Pemanfaatan TIK untuk Pelaku Usaha

ilustrasi dari klikbebas.blogspot.com

#SOLO gentayangan di depan XXX jam 16.00-20.00 naik motor XXX. Mungkin bagi para netter nusantara sudah tidak asing lagi membaca kicauan tersebut, karena itu merupakan kicauan dari seorang penjual sebuah produk makanan di salah satu media sosial yang mana merupakan salah satu cara bagaimana memperkenalkan produk lokal melalui teknologi informasi. Saat ini masyarakat kita di indonesia sudah sebagian besar menggunakan teknologi informasi dan komputer (TIK) serta sudah tidak asing lagi terhadap internet, hanya saja entah sadar atau tidak mereka belum secara maksimal menggunakannya, terutama masyarakat yang merupakan pelaku usaha di daerah. Padahal mereka sangat berpotensi mereka untuk menembus pasaran nusantara bahkan internasional. Untuk itu, Kementerian Kominfo bekerjasama dengan Komunitas Blogger Solo “Bengawan” dan Pemerintah Kota Surakarta mengadakan bimbingan teknis dengan judul “BIMTEK UNTUK PELAKU USAHA” di Hotel Sunan Surakarta yang diselenggarakan pada hari Kamis, 13 September 2012.

Bimtek ini menyasar ke para pelaku usaha khususnya di daerah surakarta yang belum banyak memanfaatkan TIK sebagai sarana pemasaran dan promosinya. Bimtek ini dibuka oleh Ibu Mariam F. Barata (Direktur Pemberdayaan Informatika – DitJen Aplikasi Informatika, Kominfo) dengan narasumber ibu Mariam yang membawakan materi “Internet Sehat dan Aman”, pak Blontang dari pihak Komunitas Blogger “Bengawan” dengan materi “Penggunaan Blog untuk pelaku Usaha” dan terakhir oleh pak Michael S. Sunggiardi sebagai praktisi IT yang membawakan materi “Teknologi Portable Apps dan Web 2.0 untuk pelaku usaha”.

Di acara tersebut pak Blontang menceritakan pengalamannya berjualan dengan memanfaatkan sarana  TIK seperti internet dan media sosial. Menurut beliau, trend saat ini untuk menjaring konsumen adalah bagaimana membuat sebuah produk yang bercerita dan unik dari sebuah daerah, baru kemudian dengan TIK kita bisa lebih mudah mencapai konsumen di banyak kalangan dan berbagai tempat. Dari situ pak Blontang dapat berinteraksi langsung dengan konsumen dari manapun, apalagi sekarang banyak yang sudah menggunakan peralatan mobile seperti smartphone, tablet dan laptop yang memudahkan kita untuk mengakses internet. Disana juga beliau menjelaskan tentang bagaimana teknik mengemas sebuah produk yang akan dijual, menekankan cerita di balik produk itu dibuat dan cara pemasarannya yang tentu saja memanfaatkan TIK yang cocok dengan strateginya, sehingga tepat guna. Karena dengan TIK ini, kita sudah tidak lagi mempunyai batasan secara geografis untuk berjualan sebuah produk tetapi teknik pemasarannyalah yang berpengaruh besar terhadap keberhasilannya. Beliau mencontohkan bahwa dia menggunakan fanpage facebook dan twitter untuk berinteraksi dengan konsumennya, menggunakan blog untuk bercerita tentang produknya yang kemudian mengajak para konsumen untuk ikutan berkomentar dan lain sebagainya.

Sedangkan pada sesi selanjutnya dengan narasumber pak Michael S. Sunggiardi, beliau menjelaskan tentang persiapan-persiapan apa saja yang harus dilakukan sebelum membangun sebuah toko online serta bagaimana langkah-langkahnya. Dan di sesi terakhir dengan narasumber yang sama setiap peserta juga diajak dan dipandu dalam praktik membangun sebuah toko online berbasis open source menggunakan aplikasi xampp dan osCommerce. beliau juga menekankan lagi seperti yang pak blontang katakan sebelumnya bahwa untuk membuat sebuah usaha jangan lah hanya mengikuti trend yang ada, tetapi bagaimana membuat sesuatu yang unik dari yang ada di sekitar kita dan menekuninya. Kemudian sasaran yang akan ditembus adalah konsumen dari luar Daerah dengan memanfaatkan TIK, itu membuat tingkat kesuksesan sebuah usaha menjadi lebih besar.

Penulis: Christianto Haryo Nugroho, A.Md.

Message Us on WhatsApp