Kata Kunci Pencarian:
Tipe: Koran
Tanggal: 1989-05-05
Halaman: 02
Konten
Jum'at, 5 Mei 1989 INDUSTRI-PERDAGANGAN Pasar Induk tidak Lagi Jadi Pengendali Harga Jakarta, NERACA KEPALA Pasar Induk Kramat- jati, Teralim Ginting mengatakan, Pasar Induk Kramatjati sekarang tidak lagi berfungsi sebagai pengen- dali harga sayuran dan buah-buah- an, karena 60 persen sayur dan buah-buahan yang masuk ke Jakar- ta tidak melalui Pasar Induk. "Akibat sayuran dan buah tidak melalui Pasar Induk Kramatjati, banyak pedagang yang gulung tikar dan kios kosong," kata Teralim ketika menerima kunjungan Komi- si CDPRD DKI Jakarta yang di- Pimpin ketuanya THSitorus, Selase sore. Pasar Induk Kramatjati yang didirikan tahun 1974 antara lain berfungsi sebagai pengendali harga, tempat penyortiran buah dan sayur- an serta sebagai filter sampah yang terbawa sayuran dan buah-buahan. Misalnya, awal puasa Rama- dhan tahun ini terdapat kenaikan harga kelapa dua kali lipat. Harga Denpasar, NERACA SELAMA kuartal pertama 19 89, Januari - April, daerah Bali tidak mengekspor cengkeh karena harga di pasaran lokal mata da- gangan itu semakin membaik serta semakin banyaknya permintaan daerah lain di Indonesia. Kepala Kanwil Departemen Per- dagangan Bali, Drs. Putu Gde Sn- nakha kepada ANTARA Denpasar ngan para eksporter memang ber- la wanan, karena harga di pasaran internasional terutama di Singapu- ra masih berkisar dua dolar AS lebih. Kuartal Pertama Tahun 1989 Bali tidak Ekspor Cengkeh Sementara harga di pasaran lo- kal hingga sekarang ini naik men- jadi Rp 5.000-Rp 5.500 per kg sesudah harga sebelumnya sekitar Rp 3.000/kg yang sempat mem- buat petani kurang bergairah me- masarkan hasil perkebunan terse- but 1988 Sunakha mengatakan, tahun lokat sekitar Rp 2.500-Rp 3.000 per kg, petani dan eksporter di daerah ini cukup gencar mengeks- por cengkeh. Bulan September 1988 Bali mengekspor sebanyak 90 ton ceng- keh ke Singapura, dan ekspor itu merupakan ekspor pertama kali perkebunan cengkeh ke mancane- gara: "Dengan pertimbangan harga di pasaran lokal semakin membaik serta semakin berpeluangnya antar- pula u cengkeh Bali ke daerah lain di Indonesia menyebabkan ekspor terhenti," kata Sunakha. la mengatakan, kendatipin un- tuk kuartal pertama 1989 ini Bali tidak mengekspor cengkeh, namun bukan berarti tidak akan melaku- kan ekspor ke Singapura. 102 1 750 No. Nama Obat Jadi Bentuk Obat Jadi WAJAH wajah itu nam- pak tegar berdiri sepanjang lo- rong pertokoan dengan rasa optimistis untuk menapak hari depan yang lebih cerah, walau- pun sebagai pedagang kecil penghasilan yang mereka da- pati hanya pas-paan untuk makan sehari beberapa orang sa nak keluarga. Gambaran seperti itu dapat dijumpai setiap hari sepanjang jalan Malionoro kola Gudeg, Yogyakarta. Para pekerja sek- tor informal atau yang lebih dikenal dengan sebutan peda- gang kali lima, dari pagi hari hingga larut malam dikejar- kejar petugas jibum (ketertibab umum) Kodya Yogyakarta. kelapa di Pasar Induk saat ini antara Rp 400,- sampai Rp 500,-, di pasar-pasar Jakarta sedang sudah mencapai Rp 1.000,- per buah. Suasana keterpaduan anta- ra pedagang kaki lima dan pemilik toko serta aparat Pem- da di daerah ini, patut disimak sebagai suatu masukan menge- nai penanganan dan pengem- bangan masalah pedagang kaki lima di daerah lain, khususnya di kota kota besar di Indonesia. Selain itu sayuran dan buah- buahan yang berasal dari daerah Jawa Barat, Jawa Timur dan Lam- pung rata-rata membawa sampah 20 persen, sehingga penjualan sa- yuran dan buah-buahan dari tem- pat asal langsung ke pasar-pasar di Jakarta menambah sampah di Ibu- kota, katanya. Menurut Teralim, tahun 1974 setelah berdin, Pasar Induk Kramat- jati menampung 3.000 ton buah dan sayuran tiap hari. Tapi sejak tahun 1985 sampai 1978 mengala- mi penurunan menjadi 2.000 sam- pai 2.500 ton setiap hari, bahkan tahun 1979 sampai 1985 mengala- mi penurunan menadi 1.100 sam- pai1.500 ton per hari. Tahun 1985 sampai 1989 mulai stabil sekitar 2.000 ton setiap hari. Adanya keterpaduan antara pola dan operasional pihak pe- milik toko dengan para peda- gang kaki lima serta aparat Pemda setempat, menyebabkan penanganan nasib masa depan para pedagang kali lima nam- pak terwujud dan menjamin a kepastian hukum hidup mere- ka. "Dengan adanya kebijaksana- an Pemda setempat, kami para pedagang kaki lima tidak per- nah merasa cemas terhadap kelangsungan hari depan yang serba tidak menentu," ujar Suwarno (34), seorang peda- gang kaki lima yang setiap hari menjajakan barang daga- ngan kerajinan kulit di jalan "Penjajakan untuk mengetahui harga di pasaran Singapura kini tengah dilakukan, pihak Kanwil Depdag mengirim surat kepada Atase Perdagangan Kedubes Indo- nesia untuk mengetahui harga pa- saran cengkeh di negara itu," ujar Sunakha. Harga hasil perkebunan, apa- pun jenisnya, memang sangat peka terhadap fluktuasi harga, misalnya Sunakha pada kesempatan itu tetap mengharapkan agar ekspor cengkeh dari Bali ke pasaran man- canegara khususnya Singapura ada realisasinya kendati harga di pasaran lokal cukup baik. "Hal itu perlu untuk menambah pemasukan devisa melalui ekspor nonmigas daerah Bali," kata Suna- kha. Investasi Daftar Obat Jadi yang Disetujui Ditjen POM Kemasan Pabrik No. Registrasi Tanggal Batas Nama/Alamat Penetapan Berlaku 171 COXALLIN 500 CTAB.SLT. 10 STR a 10DKL8814501009A1 27 FEB 88 27 FEB 92 MECOSIN IND, SLAPUT 500 TAB Jakarta MG TAB 172 HALIS ICEMINT TABLET HISAPK TG PLS DKL8827103012A1 27 EB 88 27 FEB 92 WARNER-LAM- 500 TAB BERT PD, Bogor - 173 HALIS ORANGE TABLET HISAPK TG PLS DKL8827103212A2 -sda- 125 TAB 174 HOPRIN KRESNA SYRUP KE- BOTOL 60 DKL8828802438A1 27 FEB 88 27 FEB 92 RING 200 MG/ML 175 IFIDEX TABLET 0.5MG POT 1000 DKL8809602610B1 27 FEB 88 TAB 27 FEB 92 27 FEB 92 176 IMOMED KARYA, Denpasar IMFARMIND, Surabaya TAB.SLT. 10 STRa 6 DKL8814802917A1 27 PEB 88 MEDIKON PRIMA SLAPUT 2 MG 6 TAB Tangerang SAYUR 1 MG/ BOTOL 30 DKL8804303337A1 27 PEB 88 27 FEB 92 CORSA, Jakarta 5M ML 177 IMOSA Sedangkan untuk harga ekspor di luar negeri akan tergantung ke- pada sejumlah faktor, misalnya kemudahan yang diberikan peme- rintah negara tujuan ekspor se- tempat, ketentuan-ketentuan eks- por serta saingan dengan negara lain. han Senin mengatakan, pertimba- untuk mempertahankan harga di persen serta sewa rumah 3 persen. barang jadi kulit ALE mulai di- biaya Rp 29 miliar dari hasil pa- "mutu dan kualitas" semen Ku- dan kertas ini sendiri dimaksudkan pasaran lokal seperti sekarang me- mang akan tergantung pada per- mintaan serta mekanisme pasar itu pang. sendiri. BALI memerlukan investasi se- banyak Rp 4,5 triliun lebih untuk mencapai laju pertumbuhan eko- nomi sebesar enam persen per tahun pada Pelita V. Investasi sebesar itu diharapkan 25 persen bersumber dari pemerin- tah, baik melalui APBN, Inpres, APBD I dan II maupun bantuan luar negeri yang disalurkan mela- lui APBN, kata Ketua Bappeda Propinsi Bali, Drs. I Wayan Ren- dha di Denpasar, Selasa. Dari laju pertumbuhan ekonomi Malioboro. Pengakuan serupa juga dike- mukakan Marwoto (42), peda- gang kain batik dan barang cinderamata khas Yogya, Ba- pak dari tiga anak ini me- ngaku bahwa selama hampir enam tahun dirinya berjualan di tempat itu belum pernah digusur atau terjadi konflik de- ngan para petugas keamanan setempat. Demikian pula kerja sama yang dia lakukan selama ini dengan pemilik toko ber- yang jualan di depannya, tidak per- nah timbul masalah. Keakra- Kebutuhan sayuran dan buah- duk," tambah Teralin. buahan di Jakarta tahun 1974 Perlu upaya mencapai 3.000 ton setiap hari, sedang jumlah penduduk hanya 4,2 juta jiwa lebih. Bila diban- dingkan dengan sekarang jauh ber- beda, jumlah penduduk sudah hampir delapan juta jiwa, sedang sayuran dan buah yang masuk pasar Induk hanya sekitar 2.100 ton per hari. Berdasarkan perkiraan, pendu-, duk Ibukota yang hampir delapan juga itu membutuhkan sayuran dan buah setiap hari antara 5.000 sampai 6.000 ton, sedang Pasar Induk Kramatjati hanya menam- pung 2.000 ton setiap hari sehing- ga dapat dipastikan kekurangan- nya datang dari daerah asal lang- sung ke pasar-pasar atau pengecer. "Misalnya, buah duku dari Pa- lembang dan Lampung tahun ini tidak masuk Pasar Induk Kramat- jati, tapi di pasar-pasar Jakarta banyak dijual, tahun-tahun sebe- lumnya selalu melalui pasar in- ban para pemilik toko di se- kitarnya, tidak jarang pula di- manfaatkan para pedagang ka- ki lima untuk menitipkan ba- rang dagangannya buat dijual keesokan harinya. Tidak sampai disitu cerita pada pedagang kaki lima di daerah yang lebih dikenal de- ngan kon pelajar ini, kerja- sama yang mereka jalin de- ngan pemilik toko setempat itu tidak menghilangkan kegairah- an dan mematikan usaha ke- dua belah pihak. enam persen itu diharapkan sektor pertanian mampu meningkat tiga persen, industri 8,8 persen, listrik dan air minum 11 persen, bangun- an 2,8 persen, perdagangan, hotel dan restoran 8,6 persen. Sementara itu, untuk sektor lain- nya seperti pengangkutan dan ko- munikasi diupayakan meningkat 8 persen, jasa 9,4 persen, pemerintah- an 2,8 persen dan perbankan 4,7 Prinsip mereka hanya satu, "mengembangkan dan memba- ngun kehidupan ekonomi un- tuk tujuan kemakmuran hidup mereka, sekaligus mendistribu- sikannya menurut prinsip ke- adilan sosial.' Penonjolan lain masalah ke- hidupan pedagangan kaki lima la menjelaskan, pada Pelita V Bali tetap memprioritaskan sektor pariwisata sebagia pendapatan uta- ma daerah, karena melalui sektor ini akan dapat menunjang pem- bangunan dan menguntungkan pembinaan serta pengembangan kebudayaan daerah. Untuk mendukung usaha terse- but, kesadaran dan partisipasi ma- syarakat perlu ditingkatkan melalui usaha penyuluhan dan pembinaan kelompok seni budaya, industri kerajinan dan rumah tangga, di- samping tetap memberikan kanan pembangunan pertanian in- dustri dan perhubungan. Daftar Isian Proyek Daerah (Dipda) yang berasal dari Angga- ran Pembangunan dan Belanja Da- erah (ABPD) Bali tahun anggaran 1989/1990 sebesar Rp 18,1 miliar untuk menangani 198 proyek, me- ningkat 26,22 persen dibanding tahun sebelumnya yang hanya Rp 14,3 miliar bagi 199 proyek. Dana yang bersumber dari AP- BD setempat itu, menjangkau 19 sektor sesuai dengan prioritas pem- bangunan daerah ini tahun per- tama Pelita V. Sektor perhubung an dan pariwisata memperoleh alo- kasi dana yang terbesar yakni Rp 5,7 miliar untuk menangani 19 proyek menyusul pertanian dan perairan sebanyak Rp 2,2 miliar untuk pembangunan 24 proyek. di Yogyakarta juga terlihat pa- da waktu malam hari. Para pedagang makanan khas Yogya yang disebut "lesehan" dengan teratur menjajakan dagangan- nya untuk masyarakat umum. Makan sambil duduk ber- sila, merupakan ciri khas me- nikmati lesehan ala Yogyakar- la itu terkesan membawa sua sa- na keakraban antara pembeli, pedagang dan lingkungan yang ada di sekitarnya. SEMENTARA itu sesuai penin- jauan di kios-kios, ketua Komisi C mengharapkan eksekutif PD. Pasar Jaya mengembalikan fungsi pasar induk agar kebersihan kota Jakarta tetap terjamin. Dilarang Sultan MENGENAI masalah kehi- dupan dan penanganan para pedagang kaki lima di Yogya- karta itu sempat menarik per- hatian beberapa wartawan yang menyertai Pemda tingkat II Ba- dung untuk mengkaji lebih ja- uh persoalan tersebut serang. kaian dengan pekan informasi dan studi banding selama tiga hari di tempat ini. Peninjauan Komisi Citu dimak- sudkan untuk meihat persiapan dan persediaan sayuran dan buah- buahan menjelang Lebaran. Sitorus menilai, harga-harga sa- yuran dan buah masih stabil, naiknya relatif kecil, namun cabe yang terlihat melonjak mencapai Rp 1.000,- per kilogram, sedang kelapa turun dari Rp 500,- men- jadi Rp 250,- per biji. Untuk mengatasi sayuran dan buah langsung masuk ke pasar- pasar di Jakarta dari daerah asal perlu adanya sub pasar induk di daerah Barat dan Timur Jakarta, kata Sitorus. Menurut dia, jika mutu kulit jadi yang menjadi bahan dasar barang kerajinan kulit produksi pene- dalam negeri dapat ditingkatkan lagi, misalnya bahan pewarna kulit Menengok Potret Kehidupan Sektor Informal di Kota Gudeg ada di daerah ini, yaitu menge- nai amanat Sultan Hamengku Buwono IX (almarhum) ketika masih hidup dn menjabat guber- nur/kepala Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam amanat itu, kata Mu- na wir, pemda setempat diminta agar jangan sampai memati- kan kehidupan para pedagang kaki lima yang ada di daerah ini, tetapi sebaliknya mereka itu harus dibina agar mampu berkembang dan berdiri sen- diri. Menjawab pertanyaan pena- nganan sektor informasi itu Sek- da Kodya Yogyakarta. Drs H. Munawir menjelaskan, pena- ngananan kaum sektor infor- mal di daerah ini memang di- lakukan secara terpadu dan terarah dengan berbagai pihak yang terkait. Kerajinan Kulit Ale Berani Bersaing Yogyakarta, NERACA BARANG kerajinan kulit pro- duksi PT Amal Ledia na Enterprise (ALE) Yogyakarta, berani bersa- ing dengan produksi mancanegara, tandas direktur perusahaan itu, Mashar Sjamsudin, Dipl. Prod Eng., Rabu. Dikatakan, selama ini pasaran Disamping itu satu hal kebi- jaksanaan yang paling menda- sar yang dijalankan Pemda Yogyakarta dalam menangani para pedagang kaki lima yang minati para konsumen mancanega- ra seperti Australia, dan beberapa negara Eropa. Tahun lalu, seorang pengusaha dari Australia sudah memesan ba- rang kerajinan kulit dari ALE seni- lai Rp 1 juta, dan tahun ini akan memesan lagi dalam jumlah lebih besar ketimbang sebelumnya, tan- Ongkos kirim di negeri itu dinilai mahal, karena pajak ekspornya cukup tinggi. Untuk itu ia meng- imbau pada pemerintah agar pa- jak ekspor bagi barang kerajinan kulit atau barang jadi kulit dapat ditinjau kembali, tandasnya. ALE memiliki sekitar 100 orang tenaga kerja yang setiap bulan memproduksi barang kerajinan ku- lit berupa dompet, tas, ikat ping- gang, dan sarung tangan antara 2000 dan 2.500 buah. HARIAN NERACA AYAM POTONG: Menjelang Lebaran, bukan pedagang pa- kaian saja yang diserbu orang, ayampun juga jadi sasaran pembeli. Seperti gambar, pedagang ayam di Pasar Senen Jakarta Pusat ini ikut Almarhum Sultan Hameng- ku Buwono IX semasa hidup- nya, memang lebih dikenal akrab dan memperhatikan ke- hidupan rakyat kecil di da- era hnya. Melalui keakraban itulah Sultan bisa mengetahui secara langsung tentang apa yang menjadi keluhan dan diha- dapi warga masyarakatnya. tidak mudah luntur, masyarakat PTSK, sejak diresmikan pengope- rasiannya oleh Presiden Soeharto, 14 April 1984 lalu, hingga kini NTT ini, belum bisa mencapai kapasitas produksi terpasang 120. 000 ton per tahunnya itu. tidak terlalu mahal, diyakini pasar- an barang kerajinan kulit Indone- sia di mancanegara dapat diting- katkan. Memang, pada produksi awal PTSK tahun 1985 saja, telah tersa- lur/terjual 78.000 ton. Malah se- men kupang dapat diantar pulau- kan ke provinsi Irian Jaya se- banyak 6.000 ton oleh PT Jeu- nesse Jakarta dan 11.000 ton un- tuk daerah Kalimantan Timur. Di samping itu, kehidupan sektor informal di daerah ini juga dinilai mampu mendu- kung perekonomian masyara- kat dengan hasil industri san- dang, pangan, logam dan kulit- nya yang mendapat pembinaan secara terpadu antar instansi terkait. Kupang, NERACA PT Semen Kupang (PTSK) yang merupakan primadona indus- tri moderen "ukuran" Nusa Teng- Timur adalah sumber pengadaan bahan semen bagi ke- giatan pembangunan fisik di pro- vinsi komodi ini, sampai kini terus membenahi diri, walaupun tingkat kerugian yang dialaminya cukup tinggi dari tahun ke tahun. PTSK yang dibangun dengan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang terdiri dari satu kota madya dan empat kabupaten, dengan masing ma- sing kepadatan penduduk men- capai rata-rata 13 ribu sampai 19 ribu orang per-Km2 ita, PT. Semen Kupang Tengah Banyak, Permohonan Kredit Merenda Masa Depan tungan dari PT Semen Gresik Rp 4,8 miliar, PT Flobamora (perusa- haan Pemda NTT Rp 1,6 miliar dan bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) Rp 4,2 miliar serta sisa- dari pinjaman Departemen keua- nya Rp 18,5 miliar didapatkan ngan, terus merugi akibat bunga bah lagi biaya impor bahan baku yang cukup tinggi. Untuk itulah mantan Gubernur Ben Mboi waktu itu, mempunyai kecendrungan untuk meningkat kan produktivitas dan pengem- bangan PTSK dalam usaha patung- an dengan Australia dan Inggris. Olehnya Pemda mempunyai suatu kerangka pemikiran untuk melindungi industri "yang masih bayi" ini dengan perda ataupun UU lainnya. dasnya pada ANTARA Yogya- pinjamanyang cukup besa ditam- terjamin dan harga jual yang cukup pada tanggal 13 - 21 Maret 1989 sedangkan untuk training senilai karta. APBD, memakai produksi semen daerah ini, dan tidak memasukan semen produksi daerah lain ke NTT. Jelasnya, proteksi. memang patut dijadikan con- toh daerah daerah lain di Indo- nesia, khususnya dalam upaya pengembangkan dan penanga- nan kehidupan sektor informal. Instruksi yang kontroversial ini, ternyata mendapat reaksi keras dari pihak Kamar dagang industri daerah (Kadında) NIT, yang meminta kepada Gubernur untuk meninjau kembali keputusannya. Tidak seperti umumnya yang sering dijumpai di kota kota besar lainnya, seperti Jakarta, para pedagang kaki lima sela- ma ini seolah olah sering masih dijadikan kelinci percobaan alas analisa analisa dan konsep konsep Pemda yang selalu berubah Dengan konsep dan analisa itu, tujuan pembinaan terhadap para pedagang kaki lima untuk meningkatkan usahanya men- jadi usaha formal "jauh pang- gang dari api," yakni tidak pernah tercapai. Dasarnya karena para pengusa- ha konstruksi masih meragukan Mengingat sebagian besar masyarakat Indonesia adalah orang orang kecil seperti yang diingatkan Wapres Sudharmo- no dalam sambutannya pada peringatan Isra Miraj nabi be- sar Muhammad SAW baru ba- ru ini, Mereka itu tidak cukup hanya didakwa dengan khot- bah dan ceramah belaka, akan tetapi perlu dibimbing dan di- bantu agar dapat meningkat- kan taraf hidup. Oleh karena itu peningkatan taraf hidup bangsa Indonesia merupakan keharusan yang me- nuntut tanggung jawab bersa- ma guna mengurangi setahap demi se tahap kesenjangan sosi- al. Hal itu mutlak harus dilaku- kan bersama, kalau masyara- kat, terutama kaum kecil seper- ti pedagang kecil, petani kecil, buruh kecil, dan pegawai kecil tidak ingin terjerumus ke da- lam keresahan, bahkan mung- kin kerusuhan sosial. Semoga (Sutha Sastra Dinata). Mutu dan Harga REAKSI dari Kadinda NTT waktu itu, bertumpu pada soal instansi tersebut sangat meragukan mutu semen dan harganya. Karena mutu/kualitas semen yang tidak tinggi. Untuk kedua masalah tersebut Gubernur menjelaskan, bahwa hal ini dilihat dari jangka panjang, yakni pengabdian PT Semen Kupang dalam hal pe- merataan pembangunan nasional. Jadi jangan melihat hanya pada kualitas dan harga yang tinggi di- bandingkan dengan hasil produksi semen daerah lain. Sebab dengan adanya PTSK di NTT, ini merupa- kan terobosan pengadaan semen bagi kebutuhan pembangunan dae- rah secara berlanjut. Dipihak lain Dirut PTSK Nono Lekatompessy (Dirut waktu itu) mengungkapkan, soal mutu akan ditingkatkan, dengan tersedianya beberapa Dengan langkah yang cukup berani, Gubernur membuat suatu keputusan politik dengan terbitnya Instruksi Gubernur NTT No.2/ BPPD/1985 tanggal 11 Juli 1985. Adapun Instruksi tersebut untuk kan gips didaratan Timor/NTT melindungi semen kupang yang me- wajibkan pembangunan proyek- proyek sektoral maupun proyek yang dibangun dengan biaya ahan baku seperti gips yang harus diimpor dari Australia disamping usaha untuk mendapat ini. Penjelasan Gubernur ini men- dapat dukungan kuat dari dua anggota DPR-RI asal daerah pe- milihan NTT masing-masing, Drs. panen raya dengan menjual Rp 3.500,- hingga Rp 6 ribu/ekor. Ia mengakui, dua hari menjelang lebaran ini penjualan meningkat. (Komar/NERACA) Namun bukan berarti PTSK menyerah pada keadaan, tapi akan berusaha sedapat mungkin untuk memperbaiki mutu dan harga, dan bisa memperoleh keuntungan da- lam tahun-tahun mendatang de- ngan pembenahanadministrasi, ak- tivitas produksi, pemasaran serta penekanan biaya yang tidak perlu sebagai pengeluaran perusahaan. DALAM pelaksanaan Instruksi Gubernur NTT No.2/BPPD/1985 itu, terjadi beberapa pelanggaran atas keputusan tersebut. Sebenarnya para kontraktor ha- rus sadar, bahwa selain semen Ku- pang tidak diperkenankan mema- sukkan semen lain ke NTT dalam penyelesaian proyek pembangun- an yang ada. Tetapi mengapa September 1988 lalu, ada saja kontraktor yang berani memasukkan secara ilegal 2.000 zak semen Gresik type 1, hingga kontraktor yang bersang- kutan harus berhubungan dengan pihak pelabuhan Tenau, karena memanipulasi surat izin Kanwil perdagangan NTT (Neraca 7/12- 1988). Jakarta, NERACA SAMPAI kini dilaporkan sudah banyak perusahaan industri yang mengajukan permohonan kredit kepada bank-bank pelaksana, guna memanfaatkan bantuan Bank Du- nia untuk program restrukturisasi industri (IRP I) di Indonesia, yang dalam tahap pertama ini senilai Rp 265 juta dolar AS. Dan belum lama ini, ada satu perusahaan antar pulau yang me- masukkan 1.000 zak semen gresik untuk dipakai sendiri. Namun per- soalannya telah ditangani oleh pi- hak yang berwajib untuk diatur se- suai prosedur. Bantuan Bank Dunia untuk pro- gram restrukturisasi industri per- mesinan (engineering), tekstil, pulp Kedua kejadian ini menanda- kan, dalam pelaksanaan Instruksi Gubernur tersebut, masih ada yang kurang beres. Dewasa ini yang menjadi masa- lah bagi pengusaha barang kerajin- an kulit di Indonesia, khususnya yang modalnya "kecil", yakni sulit- nya mencari kulit jadi bermutu baik dengan harga terjangkau," koceknya. * Sub loan untuk perusahaan- ekspor bagi barang kerajinan kulit Di samping itu tingginya pajak merupakan kendala untuk maju dan berkembangnya pengusaha ba- rang kerajinan kulit, khususnya yang modalnya pas-pasan." sangat optimis, atas kemajuan yang SE waktu itu. Melihat hasil ini, Pemda NTT G. Sugiharso dan Anton Lesia ngi, perusahaan industri yang akan di- dari pemantauan pada bank-bank an kapal dalam negeri, untuk mem- dicapai oleh PTSK apalagi ditam- bah dengan pesatnya permintaan dari kalangan pengusaha /kontrak- tor dalam negeri, termasuk per- la memberi contoh, awal Janua- mintaan dari Papua Niugini, waktu ri pihaknya mendapat pesanan dari itu. Belanda berupa barang kerajinan kulit, meliputi dompet, sabuk dan tas senilai Rp 100 juta. Gubernur harus mendapat restu Menurut Sugiharso, keputusan dari bawah, sesuai UU No.5/1974 tentang pokok-pokok pemerintah- an dimana Gubernur merupakan administrator tunggal dalam pro- ses pembangunan daerah. Namun, pengusaha dari Belanda itu terpaksa membatalkan pesanan- nya setelah menghitung harga beli dan ongkos kirim ke negerinya tinggi. Apakah pelanggaran tersebut masih menyangkut soal mutu/kun- litas, hingga perlu mendatang se- mengresik atau Tonasa yang sudah diketahui kualitasnya? (Ady) untuk membantu pengembangan industri di Indonesia, utamanya dalam mendorong para pengusaha mengadakan perluasan pabriknya, demikian bunyi satu data resmi industrian, Rabu, yang dikeluarkan Departemen Per- Data itu menyebutkan bahwa Restrukturisasi Industri lulosa, tekstil serta untuk program standarisasi dan technical services senilai US$ 3 juta, * Pembiayaan konsultan untuk Sularto mengatakan, pada awal Pelita V, indutri kapal Indonesia mencatat suatu prestasi yang cukup membanggakan, yaitu dengan sele- sainya pembangunan kapal ferry Ro-ro angkutan penumpang dan kendaraan dengan ukuran 5000 BRT (bruto register ton) yang me- rupakan kapal ferry terbesar yang pernah dibangun di dalam negeri. Dua minggu lalu, kapal ferry technical services group, termasuk yang diberi nama kapal motor pe- untuk PT. Krakatau Steel bernilai nyeberangan (KMP) Nusa Jaya itu diserahterimakan dari galangan ka- US$ 12 juta. *Biaya training untuk staf bank pal PT Dok Surabaya kepala peme- pelaksana dan LKBB guna mening- sannya PT Putra Master Sarana katkan kemampuan mereka dalam Minggu lalu KMP Nusa Jaya penilaian permohonan/pemberian kredit dalam rangka program res- diresmikan pengoprasiannya oleh trukturisasi industri sebesar USS menteri perhubungan di pelabu- 0,4 juta. han ferry Merak, dengan pelayar- *Pembuatan empat buah studi an perdana Merak - Baka uh uni. untuk persiapan IRP II dan lain- lain, masing-masing bernilai US$ 1,9 juta dan US$ 1,7 juta. Penyeberangan. KMP Nusa Jaya yang panjang- nya 105 meter, lebar 18 meter dan tinggi 9,90 meter merupakan pro- duksi PT Dok Surabaya yang ke 541, kata Sularto. lalu telah diadakan negosiasi antara Bank Dunia dan Pemerintah Indo- nesia untuk I. Dari itu, menghasilkan al: Bank Dunia memberikan bantuan untuk pro- gram restrukturisasi industri (IRP I) sebesar US$ 284 juta dan untuk small and medium industrial enter- prises senilai US$ 100 juta. Disamping pinjaman itu telah dikonfirmasikan pula bantuan grant negara-negara bilateral sebe- sar US$ 6,4 juta dari Pemerintah kerajaan Belgia dan Belanda. Kegiatan-kegiatan yang akan di- biayai Bank Dunia, menurut sum- bér itu meliputi: salurkan melalui 10 bank yakni enam bank pemerintah dan empat bank swasta (Bank Duta, Bank Umum Nasional, Bank Duta, Bank Bali) serta dua lembaga keuangan bukan bank (PDFCI dan Uppin- do), senilai US 265 juta. * Pembelia peralatan untuk Balai Besar Logam dan Mesin, Sel- Mengenai tingginya harga jual, belum bisa diatur disebabkan pa- Bantuan peralatan kebersihan brik belum dapat berproduksi se- tersebut berupa 50 buah tempat cara ekonomis, karena terbentur sampah yang diserahkan langsung pada tingkat produksi, pemasaran oleh koordinatornya pedagang semen dan struktur modal awal, kaki lima Moh. Yasin kepada Wa- yang pasti perusahaan akan meng- kil Komandan Satuan Polisi Pa- alami kerugian. Maka jangan tanya mong Praja di halaman balai kota. Koordinator Pedagang kaki li- soal keuntungan. ma Moh. Yasin yang didampingi sekretarisnya Kusnadi mengemuka kan, partisipasi para pedagang ka- ki lima merupakan ungkapan rasa terima kasih kepada pemerintah daerah yang telah memberikan per- hatian cukup besar terhadap ke langsungan hidup para pedagang sektor informal. Sedangkan Anton Lesiangi, SE menjelaskan, sudah tepat Instruksi yang dikeluarkan oleh Gubernur dalam melindungi kehidupan in- dustri daerah, karena merupakan Pedagang K-5 di Cirebon strategi pembangunan nasional jangka panjang maupun jangka pendek. Sedangkan kegiatan yang akan dibiayai Belgia dan Belanda adalah untuk expert masing-masing 3,5 Cirebon, NERACA Kotamadya Cirebon secara uru- PARA pedagang kaki lima di nan menyumbangkan peralatan ke bersihan kepada pemda Kodya Cirebon guna menunjang program operasi bersih yang tengah diga- lakkan. USS I juta berasal dari Belanda. Dikemukakan, bantuan subloan untuk perusahaan industri akan disalurkan melalui Bank Indonesia bunga efektif market rate masing-masing bank pelaksana maupun LKBB yang ikut serta dalam program IRPI dengan kondisi waktu penutupan 30 Juni 1994. Selama 15 tahun dengan rate grace periode tiga ta- hun dan komitmen fee 3/4% dapat dicairkan pada bulan Agus- Diharapkan subloan ini sudah tus/September 1989 dan berlaku retro aktive sejak 26 September 1988. Perusahaan Galangan Kapal RI Cerah Jakarta, NERACA Laporan dari Departemen Per- industrian itu menyebutkan bahwa pelaksana, sampai sudah banyak yang mengajukan permohonan un- tuk IRP I. Sehingga penyerapan US$ 265 juta itu dapat berlang- sung dalam 1-5 tahun. Sehingga diperkirakan bantuan untuk IRPII akan lebih awal dari Desember 1990 dan IRP III yang bisa dilaku- kan pada Desember 1992. (5) juta dolar AS dan US$ 1,5 juta. nya Rp 11,9 miliar. Halaman II katup pengaman perekonomian di negeri kita ini. Dikatakan, jumlah pedagang kaki lima yang ada di Kotamadya Cirebon yang memiliki kartu pe- ngenal sebanyak 180 orang terdiri dari 60 orang pedagang lama dan 120 pedagang baru, disamping pe- dagang lainnya yang berjualan se cara keliling tanpa memiliki kartu tanda pengenal. Dalam kesempatan itu Yasin menghimbau, agar Pemda terus senantiasa memberikan pembina- an hingga para pedagang kaki lima di kota cirebon memiliki tempat berjualan yang tetap dengan lokasi yang strategis. Kini para pedagang kaki lima khusus menjelang lebaran oleh Pem- da diberikan tempat ementara yang sangat strategis dan banyak dilalui serta dikunjungi konsumen karena lokasinya disekitar daerah perdagangan dan pertokoan. Yakni berdasarkan SK Waliko Apalagi dengan adanya tim pe ta no 511.3/Sk. 192. Pem/89 para ngendali kaki lima yang dibentuk pedagang kaki lima diperbolehkan Pemda menurut Moh. Yasin meru- berjualan sementara hingga leba- pakan pengakuan yang berharga ran di jl. Pulasaren, Pasar Kano bagi pedagang sektor informal yang man, Pasuketan, Sukalila Utara selama ini cukup potensial sebagai dan Jl. Pekiringan. (K.11). GALANGAN kapal Indonesia dewasa ini makin cerah karena semakin kuat daya saingnya baik, dalam hal biaya maupun dalam kualitas pembuatannya. TERPITSI Ketua umum Asosiasi Industri Perkapalan Indonesia (Iperindo), Sularto Hadisumarto, Selasa di Jakarta mengatakan, upah buruh yang murah di Indonesia dana pre- siasi nilai tukar mata uang asing merupakan dua faktor dominan yang menjadikan semakin cerah- nya industri perkapalan di Indone- sia, PEDAGANG Kakilima bantu Pemda berupa tempat sampah. Didampingi Sekjen Iperindo, Wasono NA, Sularto mengatakan, kini galangan kapal di Singapura baik untuk perbaikan mutu pun untuk pembuatan kapal, sudah mu- lai dihindari, terutama oleh pemi- lik kapal Indonesia, karena sema- kin mahalnya ongkos perbaikan dan pembuatan. Diakui, memang banyak kapal Jepang yang diper- baiki di Singapura. Hal ini karena apresiasi Yen Jepang sudah demi- kian meningkatnya sehingga para pemilik kapal Jepang mulai berpa- ling ke Singapura. Sekarang galangan kapal di Si- ngapura sudah sangat penuh, se- hingga tidak bisa menampung pem- buatan kapal baru atau perbaikan (docking) dari negara lain, teru- tama dari Indonesia, Kecepatannya bisa mencapai 14 knot per jam dan harga pembuatan- Menurut Wasono, rasa nasiona- lisme itu tersinggung, ketika Kap- ten Paago mendengarejekan peng- usaha kapal luar negeri yang me- ngatakan bahwa galangan kapal Sumbang Alat Kebersihan dalam negeri hanya mampu mem- berukuran kira-kira bangun 50 meter. Menurut Kapten Sonny Paago. yang telah berpengalaman mem- buat lima buah kapal ferry di dalam negeri, ia yakin galangan kapal dalam negeri mampu mem- buat kapal ferry berukuran besar kalau terdapat kerja sama yang erat antara pemesan dan pembuat ka- pal. Menurut Sekjen Iperindo, Wa- sono NA, kalau dibuat di Singapu- ra biayanya diperkirakan tidak ku- rang dari Rp 12 miliar. Pertama dalam negeri MENURUT Wasono, dengan beroperasinya KMP Nusa Jaya, di lintas penyeberangan Merak -Ba- kauhuni kini terdapat sembilan kapal penyeberangan, yang semua- nya buatan luar negeri (Jepang, Singapura, Perancis), kecuali KMP Nusa Jaya. Sekjen Iperindo itu menilai, PT Putra Master Sara na penyeberang- an patut diberikan penghargaan yang tinggi karena berani memilih PT Dok Surabaya, sebuah galang- buat kapal ferry tersebut. Mengutip keterangan Dirut PT Putra Master Sarana Penyeberang- an, Kapten Sonny Paago, Wasono mengatakan, pertimbangan memi- lih galangan kapal di dalam negeri, karena rasa nasionalisme perusa- haan itu yang cinta produksi dalam negen. Menurut Wasono, pembangun- an kapal dalam negeri menghadapi banyak kesulitan dan hambatan. terutama dalam masalah penga- daan bahan baku/mesin/peralat- an yang masih perlu diimpor, serta masalah lainnya ialah modal kerja. Pertimbangan lain untuk memi- lih galangan kapal dalam negeri karena apresiasi mata uang asing yang dikuatirkan akan menyulit- kan dalam pengendalian utaag utangnya kalau kapal itu dibuat di luar negeri dengan kredit dalam mata uang asing, kata Wasono. Wasono memperkirakan, isian lokal kapal ferry Nusa Jaya ialah 55 persen, karena di dalam negeri sudah banyak bahan aku yang bisa diperoleh seperti baja, kayu, dan sebagainya kecuali mesin yang ma- sih diimpor dari Jepang. (K.11/NERACA)