Edisi 
Bintang Barat

30 April 1873

Tahun 1870 hingga 1886 di Batavia ada surat kabar Bintang Barat yang terbit dua kali seminggu. Koran ini menjadi harian hingga 1889. Schreutelkamp, bos Ogilvie & Co yang mencetak surat kabar Biangla-La melihat bisnis surat kabar Melayu di Batavia cukup besar. Dengan kematian Mataharie plus Biangla-La yang bersifat agamais, Schreutelkamp berencana membuat koran Melayu sendiri yang berhaluan komersial. Ia pun meminta J. Kieffer, pensiunan pegawai pemerintahan, untuk mengepalai surat kabarnya itu. J. Kieffer mengajak Ernst untuk bergabung membangun surat kabar komersial baru berbahasa Melayu milik Oglivie & Co. Surat kabar itu bernama Bintang Barat. Bintang Barat menjadi koran berahasa Melayu terpopuler di Batavia serta berada di bawah Slompret Melajoe dan Bintang Timur di Jawa. Sebagai redaktur Bintang Barat inilah Ernst kerap mengkritik pemerintahan. Akibat tulisan tulisannya yang bernada kritikan Ernst berhadapan dengan pengadilan. Sebagai sastrawan, Ernst turut mengisi rubrik sastra dengan menterjemahkan beberapa karya sastra. Ernst juga menterjemahkan roman karya G. Francis berjudul Nyai Dasima ke dalam surat kabar Bintang Barat. Ernst Frederick Wiggers adalah seorang jurnalis peranakan Eropa yang lahir dan besar di Ternate, Maluku pada 10 Maret 1839. 

Tagline : Kaloear di Betawi saban hari Selasa dan Djoemahat Bahasa : Melayu