SOLO, suaramerdeka.com – Kedaulatan dalam bidang komunikasi masih kerap dibatasi hanya terkait kepemilikan medium komunikasi semata. Padahal, kedaulatan komunikasi semestinya mampu memberikan manfaat bagi khalayak.
Hal itu ditegaskan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara, saat menjadi keynote speaker dalam pemberian penghargaan Anugerah Komunikasi Indonesia (AKI) 2015 di hotel The Sunan, Solo, Senin (12/10) malam.
“Pada akhirnya, kedaulatan komunikasi bukan terbatas kepada masalah kepemilikan. Tapi bagaimana medium komunikasi itu bisa menghadirkan maslahat bagi publik,” kata dia.
Karena itu, Rudiantara berpendapat, medium komunikasi yang tidak dimiliki oleh orang Indonesia tidak sepenuhnya buruk. “Yang penting mekanisme kepemilikannya harus melalui mekanisme publik, seperti pasar modal. Lewat mekanisme itulah, publik, koperasi atau siapapun bisa berkontribusi dalam pengelolaan perusahaan komunikasi dan memberikan manfaat untuk kepentingan publik.”
Pemberian penghargaan AKI 2015 tersebut digelar untuk pertama kalinya, dan diselenggarakan atas kerja sama kementerian Komunikasi dan Informatika dan Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI). Sebanyak tujuh kategori diberikan kepada perorangan atau lembaga yang dianggap mampu mengelola medium komunikasi sehingga bermanfaat bagi publik.
Para pemenangnya adalah Yayasan Pengembangan Media Anak (kategori media literasi), Kampoong Monster (kategori animasi inspiratif), Good News from Indonesia (kategori pengembangan data dan informasi), forum Lingkar Pena (kategori jaringan komunikasi sosial).
Lalu, komunitas Ambon Bergerak (kategori komunitas media sosial), sekolah gratis dari Heni Sri Sundari (kategori pendidikan publik), Medical Emergency Rescue Commite (kategori Indonesian Mission to the World).
(Agustinus Ariawan / CN26 / SM Network)