Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Berita Yudha
Tipe: Koran
Tanggal: 1983-05-21
Halaman: 11

Konten


Berita Yudha Sabtu, 21 Mei 1983 Purnomo Dianggap Rival Utama Suchart Di SEA Games XII berbicara, John Item dan Lukman Niode merupakan favorit kuat dalam nomor gaya punggung, kupu-kupu dan gaya ganti perorangan. - PURNOMO Jakarta, Mei (Antara). Bulan-bulan yang penuh dengan kesibukan dan latihan berat bagi para olahragawan di kawasan Asia Tenggara akan mencapai puncaknya dalam suatu bentuk ujian pada pesta olahraga Asia Tenggara - SEA Games yang akan mulai berlangsung 28 Mei di Singapura dengan delapan negara peserta. Kemeriahan upacara pembukaan SEA Games-XII ini akan ditandai pula dengan berlangsungnya pertarungan dari dua negara musuh be buyutan dalam cabang olahraga sepakbola, antara Singapura sebagai pihak penyelenggara 'dan Malaysia. Selama duabelas hari pertandingan yang mengetengahkan tidak kurang dari 22 cabang olahraga, disediakan 234 medali emas di samping medali perak dan perunggu akan diperebutkan oleh atlit2 dari Indonesia, Malaysia, Pilipina, Thailand, Birma, Brunei, Kamboja dan Singapura sendiri. Indonesia sebagai juara umum dengan pengumpulan medali terbanyak yang dihasilkannya di Manila 1981 dengan 83 medali emas akan kembali menjadi negara favorit walaupun tantangan un- tuk ini cukup berat yang datang dari Pilipina, Thailand dan Singapura sendiri. Thailand dan Pilipina yang menempati posisi kedua dan ketiga sesudah In- donesia di Manila dengan 62 dan 55 medali emas, di Singapura akan menjadi tantangan berat bagi Indonesia yang pagi-pagi hari telah menyatakan dengan kontingen berkekuatan 360 atlit dan of- ficial akan berusaha paling tidak merebut sekitar 70 medali emas. Jakarta, Mei (BY). Pelatnas tinju persiapan SEA Games XII yang akan berlangsung mulai akhir bulan ini di Singapura, sejak awal bulan ini memasuki tahap tahap akhir peman- tapan tehnik dan strategi dari masing masing petinju. Dua belas petinju mulai dari Wahab Bahari (layang-ringan), Johny Asadoma (layang), Nasori (terbang), Wiem Sapulete (bantam), Alexander Wassa (bulu), Mika Tobing (ringan), Adi Swan- dana (welter ringan), Fransisco Lisboa (welter), Minarto (menengah ringan), Yonas Giay (menengah), Eduardo Atari (berat ringan) dan Lodwijk Akwan (berat), di bawah asuhan pelatih Daniel Bahari setiap pagi dan sore hari tekun menjalani latihan tahap akhir di salah satu ruang pintu VI stadion Utama Senayan. Daniel Bahari, pelatih tinju yang cukup berhasil membawa nama Bali di per- caturan tinju nasional dan akhirnya ter- pilih sebagai Pelatih Terbaik 1982 oleh SIWO PWI Jaya, tampak bersimbah peluh selesai memberikan latihan di ruangan yang cukup pengap di bawah atap stadion utama. Kepada BY Daniel mengatakan hari hari terakhir menjelang berangkat ke Singapura ia lebih banyak menekankan taktik serangan maupun pertahanan kepada anak asuhannya. "Setelah terpilih sebagai Pelatih Ter- baik dan ditunjuk menangani petinju ke SEA Games XII ini, saya merasa mem- punyai kewajiban nasional yang harus saya laksanakan sebaik mungkin". Namun demikian sebagai manusia biasa dia juga mengakui banyak kekurangan- nya, itulah sebabnya tidak pernah ia mau mengatakan berapa target medali emas yang akan diraih di SEA Games XII ini. "Saya telah berusaha mengerahkan segala kemampuan saya untuk men- capai prestasi terbaik dari setiap petinju yang saya asuh, dan saya yakin hal ini juga telah dilakukan oleh setiap petinju yang tergabung dalam pelatnas ini", ujarnya Daniel sambil menyeka peluh. Jumlah ini memang kurang diban- dingkan dengan SEA Games-XI dua tahun lalu dan menurut Chef de Mission Drs. Gatot Suwagyo ini adalah karena kita juga melihat kemajuan-kemajuan yang dicapai negara lain. Di Singapura, Indonesia masih tetap menitik-beratkan peroleh medali dari angkat-besi, bulutangkis, panahan, judo, renang, loncat indah dan tennis meja ser- ta tennis, di mana dari cabang olahraga itu Indonesia menggondol tidak kurang dari 66 medali emas di Manila. Tetapi kejayaan dalam cabang olahraga itu ternyata tidak dan belum diimbangi secara baik oleh atletik dan menurut kalangan SEA Games Singapura dalam cabang ini Indonesia akan tertinggal dibanding negara lainnya di kawasan Asia Tenggara. Melihat jadwal latihan yang begitu padat dan semangattinggidari tiap petin- ju dalam berlatih, apa yang dikatakan pelatih itu memang cukup beralasan. Mulai dari Wahab Bahari sampai ke Ambisi Thailand Harian 'Bangkok Post' dalam edisi olahraganya menyebutkan, Thailand akan menggaet tidak kurang 14 medali emas dari cabang olahraga atletik para official Birma memperkirakan dari 'ibu' olahraga ini para atlit mereka akan mampu meraih sebelas medali emas. sementara Indonesia memang juara umum, tapi menurut para pengamat keberhasilan itu tidak diimbangi dengan kemampuan dalam cabang atletik dan ini terlihat dari perolehan di Manila 1981. Di Manila, Birma merebut 13 medali emas, disusul Malaysia 11, Pilipina 8 dan Thailand 7 serta Indonesia dengan hanya tiga medali emas. Ke Singapura Birma mengirimkan sebelas atlit puteri dan sembilan putra dan dengan jumlah atlit itu Birma akan berusaha kembali untuk muncul sebagai pemenang emas terbanyak atletik. Regu atletik Birma akan mengetengahkan kembali bintangnya Jennifer Tin Lay (34 tahun). Atlit puteri yang lima kali juara itu akan memimpin regu puterinya. Ia juga adalah pemegang rekor SEA Games untuk lempar cakram dengan 47,20 meter dan ia juga selama tujuh kali SEA Games sejak Kuala Lum- pur 1971 menguasai nomor tolak peluru dengan lemparan 14,21 meter. Dalam nomor lompat jauh puteri San San Aye dan Shaw Aye merupakan dua atlit yang sulit untuk bisa dikalahkan. San San Aye adalah pemegang rekor dengan lompatan 5,93 mete tetapi dalam latihannya terakhir berhasil men- catat lompatan 5,95 meter, pelari Mar Mar Min siap dalam nomor 1500 meter dan 300 meter menggantikan Laurels yang dalam dua SEA Games terakhir gagal ud o-+ la pernah mencatat waktu terbaik di Rangoon dengan 4.35,2 menit dan ini Rombwaures Lodewijk Akwan akan menjawab medali emas untuk pertanyaan target apa ke SEA Games XII ini. Mengenai taktik dan strategi apa yang Daniel Persiapkan Para Petinju Untuk 4 Ronde 193 DA Fransisco Lisboa, Petinju Terbaik Kejurnas Tinju '82, dari Timor Timur, salah satu petinju yang diharapkan mampu meraih medali emas di SEA Games XII, giat berlatih bersama petinju lainnya. (R 26) akan diinstruksikan kepada setiap petin- ju, dikatakannya, "Habiskan tenaga lawan pada ronde pertama, dan hentikan perlawanannya pada ronde, berikutnya". Itulah sebabnya pada tahap pertama pelatnas ia menekankan latihan pada ketahanan fisik yang prima pada setiap petinju dengan latihan yang oleh sebagian pengamat tinju dinilai sangat berat. la ingin setiap petinjunya mampu ber- tarung minimal 4 ronde penuh tanpa kehilangan konsentrasi pikirannya untuk melakukan suatu taktik serangan. adalah 2,63 detik lebih cepat diban- dingkan rekor SEA Games atas nama Jayamani Kandasamy (Singapura) yang diciptakannya di Jakarta 1979. Dia mengemukakan suatu cara yang cukup jitu untuk menguras tenaga dan melemahkan daya pukulan lawarf, yang ia minta tidak di tulis dalam mass media. Pelatih itu cukup yakin taktiknya Suchart-Purnomo Bintang atletik Thailand yang pernah mendapat julukan manusia tercepat Asia, Suchart Jaesuraparp sementara itu yakin untuk bisa tampil sebagai yang ter- baik di SEA Games walaupun ia dikalahkan oleh Rabuan Pit (Malaysia) dalam nomor 100 meter di Asian Games New Delhi akhir tahun lalu. Tapi kini di Singapura Suchart tam- paknya tak perlu khawatir terhadap sa- ingannya Rabuan Pit karena atlit Malaysia tersebut absen karena menderita cedera. Walaupun demikian jalan mulus untuk muncul sebagai juara seperti yang per- nah direbutnya dalam tiga SEA Games sebelumnya tidaklah begitu gampang, masih ada lawan tangguh lainnya. Purnomo, pelari tercepat Indonesia dewasa ini merupakan atlit yang perlu diperhitungkannya. Purnomo berhasil menumbangkan rekor nasional Indonesia yang telah berusia 21 tahun atas nama M. Sarengat yang diciptakannya dalam Asian Games-IV Jakarta 1962 dengan perbaikan seperseratus detik, 10,39 detik kini. Bukan Purnomo saja yang akan jadi lawan tangguhnya tapi juga rekan senegaranya Sumet Promna. Di bagian putri Lydia de Vega (Pilipina) tetap dianggap sebagai favorit dalam lari jarak pendek 100 dan 200 meter. Pelari berumur 18 tahun yang juga ar- tis film itu adalah juara Asian Games New Delhi dengan waktu terbaiknya 11,76 detik dan di Singapura di atas track berlapiskan karet sintetis, ia diharapkan mampu berbuat lebih baik. Rival yang dianggap cukup berbahaya bagi atlit puteri Pilipina ini adalah Wallapa Pinij (Thailand) yang akan berusaha mengalahkan Vega sebelum mengun- durkan diri dari gelanggang atletik dan tercatat pula lawan tangguhnyayang akan menghadang Henny Maspaitella dari Indonesia. Pilipina juga meletakkan harapannya pada lomba marathon dengan Jimmy de la Torre, tapi Sofjan Ali Siregar dianggap sebagai lawan tangguh, sedangkan un- tuk 400 dan 800 meter Isidro del Prado diunggulkan. Singapura meletakkan harapan medali emas melalui Junie Sng dan Ang Peng Siong dalam nomor renang, sementara Pilipina pada Billy Wilson dan tiga perenang itu berharap untuk bisa meng- gondol se-tidak2nya satu lusin medali 19 emas.eb naibibns Indonesia dalam nomor ini bukan tidak tersebut tidak menyalahi peraturan tin- ju dan telah dicoba dengan hasil cukup memuaskan. Namun demikian ia tidak berani memastikan taktiknya ini akan menem- patkan semua petinju Indonesia sebagai juara pertama, banyak faktor yang sangat menentukan dari kemenangan seorang petinju di atas ring.. Salah satu diantaranya faktor wasit dan penilaian dari juri, yang menurut dia sangat menentukan sekali. Tanpa bermaksud membela diri, kekalahan petinju Indonesia di Kings Cup VII baru baru ini di Bangkok banyak disebabkan hasil penilaian juri yang berat sebelah. vilete bowo la juga mengingatkan bagaimana Herry Maitimu, Charles Thomas, Adi Swandhana kekalahannya di SEA Games XI Manila thn. '82 yang lalu lebih banyak ditentukan oleh penilaian juri yang memihak. la hanya bisa berharap perwasitan maupun penjurian di SEA Games XII mendatang jauh lebih baik dari sebelumnya. Indonesia dalam SEA Games XII men- datang menurut keterangan yang diperoleh dari PB Pertina hanya mengirimkan 3 wasit juri. Pelatih itu menolak pendapat semen- tara pengamat tinju yang mengatakan penekanan latihan fisik yang begitu berat membuat para petinju menjadi lamban dalam serangan. "Setiap petinju mempunyai ciri tersen- diri dalam melakukan serangan, sulit mengubah ciri tersebut, kita hanya bisa berbuat dengan menyesuaikan taktik maupun tehnik bertinjunya sesuai dengan ciri dari masing-masing petinju". Sebagai contoh ia menyebutkan Fran- sisco Lisboa, beberapa pengamat tinju dikatakan Fransisco bermain lamban, kurang agresif. Sebenarnya ini kurang tepat, itulah ciri Fransisco dalam bertin- ju, dimana justru disitulah letak kekuatan fisik maupun taktiknya. Secara keseluruhan melihat persiapan yang dilakukan sejak awal tahun ini dan semangat petinju yang begitu besar dalam latihan, hasil yang lebih baik rasanya bisa diharapkan dari SEA Games XII dibanding SEA Games XI dua tahun lalu. (R-26). Lodwijk Akwan, Adi Swandhana dan Mika Tobing ketika sedang melakukan latihan pukulan di ruang latihan tinju Stadion Utama Senayan. (Foto R 26). Bulutangkis emas Dalam nomor beregu, Indonesia akan bersih medali menyapu bulutangkis terutama dengan tampilnya juara dunia Icuk Sugiarto sebagai pim- pinan. Ketujuh medali yang disediakan akan jatuh ke tangan Indonesia seperti halnya yang terjadi ketika SEA Games- XI Manila. Sepakbola, baik Thailand, Malaysia, dan Indonesia merupakan tiga negara yang saling adu kekuatan untuk merebut emas tetapi Thailand tidak mungkin un- tuk bisa disaingi dalam nomor menembak. Indonesia yang menggondol delapan dari 16 medali emas dalam judo dan tu- juh medali emas dari 12 yang disediakan untuk panahan akan berbuat sama seperti yang dihasilkannya di Manila dan tetap dinyatakan sebagai favorit. Perjuangan yang terbuka dengan peluang sama akan terjadi dalam polo- air, bola basket, bowling, olahraga berkuda, hockey, tennis meja, tennis, ski air dan bolavoley, layar, sepaktakraw. Semuanya akan dibuktikan di SEA. Games-XII Singapura yang akan berlangsung selama 12 hari setelah upacara pembukaannya dilakukan oleh Presiden Republik Singapura, Devan Nair. ICUK SUGIARTO Jakarta, Mei (BY). Dewan Harian Daerah Angkatan 45 Jakarta bersama Yayasan Wirawati Catur Panca mengadakan malam syukuran menyambut kemenangan Icuk Sugiarto sebagai juara dunia bulutangkis tunggal putera, Jum'at malam di Gedung Joang 45 Menteng Raya Jakarta. Syukuran itu diadakan mengi- ngat kemenangan Icuk Sugiarto tersebut telah mengembalikan posisi Indonesia di tempat semula, sebagai juara dunia bulutangkis dan kemenangan tersebut dicapai berkat rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa, serta merupakan perjuangan berat insan Indonesia yang patut disyukuri. Icuk sendiri sebelumnya men- dapat sambutan meriah di kota kelahirannya Solo dan menjadi warga utama kota tersebut, dan sambutan serupa diberikan di ibukota Jawa Tengah, Semarang. Menteri Dalam Negeri Supardjo Rustam hari Kamis menerima juara dunia tersebut, dan setelah syukuran dari Angkatan 45 DKI, klub Pelita Jaya tempat pemain tersebut bergabung akan pula mengadakan syukuran tanggal 23 Mei. [R-23]. Angkatan 45 DKI Syukuran Surabaya Lolos Buat Icuk PB. PASI Biayai Sendiri 34 Atlet Dan 13 Official Jakarta, Mei (Antara). Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) merupakan cabang olahraga yang paling banyak yang harus membiayai sendiri keberangkatan para atlit dan offisialnya untuk bisa berpartisipasi di SEA Games- XII Singapura. KONI Pusat sebagia badan tertinggi keolahragaan Indonesia dalam surat keputusannya menetapkan hanya 27 orang atlit dan offisial resmi yang masuk dalam daftar pembiayaan KONI, semen- tara sisanya sebagai tambahan dinyatakansebagai beban biaya di luar KONI. Di antara 24 atlit dan 3 officis yang menjadi tanggungan KONI Pueat itu ter- dapat sepuluh orang puteri dan sisanya putera masing2 Nyonya Yudhi Karmani, Merry Manuhuttu, Henny Maspaitella, lece Magdelena, Martha Lekransy, Maria Lawalata, Emma Tahapary, Rosa Erary, Juliana Effendi, dan Eklevina Rumayau sedang putera Budi Darma, Frans Mahuse, Ali Sofyan Siregar, Hoo Yong Tjong, Purnomo, Hannock Barosano, Jamaluddin, Rachmat Sumar- sono, Yulius Affar, Eliza Tanete, Kar- diono, I Wayan Budi Astra, Marwoto dan Herman Dembujai dengan pelatih Bambang, Wahudi, Pieter Noya dan (Ke Halaman XII) OLAH RAGA 1 Penyerang Persiter Ternate Yusman Djama (tengah), ditahan oleh dua pemain belakang Persipal Palu ketika men- coba menusuk kearah pertahanan Persipal, no. 3 back kiri Persipal Marwan Lasiara dan gelandang kanan Ha- blen Hie (kanan). Pertandingan ketat antara kedua kesebelasan ini hari Jum'at di Stadion Menteng berakhir sa- ma kuat 2-2. (Foto R 26). Invitasi Sepakbola Junior II *Manado Kalahkan Jakarta Pusat Jakarta, Mei (BY). Juara bertahan Persebaya Surabaya junior selamat dari lubang jarum setelah kemarin di pool A yang dimainkan di Sta- dion Gelanggang Mahasiswa Sumantri Brodjonegoro Kuningan berhasil mencetak kemenangan 2-0 atas Per- sikabo Bogor, babak pertama Persebaya unggul dengan 1-0. Meskipun sudah menang sebenarnya posisi Persebaya cukup kritis kalau saja pertarungan lainnya di pool A antara Per- siter Ternate dan Persipal Palu tidak, berakhir sama kuat 2-2. Persiter sudah memimpin dengan 2-1, namun menjelang dua menit babak kedua berakhir Palu berhasil menyamakan kedudukan menjadi 2-2. Persipal dengan nilai 4 dari 1 kali menang dan 2 kali seri tampil sebagai Juara Pool A, sementara Persebaya dengan nilai 3, sama dengan Persiter, namun unggul gol rata-rata tampil sebagai Runner up pool A. Kesebelasan favourit juara Persija Pusat walaupun tidak sampai tersingkir dari 8 besar, kemarin di Stadion Menteng mengalami nasib tragis kalah 1-3 dari Persma Manado, babak pertama Persma unggul dengan 2-0. Kemenangan Persma atas Persija Pusat menem- patkannya sebagai Juara pool B dengan nilai 5 dari 2 kali menang dan 1 kali seri, sementara Persija Pusat harus cukup puas sebagai runner up dengan nilai 4 dari 2 kali menang. Di pool D kesebelasan Persija Selatan memantapkan posisinya sebagai Juara Pool setelah pada pertandingan kemarin menang 1-0 atas PSIS Semarang. Sementara Persip on Pontianak berhasil lolos ke 8 besar setelah menahan PSIT Cirebon 1-1 di stadion Menteng, dan tampil sebagai runner-up pool D. Persija Selatan tampil sebagai juara pool dengan nilai 6 dari 3 kali menang, dan Persipon sebagai runner up dengan nilai 3 dari 1 kali menang dan 1 kali seri. Hasil urutan juara pool C sampai berita ini masih belum diketahui, namun sudah dapat dipastikan juara dan runner up tidak akan lepas dari Persedil Dili dan PSP Padang yang semalam masih saling berhadapan di stadion Menteng. Sedangkan Persija Timur yang sudah dapat dipastikan tersingkir dari 8 besar, semalam masih menghadapi Persib Ban- dung di stadion Kuningan. Meskipun Persija Timur menang tidak akan berpengaruh bagi Persedil maupun PSP Padang, sedangkan bagi Persib Bandung hanya kemenangan yang menyolok bisa meloloskannya ke 8 besar, itupun kalau Persedil kalah dari PSP Padang. Hari ini invitasi sepakbola junior ke II diistirahatkan dan akan dilanjutkan hari Minggu besok. Di stadion Menteng akan dipertan- dingkan putaran 8 besar yang dibagi dalam pool F dan pool H. Pool F terdiri dari Jakarta Selatan, Manado, Persebaya dan salah satu dari Persedil atau PSP Padang, sementara di pool H terdiri dari Palu, Jakpus, Pon- tianak dan salah satu dari PSP atau Pesedil. Pertarungan di pool F sudah akan berlangsung antara Persija Selatan dengan Persma Manado, sedang di pool H antara Persipal Palu melawan Persija Pusat. Di stadion Kuningan akan berlangsung urutan ke 3 dan 4 dari pool A, B, C dan D untuk menentukan urutan 9 sampai ke 16 dari invitasi. Halaman XI Ternate-Palu Kedua kesebelasan bermain dalam tempo yang cepat selama dua babak penuh. Dimotori oleh kedua pemain depan Mus Lampa dan Arison Hamadi, Persiter terus menekan pertahanan Per- sipal yang dijaga oleh penjaga gawang Syahrul Ahmad. Beberapa kali per- Sketsa Olahraga Aybast AD tahanan Persipal sempat terbuka karena barisan belakangnya yang bermain kurang kompak dan sering terlambat turun. Tekanan demi tekanan yang dilakukan Persiter membuahkan hasil ketika pada menit ke 9 gelandang kanan Persiter Hasyim Suruang mendapat kesempatan melakukan tembakan bebas beberapa meter diluar kotak pinalti dari Persipal. Walaupun ditutup oleh sederetan pe- main Persipal ternyata Hasyim cukup cerdik dengan tembakan yang terarah, langsung menusuk bagian kanan gawang Persipal tanpa dapat ditahan oleh Syahrul, 1-0 untuk Persiter. Gol kedua Persiter dicetak saat babak kedua baru berlangsung sekitar 3 menit, Mus Lampa yang berdiri bebas menerima umpan manis, diolah seben tar sambil melewati dua pemain belakang Persipal danlangsung menem- bakkannya kegawang Syahrul, 2-0 un- igns tuk Persiter. Persipal ketinggalan dengan 2 gol tidak patah semangat, barisan penyerangnya yang terdiri dari Anwar Haci, Nurjin Labennu dan Zairin Budi dengan rajin terus berusaha mencari kelemahan lawan. Dasxandum Ketekunan mereka berbuah ketika pada menit 64 Anwar Haci menerima umpan SUB manis dan segera membawa ke arah gawang Persiter, tembakannya cukup keras dan gagal dijangkau penjaga gawang Yusuf Sondak, kedudukan berubah 2-1 masih untuk Persiter. Sisa waktu pertandingan Persiter lebih banyak bertahan, semua pemain turun, dalam satu kemelut dimulut gawang Persiter dua menit sebelum babak kedua berakhir kembali Anwar Haci berhasil menjaringkan bola dan merubah kedudukan menjadi sama kuat 2-2 dan tidak berubah sampai pertandingan selesai. 21 0 5 03. XII) (Ke Halaman BESLOR align Fuat dra Wong Solo Juara Dunia Hari itu sudah lewat tengah malam saya baru tiba di rumah. Ternyata, bapak mertua yang kebetulan ada di rumah karena kangen dengan cucu-cucunya, belum juga tidur. Beliaulah yang membuka pintu. Belum terjawab alasan me- ngapa kakeknya anak-anak masih begadang, ayah isteri saya langsung merangkul dan mencium dahi saya. Bertam- bah bingung saya dibuatnya. "Bapak tidak bisa mencium Icuk Sugiarto, sebagai wakilnya anak saja, Mandor Senayan yang selalu gentayangan di setiap kegiatan olahraga" ujar mertua saya, sekaligus menjawab rasa heran saya. Saya kagum dan terharu atas sikap orang tua itu. Peluapan emosi semacam ini jelas banyak terjadi pada tanggal 8 Mei, ketika anaknya Pak Su- hardjo Hardjosudarmo menjadi Wong Solo pertama juara dunia bulutangkis dan juara dunia olahraga. Kemenangan itu sendiri bukan milik Wong Solo saja, tetapi juga milik Opung Sinaga di pinggiran danau Toba, om Nanlohi di Pulau Ambon, Opa Rumbiak di tanah Cendrawasih, Bung Lopez di Atambua, Teuku Alimuddin di Serambi Mekah, Bagindo Sati di Pariaman, dan semua rekan-rekan Mandor Senayan yang tersebar di seluruh tanah tercinta ini. Icuk memang bukan hanya milik kota Bengawan saja, tetapi milik seluruh bangsa. Pesta penyambutan bukan hanya di Jakarta dan Solo saja, tetapi juga di Semarang dan Bandung. Keberhasilan Icuk, selain membangkitkan harkat dan martabat bangsa sebagaimana dikatakan Menpora Bung Ga- fur, mengembalikan kepercayaan pada diri sendiri, bahwa kita masih mampu menjadi juara dunia bulutangkis, me- munculkan pula solidaritas nasional dan kesatuan nasional yang lebih kukuh. Tanpa disuruh mulai dari anak-anak sampai kakek-kakek berdiri di bawah terik matahari menyambut Icuk dan tanpa diminta para dermawan telah me- nyampaikan rasa terima kasih mereka atas keberhasilan anak pensiunan karyawan RRI itu membela dan mengangkat nama bangsa, dengan memberikan hadiah-hadiah kepadanya. "Saya benar-benar bangga terhadap semangat juang yang diperlihatkan Icuk. Ini berarti, masih ada generasi muda kita yang demi nama negara dan bangsa, meskipun dalam keadaan cedera, kaki terluka dan bernanah. Ini sikap tela- dan yang harus dihormati, dan sebagai orang tua kami merasa pengorbanan di zaman perjuangan sudah dilanjutkan di gelanggang olahraga oleh generasi penerus" ujar mertua saya memecah keheningan malam. Ucapan mertua itu saya benarkan, karena Icuk memang sudah memperlihatkan suatu keluarbiasaan untuk meme- nangkan pertandingan dari rekan senegaranya Liem Swie King yang menurut dia sendiri pemain, yang lebih tua dari- nya memiliki tehnik lebih baik dan ia belum setaraf dengan King. Apalagi dalam pertandingan itu kaki Icuk sedang cedera. "Kita semua memang harus berpesta menyambut keberhasilan itu, namun tidak perlu lupa diri. Kemenangan bu- kan lantas membuat kita takabur, tetapi justru harus makin merendah dan mensyukuri keberhasilan itu sebagai pem- berian dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Juara sejati memiliki kerendahan hati dan kemuliaan budi. Jiwa satria mem- buat orang kaya tanpa harta, sakti tanpa ajian, menang tanpa mengalahkan, dan semua sikap ini harus dimiliki anak muda yang baru berusia 20 tahun dan masih panjang karirnya dalam bulutangkis. Dalam kebesaran kita harus mera- sa semakin kecilnya diri manusia di hadapan Yang Maha Besar" ujar bapak mertua berfilsafat. "Benar pak, jalan memang masih panjang buat Icuk. Pelbagai tantangan, rintangan dan kendala yang harus diha- dapi anak muda ini, la harus menyadari, kebesaran dirinya itu tidak terlepas dari orang lain, tanpa orang lain ia tidak akan besar. Dan ada warisan paling berharga, ilmu padi. Semakin berisi, bertambah merunduk. Ia harus bersi- kap dan berbuat sebagai Icuk anak Pak Hardjo. Sikap ini jangan berubah setelah menjadi juara dunia", kata saya. "Ya nak Mandor, itu harapan semua orang kepada si hitam manis. Kesombongan akan menghancurkan diri sendi- ri. Keangkuhan akan membuat kawan meninggalkan kita dan mengundang permusuhan. Saya senang ia menyadari bahwa sebenarnya dirinya belum apa-apa. Menyadari kekurangan yang dimiliki untuk lebih menyempurnakan diri dan hanya orang-orang berjiwa besar mampu mawas diri, melihat kekurangannya pada saat berada dalam keberhasilan". "Dalam olahraga memang banyak contohnya. Lupa diri telah menghancurkan karir pemain sepakbola kaliber du- nia George Best, sebaliknya sikap-sikap teladan telah mengantar Pele, Beckenbauer dan Cruyff ke tempat terhormat dalam sepakbola dunia. Dan Icuk harus pula menyadari, ia bukan lagi milik dirinya sendiri atau Pak Hardjo saja, tetapi milik bangsanya. Ini berarti, akan banyak pengorbanan yang harus ia berikan, dan pengorbanan semacam ini memang harus terjadi buat para juara dunia. Kebebasannya sudah terikat oleh prestasinya, dan demi prestasinya kebebasan sebagai anak muda jelas berkurang bila dibandingkan dengan mereka yang sebaya dengannya tetapi tidak memiliki prestasi seperti dia. Dan kata-kata klasik harus selalu diingat, mempertahankan gelar lebih sulit dari pada merebutnya", kata saya. Mertua saya tidak lagi buka suara, rupanya ia sudah tertidur di atas kursi.*** DO YOU Mandor Senayan