Kata Kunci Pencarian:
Tipe: Koran
Tanggal: 1989-02-26
Halaman: 09
Konten
FEBRUARI 1989 u Subawa 9 eputar kota, "Kami encoba rencana de- gkungan," demikian ssell Davies, 44 ta- es Conlon, 38 punya esar untuk bekerja di a memilih untuk be- --"Sumber dari mu- ebagaimana Conlon, ik dari Philharmonic menyatakan, "di berurusan dengan mpor. Saya kira tidak ggantian untuk peng- usiksi atau monduk- ya, yang memiliki at- 11 Onard Slatkin, 44 ta- ngembangkan karir- tasinya di tanah kela- merika. Kehangatan- ormalnya dalam per- deal dalam Simphoni mana anak-anak mu- m ikut terlibat (pada da 9 pasang yang su- . mting, dan Slatkin be- orkes harus memiliki tuk mengkhususkan engorbankan lagu se- sarnya. gar St. Louis mende- t. Louis tidak tampil alam periode 3 atau 4 Simphoni St. Louis matrikan suatu nilai lari musik, Savia, In- merika, dan Slatkin in untuk memanfaat- a yang 10 tahun lagi ali lagu-lagu Ameri- maupun yang baru. ertanggung jawab un- ikian ia mengatakan. da membayangkan a tidak memainkan Minggu lalu Slatkin gani untuk kontrak 5 ak merekam 40 lagu akan dibuat oleh St. ntrak ini akan diper- St. Louis sampai ta- tuk mengakhiri spe- ia akan pindah ke Kita dapat mengerja- engan semangat dan un anda tidak akan sanakannya bila kita aing dengan banyak kes di kota demikian n. menentukan kesadar- bagi seluruh ma- nggu ini Slatkin men- -r tamu pada Philhar- York. Hugh Wolff at penampilan per- rkes awal bulan ini "Saya tidak meng- ng ke Hal XI, kol 1) LEGA C 229 MINGGU, 26 FEBRUARI 1989 Bali Post/dsp Drs. Dewa Ketut Murjana:tidak bangkrit ADA KHABAR yang cukup mencengangkan! LPD Mendoyo Dauh Tukad Jembrana "Bangkrut". Ah.....tidak! Tidak bangkrut kok. Demikian tang- kis Pimpinan BPD. Bali Cabang Negara ketika dimintai pertanggung jawabannya sebagai pembina LPD di Kabupaten Jembrana. Menurut Drs. Dewa Ketut Murjana pimpinan BPD. Bali Cabang Negara yang mengaku alumni Fakultas Ekonomi Universitas Udayana itu, berita tentang bangkrutnya LPD yang dibinanya itu sem- pat membuat keningnya berjerut dan keluar keri- ngat. Bagaimana tidak keluar keringat, karena menurut laporan yang diberikan oleh pengurus LPD, mereka masih untung Rp. 1.400.000,00. Tetapi kok dalam koran saya baca LPD tersebut bangkrut, kan lucu. Lantas secara sigap bapak yang berputra empat yang menyunting gadis Jembrana Ni Wayan Nurasi mengadakan pengecekan ke lapangan. Dan hasilnya LPD tersebut tetap ber- operasi. Lantas apakah LPD yang demikian itu dapat dikatakan bangkrut? Murjana balik bertanya (dsp). DI ANTARA mahluk bernyawa yang lain, konon manusialah yang paling fanatik terhadap nama. Per- nyataan itu benar adanya, tetapi tidak mutlak, sebab ada pula yang tidak perduli dengan nama tersebut. Meski orang keliru dalam menyebut, tetapi ia suka memberi maaf. Lain halnya dengan Ibu Titik (bukan Mbak Titik) yang satu ini. Ia begitu gusar, lagi pula mangkel kalau nama dirinya ditulis dengan redaksional ber- aneka ragam. Yang benar, begitu katanya, nama Dra. Putu Kerti Nitiasih tidak pakai Luh. MANAKALA musik berirama disco bertalu-talu, dalam kerlip lampu ratusan watt yang me- nyoroti gedung "Arena Budaya" Mataram. Seorang remaja dengan "busana malam" menghambur da- ri balik pentas, bergerak lincah, melenggok menampilkan kebole- hannya di atas "cat walk". Sama sekali tak ada kesan kaku, "demam panggung" pada penam- pilan peserta nomor 15 itu. Ia nam- pak luwes, serasi dengan busana hitam yang dipakainya. Maka jika ketua dewan juri "Lomba Peraga- an Busana (LPB) II '89", Nyonya Suharto, Sabtu malam (11/2) me- milihnya sebagai juara pertama. Tentu, antara lain, karena penam- pilannya yang piawai tadi. Mardianasari, demikian nama-1 nya. Putri ke empat lima bersauda- ra 'buah hati' pasangan suami- isteri Drs. Adu Abdurrahman. Atau, "biar gampang diingat panggil saja Dian," pintanya ramah. Bali Post/Omi Ditemui beberapa saat menje- lang Dekan Fakultas Ekonomi, Drs. Hasbullah, menyerahkan pia- la kemenangan, nona ber-zodiac Pisces ini mengaku, kontes "LPB II '89" merupakan prestasi terbaik yang diraihnya selama terlibat da- lam dunia "pamer busana" sejak kelas IV SD. Sebelum itu, lanjut gadis kelahiran 3 Maret 1973 ini, pada kontes serupa seperti "Pemi- lihan Top Model", "Lomba Busa- saya adalah Putu Kerti Nitiasih. Jadi, bukan Luh Putu... (tidak ada Luh-nya) sebagaimana yang saya dengar pada berita regional di RRI Singaraja, ujar- nya menambahkan. Memang baru-baru ini namanya pernah menguda- ra di RRI Singaraja lantaran prestasi yang diraihnya sebagai dosen muda terbaik hasil penataran yang diselenggarakan FKIP Unud. Mata tataran memusat pada PBM (Proses Belajar Mengajar) dan Metodo- logi Penelitian. Sebagai dosen PSP Bahasa Inggris, Nitiasih punya peluang besar untuk melanjutkan stu- di ke luar negeri. Apa tidak ada rencana ke situ? tanya Bali Post. Diperoleh jawaban; Ada. Baru- baru ini saya ikut tes yang ke Australia tetapi hasil- nya belum keluar, kilahnya. Sebagai yang pernah dituturkan ibunya (Ni Made Nerima, mantan Ka- kandepsos Buleleng), "Putu itu orangnya gesit dan tak pernah diam." (Omi). Mardianasari Juara I LPB 11'89 na Muslim", "LPB I '87", ia hanya menduduki juara harapan II dan favourite. tambah hubungan baik dengan pa- ra seniornya yang se"aliran", lam- bat-laun Dian mulai menguak ke- giatannya dalam skope yang lebih luas. Bukan saja mengikuti lomba seperti ini, tetapi juga ia acapkali membantu kegiatan promosi para pengusaha kosmetika di daerah ini. Mardianasari JANDA Kaisar Hirohito tak hadir dalam upacara pemakaman suaminya Jumat lalu. Pihak rumah tangga kekaisaran Jepang mengumumkan itu sehari sebelum pemakaman. Ketidakadiran Putri Nagako di saat paling penting itu didukung alasan yang sa- ngat kuat pula. Janda Kaisar berusia 86 tahun itu terlalu lemah untuk hadir dalam upacara pemakam- an itu. Saya memang, tapi pihak pengurus rumah Paras Mini Permaisuri Nagako: Tak hadir. tangga kekaisaran tentu mendukung keputusan itu untuk menghindari berbagai kemungkinan yang ti- dak diharapkan. Permaisuri Nagako Kuni dinikahi Hirohito tahun 1924 dalam suatu perkawinan yang diatur. Nagako kemudian melahirkan 4 anak perempuan. Satu ke- bahagiaan yang diterima Nagako dari suaminya ter- cinta itu, adalah keteguhan Hirohito untuk tidak menggundik. Hirohito menolak saran pejabat kekai- saran agar Kaisar mengambil selir untuk mendapat- kan anak laki-laki. Namun di tahun 1933 Akihito lahir, yang disusul seorang anak laki-laki dan perem- puannya. Maka surutlah anjuran gencar para peja- bat kekaisaran itu. Kini Putri Nagako dan lima anak- nya yang masih hidup, sepeninggal Hirohito. Keba- hagiaan lain yang menjadi kenangan permaisuri Na- gako yang renta kini adalah cinta Hirohito pada keluarganya, di samping tentunya sangat cinta istri. (Reuter/Ant) Siswi kelas I SMA I Negeri Ma- taram ini menilai, sulit rasanya me- raih prestasi terbaik tanpa dibare- ngi latihan, dukungan dan bim- bingan orang lain. Bimbingan dan latihan ia peroleh dari sang kakak serta beberapa peragawati di dae- rah ini. Atau setidaknya, dengan membaca perjalanan karir para peragawati andal ibu kota, lewat media massa. BERITA-berita mengenai keluarga kerajaan In- ggris Raya tak pernah membosankan para kuli tinta. Ada saja yang menarik dari para anggota kerajaan yang punya Ratu dan Perdana Menteri sama cantik dan konon suka bersaing dalam adu menarik per- hatian publik itu. Satu peristiwa menarik dari kerajaan Inggris Raya Namun, disamping bakat alam, dukungan yang paling besar tam- paknya datang dari orang-tuanya, khususnya ibunya yang aktif pada bidang "tata rias". Bahkan, busa- na yang dikenakannya malam itu, sehingga ia meraih kemenangan, ternyata hasil rancangan sang ibu. Menurut gadis yang berdarah Bima (ayah) dan ibu (Makasar) ini, kedua orang tuanya agaknya mem- bebaskan dirinya melakukan pe- kerjaan yang dikehendakinya, se- panjang pekerjaan tersebut dalam batas yang wajar. Reuter "Kalau bisa antara kegiatan di sekolah dan ekstrakurikuler ber- imbang-lah begitu," ujar Dian me- negaskan kalau nilai rapornya ter- masuk klasifikasi 'lumayan'. "Saya juga ikut memperkuat grup drum band sekolah, sebagai "pompa- pompa girl (penari) nya", im- buhnya. Dengan latar belakang ini, di- Bali Post K A Tentang prestasi yang diraihnya kini pada "LPB II '89", Dian me- nyatakan senang dan gembira. Karna betapapun dalam setiap ke- juaraan, siapa saja orangnya, per- ingkat pertama merupakan idam- an. Paling tidak," usaha saya ter- nyata tidak sia-sia," ujarnya. SALING mengunggulkan diri di antara pelaku dapat diramu menja- di humor bertanding. Artinya para pelaku melakukan pertandingan dengan memamerkan kejagoan masing-masing. Kejagoan itu mi- salnya kekuatan tubuh, memain- kan senjata, adu kecepatan, dan lain-lainnya. Jika dibandingkan dengan hu- mor adu bual, humor bertanding tidak menampilkan cerita bual me- lalui pelakunya, tetapi langsung bertanding dengan kadang-kadang disaksikan oleh khalayak penon- ton. Namun ada pula humor ber- tanding yang disajikan seperti hu- mor bual sebagaimana contoh di bawah ini. Pelaut dari berbagai bangsa ber- temu dalam satu kapal pesiar. Seo- rang pelaut dari Thailand bilang, "Cewek Thailand jempolan. Anda harus percaya, anunya bisa dipakai untuk membuka tutup bir. Leher botol bir dimasukkan ke dalam anunya, lalu botol itu ditarik, pluk! Tutupnya lepas!" Reuter Pangeran Charles bersama anak-anak sekolah di St. Lucia. adalah kunjungan pewaris tahta kerajaan, Pangeran Charles yang 'charming' itu, ke St. Lucia yang terle- tak di kepulauan Karibea. St. Lucia adalah bekas jajahan Inggris, dan kunjungan Charles ke sana, untuk menghadiri peringatan 10 tahun kemerdekaan St. Lucia. Charles di sana selama 3 hari. "Lebih hebat cewek bangsa ka- mi!" kata orang India. "Anda tentu tahu kekuatan ular kobra. Tiga ekor ular kobra dimasukkan, lalu dijepit pakai, anunya, tiga ekor ular kobra itu remuk dan masak!" Anak-anak sekolah menyambut kedatangan Charles di bandara Cartries, ibukota negara itu. Ki- baran bendera kertas kecil-kecil menyambut Charles, begitu pesawat membuka pintunya Charles me-, nyempatkan diri bercakap-cakap dengan anak-anak itu. Dan kalungan bunga serta ciuman selamat da- tang untuk Sang Pangeran. Sebelum Charles ke St. Lucia, istrinya, Putri Di- ana yang cantik dan banyak menarik perhatian dunia itu, pergi sendiri ke New York. Dengan pesawat supersonik Concorde milik British Airways, Lady Di, 27 tahun berkunjung ke sejumlah tokoh terke- nal di Amerika, termasuk mantan Presiden AS, Ro- nald Reagan. Mengapa Charles tak ikut serta? Pihak Istana Buckingham, tempat kediaman resmi keluar- ga kerajaan Inggris itu memberi penjelasan, bahwa Charles tak bisa mendampingi istrinya saat itu karena sejumlah acara umum dan pribadi yang tak bisa di- tunda. Namun dengan absennya Charles, toh Lady Di tetap disambut hangat dan cepat merebut simpati New York. Barangkali saja, banyaknya jadwal kun- jungan yang harus dihadiri menjadikan pasangan pewaris tahta kerajaan Inggris itu harus berangkat sendiri-sendiri. (Reuter/Ant). KEPUASAN pada diri manusia tak akan pernah bercokol tetap. Karena fitrah manusia memang de- mikian. Setelah tercapai satu keinginan, maka da- tanglah lagi keinginan lainnya. Betulkah itu? Bila benar. Pakaian yang saya pakai ini tidak mahal kok. Bahannya pro- duksi dalam negeri. Cuma karena dipakainya pada saat dan suasana tertentu, serta peminat dunia adi- busana relatif sedikit. Mungkin ini- lah yang menyebabkan orang menganggapnya demikian. Jadi menurut hemat saya hal itu tergan- tung dari sudut mana dan bagaima- na kita memandang," elaknya taktis. Bali Post Dan dengan nada merendah pu- la Dian menilai, prestasi yang di raihnya kini belumlah sekaliber peragawati kondang kota-kota be- sar. Ia, katanya, masih harus me- nerobos ruang dan waktu yang cu- kup panjang untuk itu. Hajjah Fatimatuzzahrah juara.... (Bung Wim & Yan, 1987: 13) Banyak kita dengar kisah "Pem- bual" seperti itu di masyarakat. Versinya beraneka ragam. Ada yang merubah tempat asal kejadi- an atau pelaku, ada yang merubah kejagoannya, tetapi ada juga yang mengisahkan adegan tersebut me- lalui pertandingan yang disaksikan Oleh Made Taro para penonton. Masuk akal kalau adegan "adu kekuatan anu" itu di- sajikan melalui pertandingan, se- hingga suasananya lebih hidup dan bergairah. Di samping itu kisah yang diberi judul "Pembual" itu sesungguhnya lebih banyak me- nampilkan kompetisi kejagoan pa- ra pelaku jika dibandingkan de- ngan kompetisi bual para pelaut se- bagai pencerita. Orang Arab nggak mau kalah. "Cewek kami mampu meremuk- kan biji-biji kurma. Coba bayang- kan betapa kuat gigitan anunya, biji kurma yang demikian keras berha- sil diremukkan menjadi tepung!" Variasi kejagoan anu wanita itu disesuaikan dengan keadaan geog- rafis negara asal pelaku. Demi- kianlah, kejagoan cewek India di- hubungkan dengan ular kobra se- bagai ciri khas India, cewek Arab dengan kurmanya, dan cewek In- donesia dengan buah kelapanya. Kalau saja humor yang meme- nangkan cewek Indonesia itu tetap mempertahankan ciri khas geogra- fis Indonesia, tentu akan menam- bah bobot humor itu. Misalnya sa- ja, untuk membuat kualitas lebih tinggi, anunya cewek Indonesia ti- dak perlu membuat gepeng itu pe- luru kendali, sebab peluru kendali "Wanita-wanita bangsa Anda ti- bukan ciri khas Indonesia. Lebih baik misalnya buah kelapa yang dak seberapa jika dibandingkan de- ngan bangsakami," kata salah seo- menjadi ciri khas Indonesia, dima- sukkan ke dalam anu lalu keluar rang pelaut Indonesia dengan te- nang. "Anda tentu tahu buah kela- menjadi kelapa parut atau santan. pa bukan? Nah, sebutir buah kela- Versi ini kita temukan juga terse- pa dimasukkan ke dalam anu wani- bar di kalangan masyarakat. Kalau kualitas itu dikalahkan oleh ke- ta kami, dan digigit langsung kulit- nya mengelupas Itu masih jagoan pelaku sebelumnya, maka belum seberapa. Kepala peluru kualitas sebelumnya itu boleh ditu- kendali jika dimasukkan kemudian runkan, misalnya ular kobra India dia jepit, peluru kendali itu akan tidak perlu dibuat masak, tetapi berubah gepeng!" cukup dibuat remuk saja. Bali Post/S Ditanya mengenai anggapan "minor" sementara orang, bahwa kegiatan seperti ini masih menjadi milik kalangan berduit Dian men- jawab hati-hati. "Tidak selamanya Usianya yang 16 tahun pada Ma- ret mendatang, kemauan, kesem- patan ditambah faktor nasib, tam- paknya menjadi pertimbangan lain remaja yang belum punya pacar ini, dalam mengisi lembaran karir- nya di masa mendatang (K Anwar) Humor dengan Teknik Bertanding Humor dengan teknik bertan- ding menampilkan paling sedikit dua pelaku. Pelaku yang dime- nangkan adalah pelaku yang me- nampilkan kualitas kejagoan pa- ling berbobot. Kejagoan yang pa- ling berbobot terletak pada pelaku terakhir, yang disamping menjadi klimaks juga merupakan kunci humor. kita berbicara secara jujur, maka akan kita temui jawabannya. Ya. Eeee..... seperti pakar ekonomi saja. Ternyata Hajjah Fatimatuzzahrah salah seo- rang qori'ah terbaik pada seleksi Musabaqah Alqur- an tahun 1989, yang berlangsung 2 hari di Masjid Raya Attaqwa Mataram Rabu malam tampaknya sependapat. "Saya belum merasa puas dengan pres- tasi yang saya capai sekarang ini. Saya ingin menjadi juara nasional. Bahkan kalau bisa Internasional", kata Hajjah ketika baru saja menerima hadiah ke- juaraan sebagai Qori'ah terbaik seleksi Musabaqah Alquran daerah Tingkat I Nusa Tenggara Barat. "Itu kan baru cita-cita. Boleh kan? Tapi yang me- nentukan hanyalah Tuhan. Allah Subhanahu Wata'ala", katanya. Alim ya sepertinya berda'wah. Memang benar ia adalah seorang guru mengaji di kampungnya, sehingga ucapan yang sering terlontar kedengarannya bernada relegius. Meski ia sudah berkeluarga, namun ia tetap antu- sias belajar, khususnya mendalami kitab suci Alqur- an. "Sejak kecil saya sudah belajar Alquran dari ibu saya. Setelah saya tamat baru belajar tajwid (cara membaca yang baik), kemudian mendalami masa- lah-masalah lagu Alquran. Belajar lagu pada Al Us- tadz Muksim Saliz, Drs. Ramli Akhmad yang pernah menjadi juara Internasional, di samping pada se- buah TPA (Taman Pendidikan Alquran) di Mataram," paparnya. Hajjah Fatimatuzzahrah, ka- rirnya dalam dunia tarik suara khusus bidang seni baca Alquran di daerah NTB boleh dikatakan cukup menanjak. Namanya pun sudah tak asing lagi, kare- na ia sudah 4 kali meraih juara. Pertama tahun 1984 sebagai juara MTQ, dan 3 kali berturut-turut menja- di juara seleksi, yakni pada tahun 1985, 1987 dan tahun 1989. (Saparudin). Cory "serigala Betina"...... BARANGKALI bermula dari dendam, dan cinta sesungguhnya, yang menjadikan Cor Aquino muncul menjadi 'serigala betina'. Pembunuhan terhadap suaminya secara keji dan kenyataan aki- bat kesewenang-wenangan rejim Marcos seakan telah menyulap ibu rumah tangga yang berpenam- pilan lembut itu menjadi tokoh nomor satu yang cukup keras, meskipun tidak tercermin darinya tindakan atau keputusan-keputusan frontal emo- sional. Tapi Cory cukup kukuh dengan keputusannya. Larangan kembalinya Marcos ke Filipina adalah salah satu kekukuhan Cory. Dia juga tak hendak memberikan amnesti pada Marcos, si diktator yang menyelewengkan kekayaan negaranya, dan kini mendekam di tempat pengasingan itu. Meskipun Wakil Cory sendiri, Salvador Laurel, yang memi- sahkan diri untuk bergabung dengan kelompok oposisi sayap kanan Filipina 1987 lalu, menghenda- ki Cory memberikan amnesti secara umum pada Marcos. Laurel juga telah berulangkali meminta kepada pemerintah Aquino untuk mengizinkan Marcos kembali ke Filipina, namun sampai saat ini Cory menolaknya. (Reuter/Ant) ADA sepekan lebih Itang Yu- nasz yang penyanyi dan disainer ini berada di Pulau Dewata. Kehadi- rannya bersama rekan-rekan artis dan pragawati dalam mengisi acara "Demonstrasi/ Seminar/ Kursus Trampil Anggun Mempesona", beberapa tempat penting di kota Denpasar. Selama berada di Bali ia menda- pat sambutan hangat dari para penggemarnya. Terbukti saat dia tampil di pendopo Bali Hotel, ba- nyak ibu-ibu dan remaja putri min- ta tanda tangan dan berfoto bersa- ma untuk kenang-kenangan. Konsep dagelan atau lawakan itu pula akhirnya memang terlihat. Anom Ranuara tampaknya sedi- Ini terbukti dari juara-juara yang kit kecewa dan merasa tidak puas muncul, Jabar, DKI, Jateng, Ja- pada festival kali ini. Bukan lantar- tim, Yogyakarta, masing-masing an pertunjukan yang dibawanya ti- "gol", rata-rata men-dagel. Se- dak masuk hitungan, namun lebih dangkan Bali, Sumsel, dan Sultra, pada segi yang mendasar yang bermain rada (199 Itang Yunasz Menapaki Dunia tentang esensi sebuah seni per- "serius", tidak masuk hitungan. Film, Vocal, dan Mode Jadi jelas kelompok kesenian Jawa yang punya kecendrungan tak mampu luwes mendagel ala Ja- tunjukan rakyat yang difestival kan ini. Hal ini berbuntut dari pengakuan A.Kasim Ahmad, sa- lah seorang juri pada festival itu, tentang kriteria penjurian yang te- lah ditentukan. Menurutnya per- tunjukan tersebut harus kocak, da- gelan, penuh dengan pesan-pesan pembangunan. "Ya, itu kriteria yang harus kami pakai. Kalau dini- lai dari kriteria pendramaan, sudah jelas Bali yang menang," tandas A. Kasim Ahmad, yang acap mem- berikan penataran tentang teater Penampilannya waktu itu sangat luwes seiring dengan propesinya se- bagai perancang dan foto model. Tutur katanya sederhana. "Me- nyanyi hobi saja," ucapnya lugas Cobalah simak kisah humor yang berjudul "Kuat-kuatan" di bawah ini. Pada suatu hari ada perlombaan kuat-kuatan "anunya" laki-laki de- ngan mempergunakan sebuah me- ja. Mula-mula tampil ke muka (Bersambung ke Hal XI, kol 6) Reuter HOTEL BALL SANUR BALI INDONESIA Itang Yunasz senyum bangga. Ia mengaku lebih dahulu terjun merancang mode daripada me- nyanyi sudah enambelas tahun yang lalu. Sedangkan menyanyi baru 10 tahun belakangan ini. Sela- ma itu telah tersusun dan tersebar tiga album lagu-lagu. Pada bulan- bulan mendatang di tahun 1989 ini album keempatnya akan segera be- redar. O Bali Post/Ade Bahkan dia mengatakan akhir- akhir ini ia merambat ke dunia. film. Dalam penampilan rancang- merancang mode ditahun 1979 ia pernah meraih juara I di Singapu- ra. Mengikuti lomba kecantikan mewakili Indonesia dan bekerjasa- ma dengan pengusaha kosmetika "Sari Ayu Martha Tilar". Saat itu ia merasa terkesan karena dia menggunakan disain ala Bali yakni hiasan "Prada". Ini membuat pe- nampilannya paling khas diban- Blackby Bali Post/ga. BUKAN DAGELAN Ini salah satu adegan drama "Lasti" karya Anom Ranuara yang gagal di festival lantaran kurang men-dagel. Sudah berubahkah konsep atau kriteria penjurian festival seni pertunjukan rakyat itu ? Dari Festival Seni Pertunjukan Rakyat Kegagalan Itu seperti Mimpi wa, pasti "keok". FESTIVAL Seni Pertunjukan Rakyat se-Indonesia, yang ber- langsung di TIM Jakarta, 14 s.d. 20 Februari yl, agaknya cukup punya arti buat Bali. Betapa tidak, drama "Lasti" yang menjadi wakil Bali ternyata kalah di arena. Bali, yang telah 2 (dua) kali merebut juara I pada festival yang sama di tahun- tahun yang lalu, ternyata kali ini melenceng ke urutan VI. Ada gun- jingan, ada tanya, sejumlah peng- amat menilai kegagalan ini seperti mimpi. Kekeliruan Konsep Drama "Lasti", sesungguhnya adalah suatu bentuk alternatif seni pertunjukan rakyat. Sesuai dengan persyaratan, Lasti telah memenuhi kaidah-kaidah dramaturgi seutuh nya. Sebagai suatu ciri seni per- tunjukan rakyat, ia telah "padat" dengan tari, nyanyi, cerita, kome- di, dan sejumlah perangkat idiom tradisional lainnya. Sebagai se- buah syarat penerangan, sebab fes- tival ini diselenggarakan oleh de- partemen penerangan, ia telah sa- rat dengan pesan-pesan penerang- an. Lalu apa lagi? "Yang terjadi di sana, kekeliru- an konsep," ujar Drs. IB Anom Ranuara, penulis naskah dan su- tradara Lasti. Kita berangkat de- ngan konsep yang telah ada. Kita di festival telah bermain maksimal sesuai dengan petunjuk. Akan te- tapi nyatanya, yang keluar sebagai juara adalah mereka yang meng- ambil bentuk dagelan. Jika kita ta- hu dari awal kriterianya begitu, le- bih baik kita kirim para pelawak saja," sambung Anom Ranuara, yang telah dua kali merebut predi- kat sutradara terbaik dalam festi- val ini. PT Radio Cassanova PM. 8. BYA. GEL. 292 Mb Freq 1026 Khz Jin. Veteran No. 4 Telp. 24229 - 22782 Barometer Tembang-Tembang Keren lagi pula beken ding peserta yang lainnya. Mengenai produksinya di Bali ia mengaku kalah bersaing, ketim- bang barang buatan lokal (Bali), yang coraknya boleh dibilang cu- kup menarik. Akan tetapi dia me- nilai barang yang dijual oleh para disainer Bali hanya untuk orang- orang bule yang sesuai dengan ne- geri asalnya. Ia mengharapkan para peran- cang-perancang lokal, hendaknya pula menyanyikan bagi orang- orang kita. Dia pun juga menilai di Bali ini banyak perancang- perancang yang berbobot. Namun ia menyayangkan masih bercorak itu-keitu saja. Pemuda yang mengaku pernah bersekolah di Roma selama seta- hun mengakui tidak mau merubah setail-setail daerah yang telah ada." Karena merubah kebudaya- an itu sulit, tetapi mengambil ide- idenya dalam satu daerah itu baik", komentarnya. Bahkan selama berada di Bali ini dia pun sempat mengalunkan lagu- lagunya di Hotel Putri Bali (Nusa Dua), Pusat diskotik "Sport Light" di Kuta, dan tempat-tempat lain- nya. (Ade). BALL HAI Supper Club 10 th Floor Dengan bangga mempersembahkan PENNEY DE JAGER Penyanyi Berkaliber Internasional Khusus diterbangkan dari BELANDA Saksikanlah sambil anda minum, bersantap malam dan melantai di Supper Club tertinggi di Bali Setiap malam mulai jam 21.30 kecuali minggu Pesan tempat Telepon: 88511 Pesawat 143 BK 11 itu, kepada Anom Ranuara. Dagelan Apakah kriteria juri itu sudah cocok dengan esensi seni pertunju- kan rakyat, mengingat masing- masing daerah mempunyai karak- ter tersendiri? Tentang kriteria ju- ri itu, Anom Ranuara justru me- nimbang segi negatifnya. "Hal itu tidak menghargai karakter daerah masing-masing. Konsep dagelan sangat menguntungkan grup-grup kesenian (orang-orang) Jawa. Da- lam men-dagel, mereka memiliki dialek yang pas. Mereka yang ber- asal dari luar Jawa akan sulit sekali bisa men-dagel seperti itu," tandas Anom Ranuara. Lebih lanjut Anom Ranuara menandaskan, ka- lau toh dituntut dalam suatu per- tunjukan bisa masuk pesan-pesan pembangunan atau penerangan, ti- dak mesti harus melalui dagelan atau lawakan. Semestinya dinilai, bagaimana pesan-pesan tersebut mampu luluh dalam seni pertunju- kan tersebut. C 175 SATU MULUT BERUJAR SEJUTA TELINGA MENDENGAR AR PT RADIO 'AR' BROADCASTING SERVICE KANTOR/STUDIO JIn CIUNG WE- NARA RENON DENPASAR TELP. (0361) 23377 - 28760 Kami berada di daerah de- ngan kepadatan penduduk tertinggi di Bali mengapa an- da tidak manfaatkan ...??? Nuansa Ceria Dicakrawala Denpasar Titian Sukses Para Pengusaha 828 Khz BK jazz RADIO YUDHA TELPON (0351) 27422 RAYA SANUR 78 A-DENPASAR 8023 HALAMAN IX BK 12 Bule Palsu Nah, drama Lasti memang ku- rang beruntung kali ini, lantaran kekeliruan konsep. Padahal Lasti cukup kental sebagai suatu per- tunjukan rakyat. Anom Ranuara mengakui, cukup berat juga me- mampatkan sajian dan isi ke dalam pentas yang panjangnya cuma 30 menit. Ada tiga tiang pokok yang menyangga Lasti yakni tentang masa kini, masa perjuangan 1945, dan pesan-pesan penerangan atau pembangunan yang ada di da- lamnya. Diceritakan ada sekelompok "sekehe joged bumbung" keda- tangan seorang bule yang sedang berlibur di Bali. Bule yang kebetul- an (katanya) bangsa Belanda itu ingin ngupah joged. Namun kare- na bule itu bangsa Belanda, dia di- interogasi oleh orang-orang Bali. Malah bule itu sendiri diminta un- tuk mendengarkan cerita per- juangan masyarakat Bali di tahun 1945 melawan penjajah Belanda. Belanda bule itu terpaksa mau mendengarkan cerita sekelumit tentang seorang pejuang wanita bernama Lasti, semasa perjuangan I Gusti Ngurah Rai. Akhirnya, usai mendengarkan cerita, bule itu ter- libat dialog tentang pariwisata, ek- spor nonmigas, dan sebagainya de- ngan orang-orang Bali tersebut. Namun bagaimana "ending" per- tunjukan ini? Ternyata bule yang mengaku bangsa Belanda itu "orang Bali" yang memakai ram- but palsu dan hidung mancung pal- su. Dasar, bule palsu. Itulah drama Lasti, yang naskah dan penyutradaraannya ditangani Anom Ranuara, yang merupakan kerjasama Teater Mini Badung de- ngan Sanggar Cipta Dharma Ba- nyuning, yang tidak berhasil di fes- tival, yang konon akan disiarkan TVRI Denpasar pada 28 Februari yad ini, yang pantas dicatat. (Gus Martin). Kiki Berdesah Pacung Restaurant Coffee House ini kisah kiki yang lincah masuk keluar restoran hanya untuk cari ma- kanan lincah ini kisah kiki yang anak zaman yang ber- gairah masuk ke pacung berdesah: ini restoran yang kiki cari." pacung tidak hanya res- toran, juga menyediakan penginapan. ME PT RADIO ISATA RIA INCA C.77 A OOMINKIPE Dari lintasan Dewata tercinta... RA- DIO ISATA RIA Pantai Sindu 15 Sanur PO Bax 91 telpon 8822 Denpasar... Mansa tunggal 337.6 meter Getaran kristal 774 Mhz "JALUR PENUH MAKNA BIASAN TUNGGAL KAMI Adalah GENGGAMAN KESUKSESAN ANDA". RK 10 ANDA MAU BELI/ JUAL MOBIL? SEGERA HUBUNGI : Jln. Imam Bonjol 211 Telp. 27282 Denpasar. Co 2cm Color Rendition Chart