Keris Indonesia telah mendapatkan pengakuan dunia internasional sebagai warisan dunia yang harus dilestarikan . UNESCO memandang keris memiliki nilai luar biasa sebagai karya yang agung ciptaan manusia. Keris bukan semata sebilah besi , namun menyimpan banyak cerita dan makna . Keris berakar dari tradisi budaya dan sejarah masyarakat Indonesia, sumber inspirasi budaya dan jati diri bangsa serta memiliki peran sosial di masyarakat.
Untuk menghasilkan sebuah keris yang indah dibutuhkan proses panjang, teknik penempaan yang rumit , serta ketekunan yang luar biasa . Keris menggambarkan filosofi yang mendalam tentang “eksistensi” kehidupan masyarakat Indonesia. Sebilah keris terdiri dari dua bagian utama yaitu bilah besi (termasuk pesi ) dan bagian ganja. Bagian bilah pesi melambangkan wujud lingga. Sedangkan bagian ganja melambangkan yoni. Dari kedua bagian tersebut , selain tersimpan makna kesabaran , ketekunan , kerjakeras, juga memuat harapan atas kesuburan, keabadian dan kekuatan.
Kota Solo telah dipilih sebagai pusat pengkajian dan pengembangan keris, sejalan dengan adanya beberapa tempat pembuatan keris (besalen), para empu keris dan berbagai manuskrip tentang keris serta dukungan studi tentang keris dari para akademisi Institut Seni Indonesia dan Universitas Sebelas Maret . Dan untuk mendukung upaya pelestarian keris sebagai warisan budaya dunia maka menurut rencana akan dibangun Museum Keris di Kota Solo.
Sebagai langkah awal pendirian Museum Keris di Solo maka pada tanggal 1 September 2012 telah diadakan seminar di Balai Tawangarum Balaikota Solo dengan tema Menggagas Museum Keris di Solo yang dihadiri baik dari unsur pemerintah dan para akademisi, praktisi serta pecinta keris, dengan pembicara Seminar ini bertujuan untuk menggalang masukan terkait konsep pendirian dan pengelolaan museum keris .
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemmendikbud) mengapresiasi gagasan pendirian Museum Keris . Menurut Direktur Pembinaan Kepercayaan Ketuhanan Yang Maha Esa dan Budaya Kemendikbud Drs Gendro Nurhadi M.Pd saat membuka seminar : “ Berdirinya Museum Keris nantinya tidak hanya sebagai bentuk pengakuan UNESCO tetapi juga sebagai pusat dokumentasi dan penelitian ilmiah serta berfungsi mengubah pandangan masyarakat yang keliru tentang keris. Di samping itu museum keris juga akan mengangkat citra keris itu sendiri”.
Direktur Cagar Budaya dan Permuseuman Ditjen Kebudayaan Kemendikbud Surya Helmi pemerintah Pusat menyatakan menyambut baik dan siap mewujudkannya. Menurut Helmi
“ Pemerintah sedang gencar-gencarnya membangun museum. Kami sudah siap membangun museum maritim di Belitung, museum rempah di Ternate dan lainnya ”. Sejumlah syarat yang harus disiapkan adalah lokasi yang aman dan sehat, konsep bangunan dan masterplan, visi misi dan tujuan.” Museum dibangun tidak semata-mata untuk profit tetapi museum bersifat non profit untuk penelitian, pendidikan dan rekreasi “
Terkait pembangunan Museum Keris ini , Ketua Panitia penggagas Museum Keris Joko Suyanto mengatakan sudah ada pembicaraan dengan Pemerintah Kota Surakarta tentang hal ini “ Walikota Solo Jokowi sudah setuju , rencananya akan dibangun di bekas kantor Dipendukcapil belakang Stadion Sriwedari”
Sementara itu Sekda Pemerintah Kota Solo Budhi Suharto juga menyatakan “ Museum Keris nantinya akan dibangun di bekas kantor Dinas kependudukan dan Catatan Sipil atau bekas rumah sakit Jiwa Mangkujayan karena tempat itu sangat strategis dan ada bangunan cagar budayanya sehingga nantinya bisa terintegrasi . Dalam pembangunan nanti Pemkot Solo hanya menyiapkan DED ( Detail Enginering Desain ) sedangkan semua pembiayaan pembangunan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ”.
Ketua Program Studi Keris dan Senjata Adat Institut Seni Indonesia mengatakan bahwa “Pendirian Museum Keris di Solo perlu segera diwujudkan , banyak teknologi pembuatan keris di masa lalu yang masih menjadi misteri. Museum Keris nantinya diharapkan tidak hanya sekedar memajang koleksi tetapi ada visualisasi dan peragaan dengan penjelasan secara rinci mulai asal keris, bahan, teknik pembuatan sehingga mampu membangun pengertian masyarakat tentang budaya keris” .
Gagasan untuk membangun Museum Keris di Solo memang sangat tepat untuk mendukung ciri kota Solo sebagai Kota Budaya . Dukungan untuk mewujudkan juga mengalir dari berbagai pihak bahkan dari masyarakat pecinta keris, para kolektor keris siap untuk menyumbangkan koleksinya untuk dapat dipajang di museum tersebut. Adanya Museum Keris akan menjadi ciri khusus kota Solo . Dan semoga gagasan ini bisa diwujudkan di tahun 2013 ( Rahayu Trisnaningsih )