Dirjen IKP Kementerian Kominfo menggelar sosialisasi pemilu untuk pemula, Sabtu, O8/03 di gedung Monumen Pers Nasional Solo, sosialisasi yang diformat dalam bentuk dialog ini diikuti perwakilan pelajar dari berbagai SMA dan SMK di Solo sekitarnya, mahasiswa, organisasi kemahasiswaan, organisasi sosial dan kemasyarakatan, komunitas penyandang kebutuhan khusus/ kaum difabel dll, mengusung tema “Pemilu Jujur Adil Harapan Rakyat”.
Kepala Monumen Pers Nasional Drs. Suminto Yuliarso, dalam laporannya menyampaikan bahwa sosialisasi ini merupakan rangkaian acara yang telah berlangsung diberbagai daerah di Indonesia, dan untuk Jawa Tengah sengaja dipilih kota Solo karena pemilih pemulanya cukup potensial dan dalam pilkada gubernur beberapa waktu yang lalu Solo merupakan peringkat teratas di Jawa Tengah untuk partispasi masyarakat menggunakan hak pilihnya. Dialog publik imenyambut berlangsungnya pesta demokrasi pemilu legislatisf 9 April mendatang bekerja sama dengan KPU, dan Pemerintah kota Surakarta.
Sekjen Kominfo, DR. Suprawoto, Msi, dalam sambutannya mengatakan pemilih pemula adalah pemilih potensial yang akan mempengaruhi perjalan Indonesia 5 tahun kedepan , diperkirakan dari sekian banyak masyarakat yang mempunyai hak pilih 30 % diantaranya pemilih pemula. Lebih lanjut beliau menghimbau agar generasi muda menggunakan hak pilihnya pada pemilu mendatang dan tidak terprovokasi oleh perbuatan orang yang tidak bertanggung jawab untuk golput.
Walikota Solo Hadi Rudiyatmo, pada kesempatan tersebut menyambut gembira sosialisasi pemilu pemula dan menghimbau generasi muda menggunakan hak pilih dengan sebaik-baiknya.
Sebagai pembicara, dari KPU Surakarta, Agus Sulistyo, Panwaslu Kota Surakarta, Sri Sumanta, peneliti LIPI Siti Zuhro, Direktur Matrix Indonesia Agus Sudibyo, , Dosen Kom-Politik UIN Jakarta Gun gun Feriyanto, Dosen UNS Solo, Widodo Muktiyo, Dosen Fakultas Hukum UMS Surakarta, Aidul Fitriciada .
Agus Sudibyo mengatakan bila yang kita jadikan perbandingan angka pasti masyarakat dengan pemilu pada masa orde lama dan baru, maka angka golput dari pemilu kepemilu paska orde baru cenderung meningkat, namun bila kita bandingkan dengan negara Amerika misalnya hanya sekitar 40 % yang menggunakan hak pilihnya, tingkat partispasi masyarakat Indonesia untuk ikut pemilu berada diatasnya, meskipun demikian dia tidak merekomendasikan masyarakat untuk tidak memilih. Pada kesempatan yang sama Gun gun menegaskan golput meskipun hak tapi bukanlah solusi, masyarakat pemilih muda harus menggunakan haknya dengan benar dan bijaksana karena satu suara mereka sangat menentukan nasib bangsa ini 5 tahun kedepan.Dibagian akhir dialog Suprawoto mengharapkan dengan sosialisasi ini akan menambah pengetahuan dan pemahaman bagi pemilih pemula/muda sehingga dapat meminimalisir angka golput dan terpilihnya wakil rakyat dan pemimpin yang sesuai dengan harapan kita bersama.
Malam harinya mengambil tempat dihalaman Balai Kota masih dalam rangkaian acara yang sama digelar pertunjukan rakyat menampilkan grup campur sari dan ketoprak humor, tidak kurang 200 orang hadir menyaksikan soasialisasi pemilu yang dikemas dengan format hiburan, hadir pada kesempatan tersebut, Sekjen Kominfo, Suprawoto, , Staf Ahli Menteri Kominfo Bidang hukum, Syukri Batubara, Direktorat Informasi Publik, Sajan, Ketua Panwaslu Solo Sri Sumanta, tokoh masyarakat, Ichwan Dardiri dan Wakil Walikota Solo , Acmad Purnomo selaku tuan rumah. (Supardi, SSos)