Musim liburan dan masa jeda usai ujian dimanfaatkan beberapa sekolah untuk mengadakan studi wisata ke berbagai tempat. Salah satunya adalah SMA Negeri 1 Ngrambe, Ngawi. Kamis (14/6/2012), ratusan siswa asal sekolah tersebut mengunjungi Monumen Pers Nasional.
Sebagai salah satu bahan atau sumber pembelajaran bagi siswanya, SMA N 1 Ngrambe ingin mengenalkan kepada siswa tempat wisata bersejarah di wilayah Sragen, Surakarta dan sekitarnya. Untuk itu diadakan kegiatan Jelajah Museum, Keraton Kasunanan, Mangkunegaran , Sangiran , Monumen Pers Nasional dan Ziarah ke Makam Presiden RI Soeharto di Mangadeg .
Kedatangan siswa-siswi SMA N 1 Ngrambe yang berjumlah 190 ini diterima langsung oleh Kepala Seksi Pelayanan Informasi Monumen Pers Nasional, Tri Wibawani di Gedung Induk. Dalam keterangannya, Tri Wibawani mengatakan Monumen Pers Nasional, tepatnya Gedung Induk adalah salah satu tempat bersejarah di Kota Solo karena gedung yang dibangun tahun 1918 ini merupakan saksi beberapa peristiwa bersejarah. Di tempat ini pernah terjadi beberapa peristiwa bersejarah salah satunya adalah pembentukan organisasi Persatuan Wartawan Indonesia pada tanggal 9 Februari 1946. Selain itu Monumen Pers Nasional juga menyimpan benda-benda bersejarah terkait pers seperti koran dan majalah kuno.
Dalam kunjungan ini para siswa didampingi oleh kepala sekolah serta beberapa pengajar. Menurut Kepala Sekolah SMA N 1 Ngrambe, Heru Yudi Purwanto, kunjungan ini diharapkan dapat memberikan pembelajaran dan pengetahuan mengenai tempat-tempat bersejarah maupun peristiwa bersejarah yang berkaitan dengan tempat yang dikunjungi. Hasil dari kunjungan ini akan menjadi bahan laporan yang akan dibuat oleh para siswa sebagai tugas sekolah.
Di Monumen Pers Nasional, para siswa diajak untuk berkeliling melihat-lihat koleksi benda pers setelah sebelumnya diputarkan video profil Monumen Pers Nasional. Beberapa siswa terlihat antusias mengamati diorama perjuangan pers Indonesia di Gedung Induk. Selain itu mereka juga melihat koleksi koran dan majalah kuno serta kamera kuno. Perpustakaan, ruang dokumentasi koran dan ruang hasil digitalisasi media cetak juga sempat dikunjungi oleh para siswa. (Tri Octory Rustiana)