Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Berita Yudha
Tipe: Koran
Tanggal: 1983-05-21
Halaman: 09

Konten


Yudha Sabtu, 21 Mei 1983 KUD Dengan Fasilitas Yang Aduhai, Harus Dilandasi Dengan Mentalitas Yang Sehat KUD mempunyai daya saing terhadap non KUD atau tengkulak. Tetapi dengan demikian, apakah KUD saat ini sudah mampu bersaing, belum diketahui. Yang jelas jika KUD berhasail 90% dalam kea- daan pangan, semata-mata karena selisih harga, bebas MPO dan memperoleh fasilitas kredit untuk keperluan pengadaan itu. Salah satu contoh pengadaan pangan tahun lalu di Kabupaten Subang. Dari 46.000 ton lebih diperoleh melalui KUD. 80%, dan sisanya dari Satgas Dolog dan non KUD. Berita - Oleh: Sugeng Purnomo, Koresponden "BY" Koperasi Unit Desa, yang saat ini men- dapat fasilitas yang aduhai, pada dasarnya harus diikuti serta dilandasi mentalitas Pengurusnya secara sehat. Memiliki kreatifitas serta dedikasi, bahwa menjadi pengurus KUD, pertama adalah mengem- ban amanat anggota khususnya, dan amanat rakyat dalam lingkungan dimana KUD itu berada. Tanpa landasan mental yang sehat, tidak mungkin KUD. yang dipimpinnya akan bertahan untuk hidup. Bertahan untuk hidupun KUD. Saat ini agak sulit, dengan perkembangan teknologi pedesaan yang demikian pesat, serta persaingan ekonomi dari pemilik modal swasta yang demikian hebat. Hal tersebut diatas dikemukakan oleh O. Permana (50) Ketua KUD. Dawuan Kecamatan Kalijati Kab.Subang Jabar, ketika bertemu BY. di ruangan Kantor Perekonomian Kab. Subang minggu lalu. KUD Dawuan adalah KUD. model di Kabupaten itu. Pernah dibina oleh Perum Otorita Jatiluhur, dan sejak dua tahun terkahir walau pembinaan dari POJ. telah dihentikan, masih merupakan satu satunya KUD di Kab. Subang yang terbaik. Konon KUD tersebut sehat dalam bidang usaha, dan sehat pula dalam manajemen, dan sudah berhasil memberikan pelayanan akan kebutuhan anggota, maupun masyarakat disekitarnya. tetap hanya akan menerima berdasarkan persyaratan yang telah ditentukan. Mulai kadar air, butir hijau, maupun kapur. Dari pusat pun belum ada memberikan toleransi masalah pengadaan pangan melalui Dolog maupun KUD. KUD. Selama ini memperoleh berbagai fasilitas. Dalam pemasukan beras/gabah ke Dolog, KUD diberikan harga Rp 156,- /Kg gabah kering panen bebas MPO. Non KUD hanya diterima dengan harga Rp 152/kg masih dibebani MPO Sedşang beras Dolog menerima dari KUD rata-rata Rp 238/kg, non KUD hanya diterima Rp 233/Kg, itupun masih dibebani MPO. Namun demikian, 41 KUD di Kab. Subang yang diikut sertakan dalam pengadaan pangan, sampai akhir April yang lalu masih dalam keadaan "nol". Masalahnya harga masih diatas harga dasar. Antara lain Rp 12.000/kwintal, dengan kadar air antara 20 s/d 25%. Dengan harga tersebut diatas, jika KUD mengadakan pembelian. jelas akan menderita kerugian. Menjawab pertanyaan BY. tentang pengadaan pangarr musim panen 1982/1983, atau tahun anggara 1983/1984, Permana mengatakan KUD yang dipimpin masih nol dalam hal pengadaan pangan untuk stok nasional. Hal ini karena harga di pasaran masih tinggi, dan hal itu akan merugikan KUD bila mengadakan pembelian. Tetapi KUD Dawuan masih mempunyai stok 300 ton gabah jenis IR.36 yang jenis ini menjadi persoalan karena tiadanya toleransi dari Dolog. Tanpa diberikan toleransi seperti halnya tahun lalu, jelas KUD akan menderita rugi, sebab gabah jenis IR.36 sangat banyak mengan- dung butir hijau, maupun butir kapur, yang tentu saja tidak memenuhi per- syaratan Dolog. Persoalan IR.36 ini juga menjadi topik pembicaraan ketika rapat pangan di Pendopo Kab. Subang yang dipimpin oleh Bupati. Hanya saja karena hasil panen di daerah itu 90% Cisadane, maka persoalan itupun tidak menjadi berkepanjangan. Yang jelas Dolog sebagai penampung produksi jenis gabah apapun Menghitung fasilitas Pemerintah terhadap KUD, memang benar apa yang dikatakan aduhai. Untuk Subang saja, fasilitaas kredit pengadaan pangan tahun ini diproyeksikan Rp 900 juta. Selain ini KUD di daerah tersebut baru saja menyelesaikan bangunan untuk KUD, yang juga kredit 26 gudang dengan kapasitas 200 ton. Masing-masing gudang seharga Rp 15 juta perhitungan sebelum devaluasi. Fasilitas lain adalah gudang pupuk kapasitas 30 ton, dengan harga Rp 13.500.000,- perbuah. Tahun ini akan dibangun 200 buah TPK (Tempat Pelayanan Koperasi) ditiap desa untuk KUD, yang biayanya diperkirakan men- capai Rp 10 juta/buah.Minggu lalu, diangkat 37 manager KUD di daerah tersebut diangkat sebagai Pegawai Negeri. Para manager itu dijadikan pegawai negeri menurut Bupati Subang Ir. Sukanda, agar bisa menstimulir untuk menggairahkan kehidupan perkoperasian. Setelah menjadi pegawai negeri, para manager diharapkan akan bekerja lebih baik. Tetapi karena Koperasi adalah badan swasta, manager tidak boleh bermental pegawai negeri. Misalnya masuk jam 7.00 pulang jam 14.00, selain itu juga tidak bekerja pada hari libur. Jelas sasaran KUD yang diharapkan berperanan di desa tidak akan tercapai. Oleh karena itu, ketika melantik para maneger KUD. di daerahnya Bupati Sukanda Kartasasmita berharap, manager KUD. sebagai lembaga ekonomi yang bukan pemerintah, tetapi diangkat sebagai pegawai Negeri, harus lebih meningkatkan dedikasinya, mengem- bangkan perekonomian di desa dengan prinsip-prinsip ekonomi yang berlaku. Akan tetapi, kata Bupati tidak harus mengutamakan profit atau keuntungan, sebab bukan satu-satunya tujuan KUD. Manager sebagai eksekutif sekaligus pelaksana harus mampu mengendalikan perekonomian di desa, sehingga anggota KUD akan menaruh kepercayaan Diantaranya, fasilitas kredit yang penggu- naannya menyimpang dari tujuan semula. Itu terlihat dari krativitas pengurus yang kurang memperhatikan dinamika anggota, sehingga unit usaha tidak sesuai dengan kondisi daerahnya. Jika sudah demikian, disatu fihak, yaitu badan pembina berusaha untuk meningkatkan peranan KUD, di lain fihak KUD nya sendiri kurang menunjang, yang mengakibatkan Perkembangan Daerah Industri Di Kawasan Kodya 1982 sudah secara nyata disebutkan kelurahan Purwantoro dan kel. Banul wilayah kecamatan Blimbing. Kepala Kantor Koperasi Kab. Subang Drs. Siradz Wiraatmadja mengatakan, bahwa KUD. tidak terbentur masalah pengadaan pangan, atau tidak bertitik tolak dalam masalah pengadaan. Sebab dengan harga dasar itu, jika Pemerintah bertitik tolak dalam masalah pengadaan, harus menaikkan harga dasar. Dengan harga dipasaran masih tinggi sudah jelas, petani lebih baik menjual keluar daripada ke KUD. Pernah terbetik dalam berita, bahwa se- jumlah KUD. di Kab Karawang berkerja sama dengan tengkulak. Khususnya dalam pengadaan pangan. Hal demikian semua orang maklum. Pembelian Dolog terhadap KUD, dengan membebaskan MPO dan selisih harga, non KUD akan berpikir dua kali untuk memasukan beras ke Dolog atas nama sendiri. Dengan selisih harga dan pembebasan MPD itulah non KUD atau tengkulak berusaha untuk bekerjasama dengan KUD. Mereka dapat berbagi un- tung dengan selisih harga itu. Oleh karena itu, sejak beberapa tahun terkahir, dalam pengadaan pangan KUD selalu memegang peran yang sangat besar. Non KUD ham- pir tidak berarti dalam memasukan beras ke Dolog. Kebalikan ketika Pemerintah belum memberikan selisih harga terhadap KUD, KUD selalu ketinggalan dari non KUD. Pembebasan MPO dan selisih harga, pemerintah berkehendak, agar Malang Bersifat Menyebar Malang, Mei (BY).- daerah Perkembangan idustri dikawasan Kodya Malang derencanakan akan mencakup dua karakteristik dalam pengembangannya yaitu yang bersifat menyebar dan mengelompok. daerah industri dikawasan kodya Malang sendiri didasarkan atas pertimbangan2 akan keadaan dan kecenderungan perkembangan kegiatan industri yang ada dan karakteristik perkembangan struktur kota dimasa yang akan datang. Sebagaimana diketahui kegiatan in-Kalau menyimak perkembangan in- tahun dustri dalam kota Malang ini tertuang dustrinya sendiri, untuk dalam Rencana Induk Kota Malang 1982/1983 dari data di bagian perekono- periode 1980 - 2000 disebutkan sebagai mian tercatat ada 114 jenis/macam salah satu kegiatan yang penting dan perusahaan industri yang berkembang memiliki kecenderungan perkembangan cukup lancar meski ada satu dua yang yang baik sebagai akibat adanya faktor memang belum menunjukkan aktifitas yang sangat menonjol termasuk pula lokasi yang menguntungkan dan poten- si sektor produksi wilayah hinterlandnya. penggunaan tenaga kerjanya. Sebagai ancar2 saja, perkembangan unit perusahaan industri yang terdaftar sejak tahun 1973 hingga 1981 mengalami peningkatan yang cukup besar. Industri logam dasar dan kimia dasar hingga tahun 1976/1977 tidak mengalami perubahan yaitu 1 unit saja, sedang aneka industri masing 583 unit, 570 unit dan 543 unit dengan jumlah keseluruhan mencapai 586 unit, 573 unit dan 546 unit. Namun untuk periode tahun 1981/1982 ternyata untuk logam dasar meningkat hingga mencapai 12 unit, sedang untuk industri kimia dasar men- capai 70 unit. Aneka industri tercatat hingga 944 unit dan untuk jumlah keseluruhannya pada periode tahun itu tercatat sejumlah 1.026 unit. Bahkan dari rencana pengembangan Hanya saja dari sekian banyak industri yang muncul ternyata sebagian besar memang masih dimiliki oleh golongan pribumi sementara dari golongan pro- bumi sendiri masih satu dua saja berkem- bang seperti halnya industri mebel (perabot rumah tangga) dari kayu yang mencapai 31 pengusaha. MASIH MENGENAI RAJAMALA Empat punakawan Semar, Gareng, Petruk dan Bagong ikut lari mengikuti gusti mereka Palasara yang berlari-larian. Mereka hampir kehabisan nafas, karena Palasara mengejar burung ke mana saja dua burung emprit itu lari. Akhirnya perjalanan Palasara itu terhalang oleh bengawan Silugangga. Kedua burung itu terbang ke seberang sungai yang lain. Palasara melihat ke dapan, ke kiri dan ke kanan kalau- kalau ada tukang tambang yang dapat menyeberangkannya. Tiba-tiba terlihat olehnya sebuah perahu tambangan yang memanggil orang yang mendayung perahu itu. Pendayung perahu tersebut tiada lain adalah Dewi Durgandini yang berada di sana karena mengidab penyakit keringat berbau busuk. Tiada orang yang mengetahui bahwa ia sebenarnya adalah putri raja negeri Wirata Prabu Basukeswara. Tubuh putri yang sangat cantik itu Sedang yang mencapai diatas angka sepuluh hanya ada sekitar 5 industri sa- ja yaitu industri sepatu/sandal dari kulit sebanyak 17 pengusaha, mebel (31), tegel/sanitair (14), alat2 olahraga/raket dan percetakan sebanyak 13 pengusaha. Namun dari 114 jenis usaha tersebut jumlah seluruh perusahaannya itu sendiri mencapai angka sebanyak 803 buah dengan tenaga kerja yang berhasil diserapnya mencapai 68.095 orang dari sejak kecil mengeluarkan bau busuk. Sudah diusahakan ke mana saja tiada yang sanggup menyembuhkannya. Akhirnya pada suatu malam sang Prabu mendapat wangsit dari dewa yang mengatakan bahwa untuk menyembuhkan penyakit keringat berbau busuk dari sang putri itu ia harus dibuang ke bengawan Silugangga. pengusaha pribumi 179 orang dan non pribumi 624 orang. VE HA TV MIT HD Gambar diatas memperlihatkan danau raja di Kabupaten Rengat yang dapat dijadikan sebagai obyek wisata/rekreasi yang ideal. (Photo: Ws. Ym). Dewi Durgandini kemudian diserahkan kepada adik laki-lakinya yaitu Raden Durgandana (Prabu Matswapati sekarang) untuk dibawa ke bengawan Silugangga. Permaisuri Dewi Nalikawati yang sangat menyayangi putrinya menangis sedih. Dewi Durgandini sendiri sesudah memeluk dengan sedih ibunya lantas meminta diri un- tuk berangkat. Belum masuk Hanya saja yang cukup aneh, dari 114 jenis industri di kawasan kodya Malang justru belum/tidak tercatat didalamnya meski semacam tahu, kecap, krupuk, terasi dan sebagainya sudah ter- cantum didalamnya. Padahal kalau kita simak lebih jauh lagi, usaha tempe ini jauh lebih dikenal dibanding usaha yang lainnya bahkan tidak terhitung lagi industri tempe sdah menjadi bahan studi tersendiri semacam dari Universitas Brawijaya ataupun adanya pengamatan dari pihak Australia mengenai effek sampingan terhadap perkembangan domba ekor gemuk. Sang Prabu yang tidak kurang cin- tanya kepada putrinya yang berwa- jah sangat elok itu melepaskannya dengan rasa sangat berat di hati. Ra den Durgan dana segera membim- Hanya saja dari kegiatan pembinaan Dinas Perindustrian Kabupaten/Kodya Malang ini untuk periode tahun 1978/1979 hanya tercatat sebagai jenis kegiatan sarasehan saja yang sasarannya adalah pengrajin tempe didesa Sanan lingkungan VI yang memang pusatnya industri tempe, meskipun yang mengikuti sarasehan waktu itu tercatat hanya 50 orang saja. Bahkan dari jadwal kegiatan pembi- naan tersebut hingga tahun 1981/1982 pun tidak tercakup lagi pembinaan bagi pengusaha tempe ini, meskipun daerah sentra industri sampai dengan tahun bing tangan kakak perempuannya itu diajak keluar menuju ke tandu yang telah disiapkan di depan Pancami ti. Sang Prabu segera memasuki sang- gar pamujan untuk bersemadi. Patih Kiswata dan para punggawa yang telah menunggu lama di luar paseban segera menggerakkan pasukannya. Sebahagian besar anggota pasukan itu naik kuda. sebagaimana diharapkan KUD. Fasilitas Pokok Selain fasilitas permodalan, Koperasi serta sebagai sokoguru perekonomian Negara, dan diharapkan menjadi pusat perekono- mian di desa, seperti yang dijiwai oleh Undang-Undang Dasar 1945, pasal 33, Koperasi juga memperoleh pembinaan rutin dan berkesinambungan melalui Kan- tor Koperasi setempat, dan berpusat pada satu Departemen Koperasi. Lembaga yang diharapkan menjadi tulang punggung perekonomian, semua itu jelas dalam In- pres No.2 tahun 1978. Disini jelas digariskan arah petunjuk pelaksana pem- binaan, pengembangannya. Terutama Koperasi Unit Desa, yang sebagian besar berada di desa. Apakah KUD selama ini telah berhasil menjalankan peranannya atau belum, masih perlu di uji. Yang jelas berdasarkan pengamatan, masih sebagian terkecil KUD. menjamah suatu masalah perekonomian di pedesaan. Dan masih jauh untuk dapat ningkatkan pendapatan petani gurem di desa. Baik petani anggota KUD, maupun petani yang berada dalam ruang lingkup KUD itu berada. Yang sudah nyata keliahtan, fasilitas kredit serta berbagai fasilitas lainnya itu baru berhasil men- ingkatkan kesejahteraan bagi para pengurusnya, walau itu jelas bertentangan dengan jiwa Inpres No.2/1978 dan jiwa UUD 1945 pasal 33. me Faktor-faktor tersebut antara lain. karena Pengurus KUD belum dapat mengimbangi keinginan masyarkat, walau masyarakat sebagian besar telah melek terhadap koperasi. Kemampuan Koperasi/KUD terhadap permintaan masyarakat masih terbatas, dan kadang- kadang jauh diluar jangkau koperasi. Masih ada fihak yang belum memahami tujuan KUD, sehingga menimbulkan kesulitan bagi para petugas dari kantor Koperasi. Masih banyaknya pengurus maupun manajer KUD yang melakukan tindakan yang justeru merugikan KUD itu sendiri. Sebelumnya telah berangkat terlebih dahulu sebahagian anggota pasukan ke bengawan Silugangga dengan tujuan mempersiapkan sebuah perahu yang akan digunakan oleh sang putri selanjutnya. Tidak lama kemudian iring-iringan dari istana Wirata itu telah tiba di tepi Bahkan disitupun tercatat ada beberapa pengusaha tempe kripik yang daerah pemasaran nya sendiri sudah men- capai kedaratan Eropa antara lain Belan- da, Inggris maupun Perancis. Dan anehnya lagi usaha inipun hingga tahun babi (1983) belum termasuk dalam daf- tar seperti yang dibuat oleh bagian Perekonomian kodya Malang. Namun dari rencana pengembangan kota itu sendiri seperti yang telah diuraikan diatas, arah pengembangan- nya adalah bersifat menyebar dan mengelompok. Untuk pengembangan yang sifatnya menyebar disini didasarkan atas orientasi lokasi yang cenderung mendekati konsumen atau buruh dengan kapasitas industri yang terbatas. Selain itu juga dimaksudkan agar penebarannya diperkirakan tidak meng- ganggu kualitas lingkungan pemukiman yang ada terutama dalam segi polusi udara, kebisingan dan sistim pem- buangannya. Menurut kadin Perin- dustrian Achmad Subari, yang bisa dikategorikan dengan industri yang menyebar ini adalah yang bersifat in- dustri ringan atau home industri dengan tingkat pelayanan yang relatif terbatas. Sedang yang arah pengembangannya bersifat mengelompok diuraikan berdasar pertimbangan fisik dan lingkungan serta effisiensi dan effektivitas dalam penyedia- an intra struktur yang merupakan kebu- tuhan standar bagi pengembangan industri besar. Dalam pengembangannya, industri2 yang berskala regional dan bervolume pro- duksi besar akan di kelompokkan dalam bentuk industrial, zone dsb dimana dalam penataannya tergantung dari jenis dan karateristik industri yang akan ditempatkan. Relatif Kecil. Dari data sektor kerajinan maupun in- dustri sendiri diwilayah kodya Malang ini sejak tahun 1978 hingga 1983 memang sempat memprihatinkan sekali. Sektor industri sendiri dari tahun 1978/1979 jumlah perusahananya saja kenaikannya relatif tidak ada, justru tahun 1980/1981 mengalami penurunan dari 686 menjadi 638. Tapi tahun 1982/1983 kenaikannya cukup menanjak hingga mencapai 1.768 perusahaan. Sementara tenaga kerja yang terserap didalamnya praktis tidak terpengaruh dengan maju mundurnya perusahaan itu sendiri. Sejak tahun 1978/1979 tenaga yang ada sebanyak 30.434 kemudian me- ningkat menjadi 32.731 turun lagi mencapai 31.951 dan kembali naik tahun 1981/1982 menjadi 32.300 tenaga kerja dan tahun 1982/1983 barulah menjadi 35.651 orang. Sedang untuk sektor kerajinan, tahun 1979/1980 mencapai 10.297 perusahaan dengan tenaga kerja 20.180 orang dimana Oleh: Sunardi D.M. (11) bengawan Silugangga. Dengan sangat terharu dan hati yang berat Raden Durgandana mendudukkan kakak kandungnya yang berwajah sangat cantik tetapi keringatnya berbau busuk itu dalam perahu yang telah tersedia. Sang putri dengan tabah mengam- bil dayung dan mendayung perahu yang dinaikinya itu ke tengah-tengah bengawan. Rombongan patih Kisawata dan Raden Durgandana segera kembali. Sejak saat itu Dewi Durgandini LAPORAN DAERAH MEMBUKA HUTAN AMARTA T edialisme koperasi dilihat dari dinamika masyarakat menjadi sangat lamban. Beberapa tokoh pembina koperasi di Subang mengemukakan pada BY, bahwa berdasarkan penelitiannya, beberapa KUD cenderung hanya tertarik oleh fasilitas serta bantuan dari Pemerintah. Dengan demikian, kreativitas dari bawah, khususnya dari KUD sendiri hampir tidak ada. Dilihat dari faktor tersebut jelas KUD. masih memerlukan waktu cukup lama untuk dapat menjadi tulang pung- gung perekonomian di dipedesaan. Untuk itu masih perlu dikelola secara terpadu, yang melibatkan berbagai instansi, walaupun saat ini sudah beroperasi tenaga penyuluh koperasi lapangan (PKL). Gambar diatas adalah gudang pupuk berkapasitas 30 ton yang dibangun Pemerintah un- tuk keperluan KUD dan banyak dibangun diberbagai desa model, diharapkan memban- tu petani melancarkan usaha KUD (Photo: 025). Sebaiknya KUD juga menambah aspek usahanya, seperti kebutuhan sembilan bahan pokok rakyat, serta perdagangan umum. Sebab saat ini KUD hanya sibuk diwaktu musim panen, atau melulu sektor pertanian, seperti pengadaan pangan, penyaluran sarana produksi, simpan pin- Danau Raja atau danau Silikuan tidak pernah ada dijumpai dalam peta karena selama inipun, danau yang kecil mungil ini tidak banyak diketahui orng awam,. apalagi pen- duduk diluar daerah kota Rengat, ibu Kab.Indragiri Hulu Propinsi Riau. Tetapi sebenarnya danau Raja ini telah ada 200 tahun yang lalu, dan samalah berkembangnya dengan kota Rengat, yang dibangun Sultan Ibrahim, salah sorang sultan kerajaan Indragiri yang berasal dari kerajaan Johor Malaysia. Pada tahun anggaran 1979/1980 melalui Subsidi Pemda Tingkat I Riau, denan Dana Rp 10.551.000, dimulailah menggarap kembali Danau Raja, yang telah puluhan tahun, terbenam dengan rumputan air, serta pohonan bakung. Ketika usaha ini dirintis oleh Bupati Indragiri Hulu Dulharsono SH, dengan alat berat focllent terbuka permukan danau seluas 7 ha, sedangkan tahun berikutnya dengan beaya Rp 10 juta, sekarang ini telah berbentang lebar 10 ha. Kalau pada zaman tempo doloe, danau Raja, atau danau Silikuan (penuh dengan liku-liku tanaman bakung) kelihatan airnya jernih membiru langit, mengalaun mempesona, sedangkan disebelah timur, terpampang megah bangunan Istana Sultan Indragiri, sekarang biasan alam itu sama, namun bangunan kerajaan itu telah runtuh, sebagian masuk sungai Indragiri atau Batang Kuantan. Kehilangan benda- benda Sejarah yang tak ternilai har- ganya itu, merupakan kerugian yang sangat besar artinya karena nilai-nilai sejarah budaya Bangsa tidak ditemui lagi oleh Anak cucu. Tempoh doeloe, kerajaan Indragiri yang berpusat di Rengat mempunyai kawasan yang ukup luas, sampai kekabupaten Indragiri Hilir sekarang ini. Ada kampung Perigi Raja, ada tenaga kerja, dan tahun berikutnya berubah menjadi 1.052 perusahaan yang menyerap tenaga kerja 2.682 orang semen- tara tahun 1982/1983 hanya 1.022 perusahaan dengan 4.460 tenaga kerja. Kalau perubahan jumlah perusahaan/in- dustri maupun tenaga kerja dikaitkan dengan sektor pendidikan, jelas akan nam- pak nyata bahwa diatas kertas angka2 yang tercakup didalamnya tidak akan diambil kesimpulan bahwa periode tahun 1979/1980 terjadi murid2 yang drop out Danau Raja, Sarana Rekreasi Yang Ideal Di Kabupaten Rengat Prop. Riau kerajaan Reteh, Pekan Tua, Semua di Kabupaten Indragiri Hilir, turut mendukung sejarah kerajaan In- dragiri. Bagi ahli sejarah atau se- jarahwan pasti akan menemui hubungan kerajaan Indragiri dengan kerajaan Siak Sri Indrapura, Kesultanan Deli Langkat dsbnya. Kembali pada Danau Raja yang terletak sekitar 4 Km, dipintu masuk kota Rengat, menurut catatan penulis doeloe Danau ini luasnya 20 Ha, karena adanya proses alami maka permukaan danau Raja lambat laun ditutupi pohonan Balung, enceng Gon dok dll tanaman air, sekarang diperkirakan luasnya 10 Ha. Dengan terbukanya tempat rekreasi baru Danau Raja yang letaknya strategis tidak jauh dari pusat kota, dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua, dan mobil bahkan secara santai dengan berjalan kaki gerakan jantung sehat, diharapkan Danau Raja masa depannya merupakan taman rekreasi sehat, murah dan dinikmati oleh seluruh masyarakat daerah ini dan masyarakat Riau umumnya. Sebagai Promotor dari pihak Wiraswasta, dua suami isteri yang cukup ulet berusaha dibidang ini ia- lah sdr. Beby Yantuna dan Nyonya Eveline sudah merencankan mem- buka restoran "Pondok Indah" setiap minggu anda akan dapat menikmati sate kambing, dan makanan lainnya yang cocok dengan selera anda. Ia juga bergerak dibidang pertamanan Garden) Nyonya Eveline kreatif dengan pertamanan pohon- pohon bongsai dll. Untuk men- dukung usaha Pemerintah Daerah In- dragiri Hulu, dengan objek taman Rekreasi Danau Raja dimana sedang digalakkan penghijauan disekitar Danau, Beby Yantuna sedang mem- bangun wisma yang cukup refsentatif menghadap kedanau, dimana nan- tinya penghuni wisma dapat menikmati keindahan Danau Raja dari tingkat atas. Bahkan ia sedang hidup sabagai tukang tambang. namanya kemudian terkenal sebagai Dewi Laraamis. Tidak ada orang yang mengetahui bahwa ia sebenar- nya putri raja. Akhirnya ia terbiasa juga dengan cara hidupnya yang baru sebagai tukang tambang itu. Ia sangat cekatan seperti tukang-tukang tam- bang yang lain. Pekerjaannya adalah menyeberangkan orang. jam/KCK, perikanan dan peternakan. Dengan gerakan KUD, saat ini, kelihatan, masih lemahnya KUD dari sektor lainnya. Untuk lebih memperluas pengertian, serta tujuan koperasi, sudah ada beberapa koperasi Sekolah. Tetapi jangkauannya, untuk bertindak sebagai pembuka jalan, agar para Pelajar mengetahui masalah koperasi juga masih jauh, serta banyak aspek lain kiranya masih jauh untuk di- jangkau oleh koperasi. Kab. Subang dari 65 KUD yang ada, hanya sekitar 40 yang sering disebut-sebut masih ada. Yaitu dalam pengadaan pangan untuk stok Nasional. Ditinjau dari dinamika, bisa dikatakan "mundur". Tetapi satu faktor, yang menyebabkan mereka tidak diikut sertakan dalam penga- daan, atau diberikan fasilitas yang lain, karena masih menunggak hutang. Sebagian yang menunggak hutang itupun masih belum diketahui. Baik KUDnya itu sendiri atau pengurusnya. Kenapa kalau mereka menyalah gunakan kredit Putri raja itu sebenarnya sedang melakukan tapa brata. Dan sebenar- nya di ujung perahu yang dinaiki Dewi Durgandini itu terdapat tulisan sandi berasal dari dewa yang isinya barang siapa dapat menyembuhkan penyakit sang putri akan dapat atau menganggur. Murid2 pendatang un- tuk sementara kita abaikan dan dianggap bahwa murid2 yang ada untuk periode tahun itu adalah anak Malang asli. Untuk tingkat SD saja, tahun 1978/1979 jumlah sekolahnya 266 sedang tahun 1979/1980 254 buah tapi muridnya tahun 1978/1979 68.800 dan tahun berikutnya 71.240. Padahal jumlah murid semakin lama semakin meningkat disertai dengan fasilitas sekolah. Untuk SMP (78/79) 62 buah dengan murid (78/79) 18.395 dan Halaman IX mempersuntingnya. Dalam keadaan semacam itulah sang putri berjumpa dengan Palasara. Bagawan (bersambung). tidak langsung ditindak sesuai dengan hukum yang berlaku. Dengan diendapkan- nya persoalan, merupakan "iklan" buruk bagi koperasi KUD yang masih boleh dikatakan sehat. Ada seorang pengurus KUD berkata," banyak pengurus KUD yang tadinya jujur, tetapi setelah melihat orang lain menyalah gunakan kredit tidak ada tindakan apa-apa, akhirnya yang ju- jurpun jadi ikut tidak jujur. Oleh itu, untuk lebih mengarahkan penggunaan kredit sebaiknya dibentuk suatu team kredit yang ketat, sehingga pinjaman pemerintah itu aman, selain pengembaliannyapun sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Baik itu kredit berbentuk kredit Pangan, KCK maupun jenis lain. Melihat permasalahan, kemungkinan betul apa yang dikatakan ketua KUD Dawuan O. Permana yang dikutip pada awal tulisan ini, bahwa tidak majunya KUD, adalah faktor mental pengurusnya. karena mempersiapkan membangun kolam renang untuk anak-anak. CARA Sekarang ini dikomplex Danau Ra- ja, terletak gedung-gedung SMA Negeri, gedung SMEA dalam per- siapan, SMP Negeri, Kantor Dinas Perikanan, Perisndustrian, Statistik dan Kependudukan, Pusat instalasi PAM Rengat, Gedung Loka Karya Penca Dep.Sosial, yang sedang giat membuat perabotan dari rotan, seperti mebeuler, dll, Sentral Listerik baru PLTD Rengat, semua ini nam- paknya dapat mendukung Objek Rekreasi ideal Danau Raja.152 i Dalam hal ini karena penulis sudah pernah mengunjungi Objek Pariwisata Danau Toba, Singkarak, Maninjau, dll juga perahu bermotor, beca air, dapat pula diadakan di Danau Raja tempat rekreasi mengen- dorkan, syaraf setelah seminggu bekerja keras. Penulis Yakin dengan dibangunnya sarana hiburan di Danau Raja ini akan mengundang masyarakat Propinsi Riau, datang keibu kota Kab. Indragiri Hulu, mengingat saat ini pemerintah sedang bekerja keras membangun jalan baru Rengat Tembilahan, (jambatan- jambatan sedang giat dikerjakan), demikian juga jalan lintas batas Pro- pinsi Riau-Jambi, antara lain melalui Seberida Indragiri Hulu. 192 Dengan diaspalnya sekitar Kilometer 4, Danau Raja, sampai perempatan Kantor Perum Pos & Giro Rengat, berarti lebih memudahkan masyarakat untuk mengunjungi tempat rekreasi Danau Raja. Bahkan dikandung maksud oleh yayasan Adat Indragiri untuk mendirikan balai Adat disekitar Danau Raja yang berarti nantinya akan dapat ditemui barang barang se- jarah kerajaan Indragiri dipajang di Balai Adat tersebut, marthe Mudah-mudahan pihak Wiraswata lainnya dapat mendukung gagasan Pemda untuk melestarikan taman rekreasi Danau Raja. Semoga. (WS). tahun berikutnya (79/80) tetap dan murid mencapai 20.724. Sedang untuk tingkat SMA 48 buah (78/79 dan 79/80) memiliki murid 11.787 (78/79) dan 19.496 (79/80). Harapan baru Namun melihat perencanaan kota yang mengarah baik keutara dan sedikit kearah selatan nampaknya akan memberikan (Ke Halaman - X) - Runon si S enevad! TUNISO PO 818 ISR 16x9 Betara Narada. H O hann sag vonszer