Pengembangan Museum Menjadi Tujuan Wisata

Di era global saat ini, kondisi ekonomi masyarakat telah beralih dari service-based economy menjadi experience-based economy. Hal yang sama juga berlaku dalam bidang pariwisata, masing-masing penyedia jasa wisata berusaha memberikan pelayanan berbasis experience untuk menarik lebih banyak pengunjung. Hal ini disampaikan oleh Wakil Dekan Fakultas Ilmu Budaya Dr. Daud Aris Tanudirjo saat menjadi pembicara dalam Workshop Pengembangan Museum di University Club Universitas Gajah Mada, Senin (09/09).

Lebih lanjut menurut Dr. Daud, museum sebagai tujuan wisata yang umum di berbagai daerah wajib berupaya untuk tidak tertinggal dalam persaingan tersebut. Selain berfungsi sebagai lembaga budaya, museum juga ikut berkompetisi dengan penyedia jasa wisata lainnya terutama dalam menciptakan suasana menarik dan memberikan pengalaman berkesan bagi pengunjung. Di negara-negara maju, museum telah bermetamorfosis dan berkembang menjadi top ten lokasi tujuan wisatawan. Museum tidak hanya berfungsi sebagai pendidik yang menyajikan materi namun juga memberikan kesempatan kepada pengunjung untuk aktif melalui learning process.

Dr. Daud Aris Tanudirjo saat menyampaikan materi
                       Dr. Daud Aris Tanudirjo saat menyampaikan materi

Selain pembahasan materi Dr. Daud yang berjudul Perkembangan Paradigma Museum dan Pameran dihadirkan pula Guru Besar Fakultas Ekonomi UGM Prof. Indra Bastian yang menyampaikan materi Manajemen Museum Modern. Bertindak sebagai moderator adalah Ketua Umum Barahmus DIY KRT Thomas Haryonagoro. Acara workshop ini terselenggara hasil kerjasama antara Monumen Pers Nasional Surakarta dengan Badan Musyawarah Musea Daerah Istimewa Yogyakarta.

Workshop Pengembangan Museum tersebut merupakan salah satu dari rangkaian acara Festival Museum 2013 Goes to Campus yang diselenggarakan di Pusat Kebudayaan Koesnadi Harjasumantri UGM tanggal 8 – 13 September 2013. Dengan adanya kegiatan Festival Museum 2013 ini diharapkan dapat mengajak masyarakat untuk ikut mengembangkan museum dan melestarikan permuseuman di Indonesia. (Arnain Dian Agustin)

Message Us on WhatsApp