkinan terserang penyakit yang mematikan tersebut.

Selamat memperingati hari AIDS sedunia, 01 Dersember 2012, semoga kita mendapatkan dunia yang lebih baik.(Supardi, S.Sos).

Message Us on WhatsApp