Kata Kunci Pencarian:
Tipe: Koran
Tanggal: 1989-05-05
Halaman: 04
Konten
Jum'at, 5 Mei 1989 G KEUANGAN PERBANKAN Suku Bunga Kredit Ekspor Naik : Meski Berat, Eksportir Harus Mandiri dan Menyesuaikan Kenaikan itu, seperti yang dije- laskan Gubernur Bank Sentral, Prof. Dr. Adrianus Mooy, justru untuk menciptakan daya saing yang murni dan kuat dari komoditi non-migas. Sehingga bisa menjamin terobosan ekspor yang lebih pasti di pasaran internasional. Dalam kaitan ini, Robert meni- lai, kebijaksanaan pemerintah me- mang drastis dan terlalu cepat, sehingga cukup mengagetkan. Se- Jakarta, NERACA SATU bankir bank devisa me- ngatakan, memang tidak baik jika pemerintah terus-menerus mensub- sidi dan memberikan kemudahan kepada para eksportir di negeri ini. Sebaiknya, para eksportir mesti mandiri dan menyesuaikan situasi saat ini dengan dinaikkannya suku bunga kredit ekspor (SBKÉ) yang mencapai 3-5 persen, meski mem- beratkan mereka. Net Kepada NERACA, Kepala Ca- bang Utama PT. Taspen DKI Ja- karta, Drs. Yoyo Sarya mengata- kan, rabu, pembayaran pensiun untuk bulan ini jauh lebih baik daripada April, saat masa perali- han dari Kantor Kas Negara dan Kantor Perbendaharaan Negara (KKN/KPN) kepada Taspen. Pembayaran Pensiun Mei Lebih Baik la mengatakan, di samping fak- torekstern, juga faktor intern turut mendukung pembayaran pensiun bulan ini lebih baik. membahas perkembangan ekonomi, khususnya kebutuhan Lebaran. (FOTO: ANT) SIDANG KABINET: Sidang Kabinet Terbatas bidang Ekuin yang dipimpin Presiden Soeharto "Namun, kalau eksportirnya ha- dengan SBKE yang murah itu, bab, diperkirakan baru tahun de- mempengaruhi likuiditas banknya. berlangsung di Bina Graha hari Rabu (3/5). Sidang yang juga dihadiri Wakil Presiden Sudharmono SH itu nya "bermodal dengkul" yang selu- eksportir mendapat keuntungan le- ruhnya mengharapkan kredit dari bih besar. Apalagi ditambah ada- bank, jelas merasakan beratnya nya dipresiasi rupiah, menyebab- atas kenaikan SBKE. Lain dengan kandaya saing barang Indonesia di yang punya modal sendiri, tak ada pasaran dunia lebih besar dari yang seharusnya. masalah, karena kenaikan SBKE itu masih termasuk ringan ketim- bang suku bunga yang berlaku di pasar," ujar Direktur Bank Dagang Nasional Indonesia (BDNI), Ro bert Leman, kepada NERACA di Jakarta, kemarin. Jakarta, NERACA PELAKSANAAN pembayar- an pensiun untuk Mei oleh PT. Taspen yang dipecepat untuk mem- beri kesempatan bagi para pensiu- nan yang akan merayakan Leba- Sebab, lanjutnya, pengalaman bulan sebelumnya. Beberapa faktor yang mendu- kung, yakni siapnya petugas Tas- ran, ternyata lebih baik ketimbang bulan sebelumnya memperlihat kan, bahwa jumlah loket satu tem- pat bayar dengan lainnay tidak pen dan kesadaran para pensiunan untuk datang tepat pada hari yang telah ditentukan. sebanding dengan populasi pensi- unan yang hendak di bayar uang pensiunnya. Sebanyak 48 loket di sediakan di lima kantor bayar, masing-masing Otista dan Ancol Tanjung Priok. Petogogan, Jakarta Kota, Wahidin, Sementara petugas yang disedia- kan di lima kantor bayar ini, yakni 96 orang, 33 di antaranya diambil dari kantor Tata Usaha Anggaran, KKN dan KPN. Jika biasanya, pelaksanaan pem- bayaran pensiun baru dimulai se- tiap tanggal 4 sampai 10, kali ini dimajukan menjadi tanggal 1,2,3 dan seterusnya, sampai tanggal 10 bagi yang belum sempat mengam- bil pada hari sebelumnya. Berdasarkan pemantauan di li- ma kantor bayar di Jakarta, dapat disimpulkan, pelaksanaan kali ini lebih baik dibanding bulan sebe- lumnya, April. Bahkan di BPD yang dinggap rawan, sebagaimana pengalaman sebelumnya, temyata menampil- kan pemandangan yang lebih baik. Bahkan pada pukul 11.00 WIB, tidak lagi tampak antrian panjang. Secara berangsur-angsur mulai se- pi, karena para pensiunan datang berdasarkan jadwal pembayaran pensiunnya. Seperti diketahui, pemerintah se- lama ini mensubsidi dan memberi kemudahan kepada para eksportir guna meningkatkan serta mendo- rong ekspor non-migas. Sehingga SBKE dikenakan jauh lebih murah ketimbang suku bunga yang ber- laku di pasar, yaitu 9 persen untuk barang primer dan 11,5 persen buat barang bukan primer: Sementara suku bunga di pasar berkisar 20-21 persen. Sehingga Namun, mulai 11 Mei nanti, pemerintah menaikkan SBKE itu dari 9 persen untuk barang primer menjadi 14 persen. Dan 11,5 per- sen untuk barang bukan primer menjadi 14,5 persen. Sebagaimana diketahui, PT Tas- pendalam rangka memberi kesem- patan/keleluasaan bagi para pen- siun yang hendak merayakan Le- yakni: baran, mempercepat pembayaran pensiun untuk Mei ini. SEBAGAIMANA ditetap- kandidalam GBHN, kita seba- gai suatu bangsa telah menyata- kan tekad untuk memantapkan landasan pembangunan di da- lam Repelita V guna selanjut- nya memasuki proses tinggal landas dalam Repelita VI Yang dimaksudkan dengan landasan di sini, adalah kondisi nasional baik di bidang politik, sosial, ekonomi maupun per- tahanan keamanan yang me- mungkinkan kita dapat mema- cu pembangunan nasional me- nuju masyarakat adil dan mak- mur berdasarkan Pancasila. Menurut Yoyo Sarya, untuk mendukung pelaksanaan pembaya- ran pensiun di DKI Jakarta, loket- loket pembayaran di tambah, mes- ki pun petugas loketnya tidak ber- tambah. Di samping itu kita juga me- nyadari, masih banyak kantang- an yang harus kita hadapi baik dari dalam negeri seperti penye- diaan lapangan kerja maupun dari luar negeri karena per- kembangan ekonomi dunia yang tidak menentu yang ikut mempengaruhi pembangunan kita. Mereka melayani 112.837 pen- siunan ditambah pensiunan oto- nom termasuk yang dilayani BPD dengan nilai Rp 12,2 miliar lebih. Yoyo Sarya mengatakan, tiga disiplin diterapkan dalam pelaksa- naan pembayaran pensiun kali ini, • Antrian dilakukan secara tera- tur, terutama antrian duduk. Pensiunan harus mematuhi jadwal pembayaran, dan Petugas stand bay di loket, pada pukul 06.00 WIB sebelum satu pun pensiunan datang meng- ambil haknya. PENGANTAR: Mulai 11 Mei 1989, Pemerintah memutuskan meningkatkan dan menyesuaikan sukubunga kredit ekspor (KE) untuk barang-barang primer dari 9% menjadi 14%. Sedang untuk barang-barang non-primer disesuaikan dari 11,5% menjadi 14,5% pertahun. Untuk jela snya pengumuman pemerintah tentang penyesuai- an suk ubunga kredit ekspor yang disampaikan Menteri Ke- uangan Prof. Dr. JB Sumarlin, Menteri Perdagangan Arifin Siregar dan Gubernur Bank Indonesia Adrianus Mooy di Binagraha Selasa lalu, kami muat selengkapnya, sebagai beri- kut: Ketiga faktor ini, katanya, jika dipatuhi, maka pelaksnaaan pem- bayaran pensiun akan berjalan se- bagaimana diinginkan. Kepada para pensiunan, ia da- lam kesempatan itu mengingatkan, agar mereka tertib waktu (sesuai jadwal), supaya Taspen bisa mela- yani sebaik-baiknya. "Kalau tidak tertib, bagaimana Taspen bisa me- layani dengan baik. Dan tolong pensiunan sebarluaskan jadwal pembayaran ini kepada yang lain," katanya sambil menambahkan, "Taspen pun di masa datang akan terus menyempurnakan sistem pembayaran pensiun ini". (6). Oleh karena itu, maka sela- ma beberapa tahun terakhir ini Pemerintah telah mengambil serangkaian langkah-langkah perbaikan struktural seria lang- kah-langkah untuk mendorong partisipasi masyarakat terma- suk dunia usaha di dalam pem- bangunan dalam rangka men- dorong pembangunan dari ba wah, yaitu pembangunan yang bertumpu pada prakarsa dan kegiatan masyarakat sendiri. Dalam hubungan itu Peme- rintah telah mengambil pula serangkaian kebijaksanaan mendasar berupa deregulasi dan debirokratisasi di bidang ekonomi yang bertujuan mem- perluas landasan dan mening- katkan efisiensi perekonomian nasional, meningkatkan daya lahannya terhadap gejolak per- ekonomian dunia serta mening- katkan daya saingnya untuk dapat memanfaatkan setiap pe luang yang ada di dunia inter nasional - Khususnya di bidang ekspor, Pemerintah telah berupaya un- tuk lebih menganeka ragamkan dan meningkatkan daya saing ekspor non-migas dengan mem- berikan peluang dan rang sang- an kepada dunia usaha untuk melakukan terobosan-terobos- an di dalam perdagangan inter- nasional. Untuk mendorong ekspor nonmigas guna mendapatkan devisa yang sangat dibutuhkan bagi pembangunan, maka ba- nyak rangsangan termasuk sub- sidi yang telah diberikan Peme- riniah kepada para eksportir dengan tujuan untuk mening- katkan daya saing barang-ba- rang ekspor kita dipasar dunia. Salah satu daripadanya, ada- lah kredit ekspor untuk modal kerja yang berlaku saat ini de- ngan tingkat suku bunga yang jauh lebih murah dari suku bunga pasar, yaitu 9% untuk barang primer dan 11,5% untuk barang bukan primer, diban- dingkan dengan suku bunga pasar sekitar 20-21% Keuntungan yang diperoleh eksportir dapat menjadi lebih besar lagi setelah diperhitung- kan adanya depresiasi rupiah yang terjadi akhir-akhir ini yang ternyata masih besar dari yang seharusnya dibutuhkan untuk mempertahankan daya saing barang ekspor kita di pan ihwal itu diumumkan. Selain itu pula, ditaksir kenaikan SBKE cuma satu persen. "Ini malah 3-5 persen, kan cukup drastis," tam- bahnya. Lantas apakah nantinya ekspor- tir merasakan kesulitan dengan pe- lahan-lahan subsidi serta kemu- dahan lainnya dikurangi saat ini, eksekutif BDNI itu belum bisa memastikan. Yang jelas, ungkap Robert, de- ngan kenaikan SBKE membuat eksportir memperhitungkan cost- nya lebih teliti, di samping tentu- nya daya saing memang akan lebih berkurang. Di sini terjadi, sejauh- mana mereka mampu memperhi- tungkan biaya dalam mengekspor barangnya. "Kalau eksportir itu sudah esta- /blish (kuat) tidak jadi masalah. Dan dampak dari kenaikan SBKE itu tidak terlalu besar, karena masih di bawah suku bunga yang berlaku di pasar", tandasnya. Tapi dia melihat, jumlah subsidi yang diberikan pemerintah kepada eksportir tidak begitu banyak di- banding dengan keseluruhan biaya yang ditanggungnya. Sebab, lanjutnya, ditilik dari por- si likuiditas eksportir, sebetulnya sedikit subsidi serta kemudahan yang diterima dari pemerintah. Ma- salahnya, komponen yang ada, ter- utama bahannya sendiri, ditang- gung eksportir. "Jadi apakah kenaikan SBKE ini mempengaruhi para eksportir, saya belum bisa memasatikan. Ka- Mataram, NERACA REALISASI permohonan kre- dit bulan April 1989 menjelang Lebaran di Maskapai Andil Indo nesia (MAI) Bank Pasar Swastika Mataram, Nusa Tenggara Barat mencapai 800 nasabah, sedangkan pada April tahun sebelumnya ter- catat 460 orang. Direktur Mai Bank Pasar Swas- tika Mataram, Ngaken Ketut Su- bawan mengatakan, meningkat nya jumlah nasabah yang memo- hon kredit di bank itu disebabkan kebutuhan masyarakat pada bulan ini cukup besar untuk biaya ke butuhan rumah tangga maupun hari Raya Lebaran. Khusus untuk bulan April tahun ini nilai permohonan yang dicair- kan mencapai Rp 600 juta, sedang- kan bulan biasa rata-rata sebesar Rp 400 juta sampai dengan Rp 450 juta termasuk dari nasabah yang berada dipasar yaitu Mata- ram, Cakranegara dan Ampenan. Sedangkan jumlah kredit yang luar negeri. Depresiasi yang seharusnya dibutuhkan, adalah sebesar seli- sih antara laju inflasi di Indone- sia dengan laju inflasi di luar negeri. Sebagai contoh, laju inflasi di Amerika Serikat pada tahun 1988, adalah 4%, sedang- kan laju inflasi di Indonesia 5,5%. Hal ini berarti bahwa depresiasi rupiah terhadap US dollar dalam tahun 1988 sebe- narnya cukup 1,5%, padahal depresiasi yang terjadi dari ru- piah terhadap US dollar selama 1988 adalah 4,8%. Permohonan Kredit di Bank Pasar Mataram Meningkat telah dicairkan bank pasar Swas- tika secara menyeluruh hingga Ap- ril 1989 tercatat Rp 11 miliar lebih yang diberikan kepada nasabah sebanyak 7.000 orang, katanya. Secara menyeluruh jumlah ta- bungan yang dapat dikumpulkan pihak bank hingga April 1989 sebesar Rp 4,29 miliar dari nasa- bah sebanyak 86.000 orang. Walaupun jumlah tabungan yang masuk dengan pengambilan relatif seimbang namun pihak bank merasa puas karena sudah dapat melayani masyarakat dengan baik serta dapat membantunya sesuai kemampuannya, kata Ngaken Ke- tut Subawan. Jadi eksportir memperoleh tambahan keuntungan sebesar 4,8% 1,5% x 3,3%.. Dalam pada itu, bagi ekspor- tir terdapat kesempatan untuk memanfaatkan "forward sales" (penjualan di muka) dari hasil devisa ekspornya dengan premi yang dapat lebih menguntung- kandibanding tingkat depresia- si rupiah yang terjadi. Selain daripada itu untuk L/C ekspor berjangka (usance L/C) masih ada kesempatan bagi eksportir untuk mendis- kontokan wesel pada BI dengan maksimum jangka waktu 6 bu- lan dan diskonto 6%. Dibandingkan tingkat suku bunga SIBOR/LIBOR sekitar 10%, maka eksportir mendapat- kan tambahan keuntungan lagi besar 4% rena tergantung daripada struktur pendanaan maupun capital para eksportir sendiri," ungkapnya lagi. Di samping itu terdapat pula keuntungan lain termasuk yang bersifat non-finansial seperti ke- giatan promosi yang dijalan- kan Pemerintah di dalam mau- pun di luar negeri, pemberian informasi pasar kepada para eksportir, bimbingan teknis dan penyuluhan serta penyediaan fasilitas L/C dalam negeri dan lain-lain. Sementara kenaikan SBKE ini ditinjau dari segi perbankan, Ro- bert mengatakan belum bisa dike- tahui dampaknya, sehubungan surat edarannya belum diterima dan dibicarakan perbankan. Ka- rena melayani kreditur mesti ada peraturannya, di mana SBKE itu melibatkan bank sendiri, yang juga Pemberian subsidi dan pel- bagai bantuan di atas ternyata telah mampu memberi rang- sangan yang besar bagi kegiat- an ekspor nonmigas. Hal ini terbukti dari kenaik- an nilai ekspor non migas dari waktu ke waktu, bahkan pada dewasa ini telah dapat melam- paui nilai ekspor migas seperti ampak pada tabel Di sisi lain, dia juga tak melihat ada pengaruhnya ihwal bank atau LKBB yang diberi kesempatan me- rediskontokan wesel ke Bank Indo- nesia dari mata uang asing kuat lainnya di luar dollar AS, misalnya JPY, DEM, CBP, dan NLG. la memberi contoh, di luar nege- ri kalau mengimpor perhitungan nya dalam mata uang mereka. Tapi sebaliknya, kalau eksportir kita mengekspor barang ke luar negeri, mereka menginginkan perhitung- annya dalam USS. Menyinggung masalah bajak- membajak tenaga profesional per- bankan, Robert menandaskan ma- sih akan berlanjut terus dan tidak dapat dicegah lagi. Sebab, kebutu- han lebih besar daripada perse- diaan tenaga trampil yang ada. Di BDNI sendiri, ungkapnya, setiap bulan pasti 2-3 tenaga tram- pil tingkat manajer yang hengkang ke bank swasta lain. Namun BDNI tidak perlu khawatir, karena te- naga terampil hasil didikannya da- lam in house training yang dise- lenggarakannya, segera menempa- ti posisi kosong itu. Padahal, di antara perbankan mempunyai gentleman agreement, jika ada tenaga ahli satu bank yang akan direkrut, maka bank yang bersangkutan memberitahu kepada bank tersebut. "Tapi apa boleh buat, situasi dan kondisinya seka- rang memang begini," ujar Robert. (26). Dalam usaha meningkatkan pe- layanan kepada masyarakat, pihak nya berusaha memberikan pelayan- an yang cepat, ramah serta terarah sesuai prosedur perbankan dan jika terjadi kekurangan kelengkapan administrasi akan diberikan kesem- patan maupun penjelasan menge- nai apa yang harus dipenuhi. Penyesuaian Suku Bunga Kredit Ekspor Perkembangan Nilai Ekspor Non-Migas (dalam jutaan US $) Nominal Tahun 1983/84 1984/85 1985/86 1986/87 1987/88 1988/89 Semester I Semester II 5.367 5.907 6.175 6.731 9.502 5.800 6.112 Dengan perkembangan di atas, maka langkah selanjut- nya yang harus ditempuh, ada- lah memantapkan landasan ekspor non-migas, sehingga ekspor kita benar-benar memi liki suatu daya saing dengan perhitungan yang wajar, yaitu suatu daya saing yang murni dan kuat yang dapat diandal- kan di dalam jangka panjang karena daya saing yang dito- pang subsidi sebenarnya me rupakan daya saing yang semu Apalagi karena subsidi itu terjadi melalui kredit likuiditas yang inflatoir dengan dampak yang harus dipikul seluruh rak- yat. HARIAN NERACA Salah satu cara yang dapat ditempuh untuk menciptakan daya saing yang wajar itu, ada- lah dengan memberi kesempat- an kepada para eksportir kita untuk bersaing secara wajar antara lain dengan membayar bunga kredit yang wajar pula, Hal ini beraru, bahwa sub- sidi yang sekarang ini diberi- kan Pemerintah harus secara berangsur-angsur dikurangi. Sehubungan dengan itu, ma- ka suku bunga KE perlu lebih disesuaikan dengan suku bunga yang berlaku di pasar. Untuk itu, suku bunga KE ditetapkan menjadi sebagai berikut: Jenis Barang Jerbar dan Jepang Tanam 1. Bukan Primer 2. Primer Catatan: (L) = Suku bunga yang murah langsung diberikan pada waktu kredit ekspor direalisir Ambon, NERACA DUA pengusaha besar dari Jer- man Barat dan Jepang, saat ini ber- lomba menginvestasikan modalnya di Maluku dengan pilihan sektor pariwisata di Liang, pula u Ambon, Maluku Tengah, salah satu lokasi wisata yang dinilai sangat ideal dan berprospek cerah di masa datang. Lokasi obyek wisata menarik yang sangat strategis ini, sebelum- nya telah disurvai para ahli industri pariwisata dari UNDP (Program Pembangunan PBB) bekerjasama dengan Pemerintah Indonesia dan dinyatakan layak untuk dibangun industri pariwisata terbesar di ka- wasan Indonesia Timur, Hal ini untuk menarik sebanyak mungkin wisatawan mancanegara asal Eropa, Amerika, Timur Te- ngah maupun kawasan Asia Pasi- fik ke belahan timur Indonesia di masa datang. Jakarta, NERACA INDONESIA dan Bank dunia di Washington, pekan ini telah menandatangani persetujuan pin- jaman 35,3 juta dolar AS yang bagi program penelitian pertanian, demikian keterangan yang diperoleh dari KB- RI Washington, Selasa. Dalam naskah persetujuan yang ditandatangani pejabat sementara kuasa usaha AS Achjadi dan peja- bat wakil Presiden Bank Dunia untu Asia, Russel J Cheetam dise- butkan pinjaman itu akan diman- (Persen Thd. Rata-rata Total Ekspor) per Bulan (27,0) 447,25 (29,7) 492,25 (33,2) 514,58 560,92 791,83 (49,1) (51,8) Sekertaris Badan Koordinasi Pe- nanaman Modal Daeralt (BKP- MD) Maluku Drs. Coen Bakar- bessy mengatakan, dari dua pengu- berminat mengembang- kan industri pariwisata di Liang itu, tercatat PT Gisela Putrindah usaha patungan dengan Jerman Barat yang telah menyatakan ke- sa ha yang sanggupannya menginvestasikan modal sebesar 45 juta DM. Dana sebesar itu untuk mem- bangun sebuah hotel bertaraf inter- nasional berbintang IV di atas ta- nah seluas 300 hektar. Rencana pembangunan hotel di Gubernur Maluku Sebastianus Liang maupun pelebaran jalan Am- Soekoso menyambut gembira ke-, bon Liang serta perpanjangan lan- (60,0) (61,5) 966,67 1.020,33 Ditandatangani Pinjaman US$ 35 Juta Suku bunga KE untuk ba- rang primer lebih didekatkan dengan suku bunga bukan pri- mer dengan tujuan lebih men- dorong ekspor barang-barang olahan guna mendapatkan nilai tambah dan kesempatan kerja yang lebih besar, Penyesuaian suku bunga KE itu mungkin akan sedikit me- ningkatkan biaya modal kerja bagi kegiatan ekspor yang di- biayai dengan KE dan mung- kin akan mengurangi margin yang diperoleh eksportir. Namun, hal itu justru akan menciptakan daya saing yang murni dan kuat yang dapat lebih menjamin terobosan-tero- bosan ekspor kita di pasar inter- nasional. Berlomba Modal di Maluku Di samping itu sebenarnya dengan perbaikan mutu barang ekspor serta peningkatan volu- me ekspor, maka secama menye- luruh keuntungan bagi ekspor- tir masih akan meningkat. Margin yang lebih rendah dengan disertai volume ekspor yang besar sebenarnya tidak hanya menguntungkan ekspor- tir tetapi juga akan lebih men- dorong perluasan produksi se- cara nasional, sehingga me- ningkatkan kesempatan kerja yang berarti ikut memberi man- faat bagi masyarakat pada Suku Bunga Kredit Ekspor (%) Sekarang Ketentuan Baru 11,5% (Rest) 14,5% (L) 9,0% (Rest) 14,9% (L) giatan rencana pembangunan ho- dasan bandara Pattimura sepan- tel tersebut, karena berarti Maluku jang 750 meter oleh Pemerintah selangkah lebih maju dalam penye- Pusat cq Departemen Perhubung- diaan sarana perhotelan yang me- an maupun Pemda Maluku diupa- menuhi syarat. kan dalam satu paket, sehing- ga diharapkan bila direalisasi da- pat mempercepat keinginan Pem- da Malukumenggiring wisatawan ke daerah ini langsung dengan jenis pesa wat berbadan lebar. Dengan demikian diharapkan arus kunjungan wisatawan ke dae- rah Indonesia timur, khususnya ke daerah ini makin meningkat di tahun tahun mendatang. (Rest) = Suku bunga yang murah diberikan setelah ada bukti realisasi ekspor Selain Jerman Barat, terdapat pula sebuah perusahaan Jepang yang bekerjasama dengan perusa- haan swasta nasional PT Banda Loka Sakti, yang sedang menjajagi pembangunan hotel di kawasan Liang. Selain membangun hotel diren- canakan pula membangun prasa- rana dan sarana jalan arteri Liang -Ambon maupun perpanjangan lan- dasan bandara Pattimura Ambon. Pembangunan jalan arteri Liang - Ambon sepanjang 22 km dimak- sudkan guna memperlancar arus angkutan darat ke lokasi obyek wisata Liang, sekaligus mendukung arus kunjungan wisatawan yang nantinya berkunjung atau mengi- nap di hotel tersebut, ujar Kakan- wil Perhubungan Maluku P.J. Usuf Widjaya menjawab pertanyaan ANTARA. Melalui investasi usaha patu- ngan ini diharapkan bakal diraih sebanyak mungkin wisatawan yang berkunjung ke Maluku terutama dari kawasan Eropa dan Amerika serta Asia Pasifik. faatkan bagi peningkatan sistem penelitian, pembangunan berbagai prasarana fisik proyek. Dana itu digunakan pula bagi pembangunan pusat penelitian di lingkungan badan penelitian dan Pro- pengembangan pertanian. yek ini diharapkan selesai selam- bat lambatnya 30 Juni tahun 1994. Masa pengembalian pinjaman ini adalah 20 tahun dengan masa jaman ini adalah 0,5 persen diatas tenggang lima tahun. Bunga pin- pinjaman yang semestinya (cost of Qualified Boorrowings yang dite- tapkan setiap enam bulan. (Ant). umumnya. Dalam hubungan ini dapat dikemukakan pula, bahwa Pe- merintah telah dan akan terus menempuh berbagai langkah kebijaksanaan untuk memper- tahankan dan bahkan mening- katkan daya saing barang-ba- rang ekspor kita di pasar inter- nasional. Sebagaimana diketahui kebi- jaksanaan dan yang telah di- ambil dan yang akan dilanjut- kan dan ditingkatkan antara lain: Menekan laju inflasi pada tingkat yang cukup rendah se- hingga selisihnya dengan inflasi di negara-negara mitra dagang kita menjadi sekecil mungkin. • Mempertahankan kurs yang mengambang secara ter- kendali, sehingga perkembang annya tetap memberikan penda- palan yang cukup menarik bagi eksportir. Mendorong suk ubunga da- lam negeri ke arah tingkat yang lebih wajar. • Mendorong pemanfaatan dana-dana luar negeri yang re- latif murah guna membiayai insvestasi untuk ekspor. • Mengembangkan peman- faatan L/C dalam negeri untuk membantu pemasok eksportir. Memberi peluang bagi usa- ha kecil dan koperasi untuk meningkatkan peranannya da- lam mendukung peningkatan ekspor, dengan antara lain me- ningkatkan pola keterkaitan "Anak-Bapak Angkat". Dalam pola itu perusahaan yang men- jadi bapak angkat memberi pembinaan dalam arti luas, ja- minan pemasaran, dan dalam beberapa hal memberikan pula jaminan atas terjadinya tung- gakan kredit. • Meningkatkan kegiatan promosi, pemberian informasi pasar serta penyuluhan dan pemberian bimbingan tekniske- pada para eksportir. Dalam pada itu kebijaksa- naan lain yang akan diambil dan diharapkan dapat memban- Kini status tanah Liang masih sedang diselesaikan karena masih ada yang dimiliki TNI-AU dan masyarakat setempat. Hal ini diang- gap perlu agar tidak memperlam- bat rencana pembangunan itu. Tanah ini semula digunakan pa- sukan Jepang membangun lapa- ngan terbang pada Perang Dunia II melawan sekutu. Setelah diting- galkan Jepang kini dikuasai TNI- AU.. Menteri Perhubungan Azwar Anas dalam kunjungan kerjanya ke Ambon pertengahan Maret lalu akan membicarakannya dengan Mendagri, Menhankam dan Pan- gab guna diambil langkah kebijak- sa naan mempercepat proses penye- lesaian status tanah tersebut. Tim Komisi APBN DPR-RI sewaktu berkunjung ke Ambon dan tertahap muka dengan jajaran Kanwil Perhubungan Malukujuga Liang, karena erat kaitannya de- menanyakan masalah status tanah ngan rencana pembangunan per- s penunjang lain- hotelan dan fasilitas nya yang selama ini didambakan Pemda Maluku. Status tanah Liang oleh Pemda Maluku dinilai sebagai hal yang sangat penting, karena liang meru- pakan pilihan satu satunya untuk dijadikan pusat industri pariwisata terbesar di Maluku dan pantas diangkat ke permukaan. Kedudukan strategis daerah itu sebagai pusat wisata bahari, serta rekreasi bagi wisatawan manca- negara dan nusantara sesuai de- ngan hasil penelitian UNDP, ujar Kepala Dinas Pariwisata Maluku Drs. S.J. Oratmangun. Menurut anggota Khomisi AP- BN DPR-RI, bila masalah ini tun- tas pengusaha Jerman Barat mau- pun Jepang dengan senang hati akan ikut menginvestasikan modal maupun keahliannya di bidang padu. jasa industri pariwisata secara ter- Sesuai rencana, pembangunan hotel berbintang 4 di Liang ber- kapasitas 200 kamar (Ant). tu mempertahankan daya saing barang ekspor kita tetap tinggi. antara lain: Memperlonggar ketentuan mengenai batas waktu L/Ceks- por berjangka (usance L/C) yang dapat diterima eksportir, dari 6 bulan menjadi 12 bulan. Perpanjangan ini akan mem- beri lebih banyak keleluasaan bagi eksportir untuk menandi- ngi persyaratan-persyaratan pembayaran yang ditawarkan oleh para eksportir negara lain. Sejalan dengan itu jangka waktu pendiskontoan weseleks- por berjangka diperpanjang da- ri 6 bulan menjadi 12 bulan. Di samping itu kepada bank-bank/ LKBB juga diberikan kesem- patan untuk merediskontokan ke Bl wesel yang berbunyi da- lam mata uang kuat lainnya di luar US dollar, yakni JPY, ADEM, GBP dan NLG. Tran- saksi rediskonto itu selama ini hanya dapat dilakukan dalam US dollar saja. Sejalan dengan perpanjangan jangka waktu itu. maka tingkat diskonto akan di- sesuaikan dengan jangka wak- tu rediskonto ke Bank Indone- sia. • Pengenaan secara lang- sung suku bunga KE yang le bih rendah dari suku bunga pasar sejak saat penarikan kre- dit ekspor. Cara ini lebih lazim dalam pemberian kredit dan pada umumnya lebih disukai baik oleh bank-bank maupun oleh nasabah. Dengan suku bunga KE yang telah mendekati suku bunga deposito 3 bulan, dorong- an penyalahgunaan kredit akan berkurang. Di samping itu sistem ini akan disertai dengan mekanis- me kontrol dan pengawasan penggunaan kredit yang lebih baik dengan sanksi yang tegas. Dengan pelbagai langkah tersebut maka walaupun suku- bunga kredit ekspor disesuai- kan, daya saing ekspor kita akan menjadi lebih murni dan tetap tinggi sehingga ekspor non-migas diharapkan akan te- rus meningkat seperti yang te- lah diproyeksikan dalam Repe- lika V. (***) Bursa Saham Giliran Saham Asuransi Catat Transaksi Tertinggi Jakarta, NERACA SETELAH hari-hari sebelum- nya, sa ham satu satunya bank yang go public, Panin Bank mencatat transaksi terbanyak, kali ini, sa- ham asuransi yang satu grup de ngannya, Pan Union Insurance mencatat transaksi tertinggi. Saham ini, diperjualanbeliken, meski pada kurs tetap Rp 8.100, sebanyak 24.600 lembar senilai Rp 199,26 juta. Meski begitu, karena perdagan- gan terjadi pada (rata rata) kurs tetap, maka Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun tidak men- galami perubahan apapun, alias 0,000., pada angka 294,617. Sesudah Pan Union, menyusul BAT yang mencatat transaksi cu- kup banyak, sehari sebelum libur Kenaikan Isa Almasih, yakni seba- nyak 7.550 lembar senilai Rp 32,465 juta, Ini pun diperjualbeli- kan pada kurs tetap Rp 4.300. Sementara lima lainnya hanya mencatat transaksi di bawah 3.000 lembar, masing masing Goodyear, Bayer, Tificorp, Centex, dan Uni- tex. Good yers yang sudah melalu- kandiversifikasi usa ha dengan mem- buka pasaranekspor, mencatat per- mintaan dan penawaran sejumlah 3.000 lembar senilai Rp 9,9 juta, pada kurs (tetap) Rp 3.300. Ujungpandang, NERACA KENAIKAN suku bunga kredit ekspor primer dan barang primer yang mulai berlaku 11 Mei 1989 mendatang, merupakan tantangan berat bagi dunia usaha (eksportir) dalam memacu peningkatan eks- pornya. Ketua Himpunan Pengusaha Mu- da Indonesia (HIPMI) Sulawesi Selatan, Ir. Halim Kalla, menang- gapi pertanyaan di Ujung Pan- dang mengatakan sebenarnya ting- kat suku bunga ekspor 11 persen sudah sangat mantap. Halaman IV Sebanyak 2.000 lembar saham Bayer diperjualbelikan juga pada kurs tetap Rp 3.725 senilai Rp 7,45 juta.. Sedang saham Tificorp diper- dagangan sebanyak 1.500 lembar senilai Rp 29,25 juta, Centex 1.200 lembar Rp 24 juta dan Unitex 1.000 lembar Rp7,45 juta. Seluruh transaksi yang terjadi di lantai bursa, Rabu, yakni 40.830 lembar senilai Rp 309,775 juta, Menurun bila dibanding sehari se- belumnya, tapi penurunan itu san- gat kecil, hanya sekitar 4.000 lem- bar. Cukup Berat Kenaikan Bunga Kredit Ekspor Sehari sebelumnya transaksi di lantai Bursa Efek Jakarta (BEJ) sebanyak 44.799 juta, senilai Rp 252 juta lebih. Lebih tinggi dalam jumlah volume, tapi rendah nilai nominalnya, Kabar terakhir yang diperoleh dari lantai bursa, sebanyak 2 per¹- sahaan, satu bank pembangunan daerah dan satu lembaga keuangan bukan bank (LKBB) akan segera menerbitkan obligasi. Kepala Cabang Astek Provinsi Riau, R Syafroni mengatakan itu di ruang kerjanya, pekan lalu, Peningkatan ini mencapai 139%, yaitu dari 57.000 peserta dari tar- get yang ditetapkan menjadi 80.- 000 peserta. Sementara satu perusahaanasu- ransi milik pemerintah disebut se- but segera menjual sahamnya di pasar modal Indonesia. Bila ketiganya terjun, diperkira- kan Mei ini maka jumlah saham yang diperdagangkan menjadi le- bih banyak. Dan dipastikan, pasar modal akan lebih ramai. (6). BRJ Melalui tingkat suku bunga itu, eksportir melakukan tero- bosan, karena komoditinya mam- duksi murah serta bunga kredit pasar ekspor potensial di beberapa pu bersaing, disebabkan biaya pro- ekspor rendah Benturan paling tajam terhadap Menghadapi kebijaksanaan pe- merintah yang menaikkan tingkat suku bunga kredit ekspor primer dari 11 persen menjadi 14,5 persen dan barang primer dari sembilan persen menjadi 14 persen, tidak ada jalan lain, eksportir harus me- lakukan kompetisi mutu, agar pro- duknya mampu tembus di pasaran internasional, terutama menghada- pi persaingan dengan komoditi se- jenis dari negara produsen lainnya. negara datang dari produk ekspor Thailand, karena di negara itu selain produksinya ber- mutu tinggi, tingkat bunga kredit ekspor juga rendah yakni dibawah 10 persen. Begitu juga bunga kredit investasi, sehingga produk ekspor- nya mampu melakukan persai- ngan ketat. Sekarang ini, memang cukup sulit, tuturnya, karena seluruh kom- ponen penggerak usaha bergerak naik, seperti PPN, listrik dan bunga kredit, untuk mengimbangi hal itu kedalam, perusahaan harus mena- ikkan gaji pegawainya hingga 50 persen. saing, karena di tunjang bunga kredit ekspor dan biaya produksi rendah, sehingga mampu menekan tingkat harga, tuturnya. Peningkatan suku bunga ekspor akan memacu eksportir untuk me- ningkatkan daya saingnya melalui peningkatan mutu setiap komodi- tas dan hal itu akan meningkatkan pemanfaatan modal kerja. Untuk kurun waktu tertentu da- lam pelaksanaan kebijaksanaan itu, kalangan dunia usaha akan menga- lami berbagai kesulitan, namun setelah itu akan kembali normal, tanpa menyebutkan kurun waktu berapa lama kegiatan ekspor akan kembali stabil. Di akui, selama ini berbagai komoditi ekspor kita, terutama dari sektor pertanian mutunya belum yang terbaik, rata rata mutunya berada pada peringkat dua setelah Namun Halim Kalla tetap opti- produk yang sama dari Thailand, mistis setelah masa transisi ini ber- disebabkan penerapan teknologi lalu, karena pengusaha sudah mam- dan tenaga ahli yang belum sepe- pu melakukan penyesuaian maka nuhnya dilakukan. ekspor berbagai komoditas anda- Selama ini eksportir mampu ber- lan akan kembali meningkat. (Ant). Peserta Astek Riau Lampaui Target Pekanbaru, NERACA kekeluargaan untuk dapat mene-/ JUMLAH peserta Asuransi rapkan sistem manajemen perusa- Tenaga Kerja (Astek) di provinsi haan. Hal ini mempunyai arti yang Riau meningkat dan melampaui penting, terutama untuk kemajuan target, sebab kesadaran para pe- pengelolaan perusahaan maupun ng usaha memasukkan pekerjanya- penerbitan para paryawan. /buruhnya menjadi anggota /pe- serta makin meningkat. Selain itu, dengan diterapkan menajemen perusahaan yang meru- pakan manajemen yang sehat, akan dapat membantu dan mengkoor- dinir perbelanjaan yang dikeluar- kan perusahaan. Dengan demiki- an. semua permasalahan yang tim- bul akan dapat diatasi dengan baik. Kepala karyawan Astek, man- Dikatakan, keberhasilan itu di- tan Bupati Bali itu menekankan, dukung berbagai pihak, baik dari agardalam pemberian pelayanan kepa- pengusaha yang sadar akan kewaji- da masyarakat harus dilakukan ban dan tanggung jawabnya, mau- dengan jujur, penuh dedikasi, krea- pun dari tingkat pelayanan pihak- tif dan bertanggung jawab atas nya (Astek) yang diberikan selama segala resiko pekerjaan. (Sis). ini. Jakarta, NERACA Menurut Syahfroni, dan empat cabang Astek yang ada di Riau, Dumai, Tanjung Pinang, Batam dan Rengat, pemasukan terbesar berasal dari daerah Batam yakni Rp 600 juta lebih setiap tahun. Sedangkandaerah lainnya seper- ti Rengat Rp 300 juta lebih, Du- mai Rp 200 juta lebih, dan Tan- jung Pinang Rp 100 juta lebih. KETUA Umum Himpunan Ka- wasan Industri (HKI), Halim Sa- hab SH, memperkirakan, dalam lima tahun mendatang di Indone- sia akan terjadi "boom investasi terutama modal dari Korea Sela- tan, Taiwan dan Jepang. Oleh ka- rena itu peluang tersebut harus Besarnya pemasukan dari Ba- benar-benar dapat dimanfaatkan tam itu disebabkan banyaknya para pengusaha Indonesia. jumlah proyek yang terdapat di "Para pengusaha kawasan indus- daerah itu. Selain itu juga ditun- tri harus segera menyiapkan sarana jang kesadaran para pengusaha dan prasarana untuk menampung dalam mengansuransikan buruhnya. minat para pengusaha asing yang la mengimbau, agar para pe- akan menamkan modalnya di In- ngusaha yang selama ini meng- donesia," kata Halim Sahab di gunakan manajemen yang bersifat Jakarta. Seluruh Pimpinan, Staf beserta Karyawan/Karyawati BANK RAKYAT INDONESIA Unit Kotip Depok Selamat Idul Fitri 1 Syawal 1409 H Mohon Maaf Lahir Batin Dadang T. Hidayat Pimpinan