Pembukaan rangkaian acara peringatan Hari Penyiaran Nasional dilaksanakan di halaman depan Radio Republik Indonesia (RRI) Surakarta Jumat siang (29/3) . Acara peringatan kali ini mengambil tema Penyiaran Kreatif Untuk Ekonomi Kreatif. Pemilihan tema ini didasarkan pada harapan dunia penyiaran mampu membuat program-program yang mendorong tumbuhnya ekonomi kreatif terutama di sektor usaha kecil dan menengah .
Hadir dalam acara tersebut Kepala RRI Surakarta, Ketua KPID Jawa Tengah, Ketua KPID Pusat, Kepala Bakorwil Wilayah II . Pembukaan rangkaian kegiatan Hari Penyiaran Nasional dilakukan oleh Kepala Bakorwil Wilayah II Drs. Budiyanto Eko Purwoko , M.Si mewakili Wakil Gubernur Jawa Tengah dengan pemukulan kentongan. Selanjutnya seluruh hadirin makan bareng nasi pincuk dengan menu nasi liwet yang diwadahi daun pisang komplit dengan suru (sendok dari daun pisang ) sebagai menu kuliner khas kota Solo.
Selain Pameran dan Bazar di halaman RRI Surakarta , dilaksanakan juga kegiatan Seminar dan Pelatihan “ How To Be Creative Broadcaster” di Monumen Pers Nasional dan Sarasehan Penyiaran 2013 yang diikuti oleh Lembaga Penyiaran se-Surakarta , Pelaku Usaha Kreatif, Akademisi, Mahasiswa di RRI Stasiun Surakarta Minggu (31/3)
Menurut Hari Wiryawan Ketua Lembaga Pers dan Penyiaran Surakarta sekaligus salah seorang penggagas Hari Penyiaran Nasional bahwa Hari Penyiaran Nasional telah dideklarasikan tanggal 1 April 2009 lalu di Solo dan dihadiri 30 perwakilan KPID tetapi sampai saat ini memang belum mendapat legalitas pemerintah. Mengapa dipilih kota Solo untuk mendeklarasikan karena menurutnya terkait dengan kelahiran Soloche Radio Vereeniging (SRV) tahun 1933 sebagai stasiun radio milik pribumi yang pertama di Solo . Sedangkan untuk tahun 2013 ini Puncak Peringatan Hari Penyiaran Nasional di laksanakan di Bali . ( Triwibawani Marianingsih )